Tremor Esensial, Penyebab Kepala Bergetar Terus-menerus

Tremor Esensial, Penyebab Kepala Bergetar Terus-menerus

Penulis: Faruq

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 6 Februari 2023

Gangguan kepala bergetar bisa disebabkan oleh stroke, tremor esensial, hingga Parkinson. Tremor esensial merupakan gangguan saraf di otak yang menyebabkan munculnya getaran yang tidak sengaja. Kondisi ini hampir mirip dengan Parkinson, sehingga untuk mengetahui sebabnya memerlukan pemeriksaan secara detail oleh dokter.

Tubuh yang bergetar atau tremor yang terjadi di kepala sebenarnya tidak berbahaya. Namun, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas dan pastinya tidak nyaman. Anda dapat sedikit bernapas lega, karena kondisi ini masih bisa disembuhkan.

Kepala bergetar karena tremor esensial

Pada dasarnya, setiap orang mempunyai getaran tetapi getarannya sangat kecil dan biasanya tidak terlihat. Ketika getarannya terlihat, kondisi ini termasuk dalam tremor esensial.

Gangguan ini dapat menyerang seluruh anggota tubuh, tapi umumnya terjadi di tangan dan kepala, serta jarang terjadi di bagian tubuh bawah.

Anda dapat mengamati gejala ini ketika penderita melakukan gerakan simpel, seperti menali sepatu atau minum menggunakan gelas.

Meskipun bisa terjadi di semua umur, namun gangguan ini umumnya menyerang orang dengan usia 40 tahun ke atas. Bahkan pada beberapa orang bisa bertambah buruk.

Baca Juga : Mengenal Tremor dan Penyebabnya

Penyebabnya hingga saat ini tidak diketahui dengan jelas. Namun, para ilmuwan menyatakan, kondisi ini terjadi karena cerebellum (bagian otak yang mengatur gerak) dan bagian lain dari otak tidak bisa berkomunikasi dengan baik.

Beberapa penderita mempunyai keluarga yang mempunyai penyakit yang sama. Dengan kata lain, gangguan bisa muncul karena faktor genetik. Namun, kebenarannya masih dikaji lebih lanjut.

Tanda dan gejala

Penderita tremor esensial akan menggelengkan kepala pada waktu dan kondisi tertentu, tetapi bisa juga terjadi kapan saja. Berikut adalah ciri-ciri penderita yang biasa terlihat.

• Tremor terjadi ketika bergerak, tetapi tidak terlihat ketika istirahat.
• Beberapa kandungan obat, kafein, atau stres dapat memperburuk tremor.
• Tremor tidak memengaruhi kedua sisi tubuh secara bersamaan.
• Tremor memburuk sesuai dengan bertambahnya usia.

Berikut adalah tanda tremor esensial.

• Tremor yang paling tidak jelas biasanya terjadi di tangan.
• Kesulitan untuk melakukan pekerjaan dengan tangan, seperti menulis atau menggunakan peralatan.
• Suara terdengar gemetar atau bergetar.
• Mengangguk-angguk atau geleng-geleng tanpa kendali.
• Pada kondisi khusus, tremor terjadi di tungkai atau kaki.

Perbedaan tremor esensial dan parkinson

Tremor esensial dan Parkinson hampir sama. Berikut adalah perbedaan keduanya.

• Waktu tremor. Tremor esensial di tangan terjadi ketika aktif bergerak, sedangkan Parkinson terjadi kapan saja, bahkan ketika beristirahat.
• Kondisi. Tremor esensial tidak disebabkan oleh gangguan kesehatan, sedangkan Parkinson berhubungan dengan beberapa gangguan kesehatan. Namun, penderita tremor esensial biasanya menunjukkan tanda lain seperti cara berjalan tidak stabil.
• Bagian yang dipengaruhi. Tremor esensial secara khusus menyerang tangan, kepala, dan suara. Parkinson dimulai tremor di tangan kemudian menyebar ke kaki dan bagian tubuh lain.

Baca Juga : Pahami Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Parkinson

Perawatan tremor esensial

Tremor esensial kecil mungkin tidak memerlukan pengobatan. Namun, tremor yang mengganggu atau sangat aneh mungkin harus ditangani dengan perawatan berdasarkan gejalanya.

1. Obat-obatan

Propanolol dan primidone merupakan obat umum untuk mengobati tremor. Pada kondisi tertentu, dokter mungkin menyarankan untuk mengonsumsi keduanya secara bersamaan.

Propranolol bekerja dengan memblokir stimulasi neurotransmiter untuk menenangkan tremor. Meski efektif bagi beberapa orang, tetapi propranolol kurang efektif mengatasi tremor di kepala dan suara. Selain itu, obat ini mempunyai beberapa efek yang cukup berbahaya seperti menurunkan kebugaran, tekanan darah dan detak jantung, meningkatkan depresi, serta impoten.

Primidone berfungsi untuk mengontrol getaran yang muncul. Akan tetapi, beberapa pasien yang mengonsumsi primidone biasanya mengalami gangguan emosional, pusing, dan mual di awal pengobatan. Namun itu bersifat sementara.

Sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

2. Pembedahan serta penggunaan alat

Untuk beberapa kasus, pasien membutuhkan operasi dan pemasangan perangkat bantu.

Perangkat adaptif merupakan alat yang membantu untuk mengubah atau mengontrol tremor. Namun, alat ini tidak bekerja dengan baik bagi penderita tremor yang parah. Perangkat ini bekerja dengan mengontrol dan mengendalikan tremor tangan, sehingga baik untuk membantu makan atau menulis.

Deep brain stimulation (DBS) merupakan alat bantu yang memerlukan operasi dalam penerapannya. Dokter akan menanamkan timah elektrik di talamus dan menempelkannya ke alat pacu jantung di bawah kulit dada. Perangkat ini menyebabkan guncangan kecil tanpa rasa sakit di otak.

Talamotomi adalah operasi yang bertujuan untuk menghancurkan gangguan di talamus. Biasanya operasi dilakukan di satu sisi otak untuk menurunkan risiko komplikasi serta getaran yang dihasilkan menjadi lebih baik.

3. Terapi

Selain obat-obatan dan operasi, Anda dapat melakukan terapi untuk menghilangkan tremor.

Terapi MRI (magnetic resonance imaging) menggunakan ultrasound untuk menghancurkan jaringan di talamus. Cara ini tidak menimbulkan rasa sakit, tidak memerlukan operasi, tidak membutuhkan anestesi, dan menjaga Anda untuk tetap responsif sepanjang hari. Namun, terapi ini tidak berhasil pada beberapa orang.

Pembebanan biomekanik merupakan terapi dengan memberikan beban eksternal pada tubuh. Gaya eksternal diterapkan pada anggota tubuh atau otot untuk mengontrol tremor. Terapi ini bagi beberapa orang berhasil meredakan tremor.

4. Perubahan gaya hidup

Beberapa perubahan gaya hidup ini dapat mengurangi risiko maupun menurunkan gejala tremor esensial.

• Mengurangi atau berhenti mengonsumsi alkohol maupun kafein.
• Mengelola stres sebaik mungkin.
• Menerapkan teknik relaksasi, seperti yoga atau latihan pernapasan dalam.
• Melakukan cek kesehatan secara berkala.

Baca Juga : 10 Komplikasi Penyakit Parkinson yang Perlu Diketahui

Sumber