Tidur Pagi Sebabkan Gangguan Medis, Ini Penjelasannya!

Tidur Pagi Sebabkan Gangguan Medis, Ini Penjelasannya!

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 8 Agustus 2023

 

Anda mungkin sudah sering mendengar anjuran untuk memenuhi kebutuhan tidur setiap malam. Akan tetapi, hal tersebut mungkin sulit untuk dilakukan apalagi bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan shift malam yang mengharuskannya bekerja saat malam hari sehingga harus mengganti waktu tidur pada pagi hari.

Tidak hanya itu, kurang tidur saat malam hari juga bisa disebabkan karena pengaruh kebiasaan seperti menonton film, bermain game, atau bekerja terlalu lama yang membuat Anda menjadi kurang tidur dan harus tetap tidur saat pagi hari. Meski masalah tidur terkesan sepele, tidur saat pagi hari ternyata dapat menyebabkan sejumlah gejala dan gangguan kesehatan.

Baca Juga: Mengenal Melatonin, Hormon yang Membuat Tidur Anda Lebih Nyenyak

Gangguan Medis Akibat Tidur Pagi

Berikut beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan karena tidur saat pagi hari.

1. Diabetes

Tidur di pagi hari karena kurang tidur saat malam hari dapat meningkatkan risiko Anda terkena diabetes. Hal ini juga dapat terjadi jika Anda oversleep atau terlalu banyak tidur. Gangguan tidur dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga kadar gula dalam darah akan meningkat.

Kurang tidur akan menyebabkan tubuh Anda hanya melepaskan lebih sedikit insulin setelah Anda makan. Insulin inilah yang bertugas untuk membantu mengatur kadar gula darah atau glukosa. Jika Anda kurang tidur, maka toleransi tubuh akan menurun terhadap glukosa dan yang berhubungan dengan resistensi insulin. Gangguan inilah yang akan menyebabkan diabetes melitus dan obesitas.

2. Obesitas

Kurang tidur juga menjadi faktor risiko yang menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Hal ini karena tidur dapat mempengaruhi kadar dua hormon yang penting untuk tubuh yaitu leptin dan ghrelin yang dapat mengontrol rasa lapar dan kenyang.

Leptin juga dapat memberi pesan kepada otak saat Anda sudah cukup makan. Jika Anda tidak mendapatkan cukup tidur, otak akan mengurangi hormon leptin dan meningkatkan ghrelin yang merupakan hormon stimulan nafsu makan. Fluks hormon ini juga akan memicu Anda untuk mengonsumsi makanan saat malam hari atau makan berlebihan ketika malam hari.

Kurang tidur juga membuat Anda jadi terlalu lelah untuk berolahraga. Seiring waktu, aktivitas fisik Anda akan berkurang yang dapat membuat tubuh jadi mudah gemuk karena tubuh tidak membakar cukup kalori dan tidak membangun massa otot.

3. Mengalami Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Aktivitas tidur dapat mempengaruhi proses yang dapat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah tetap sehat, termasuk untuk menjaga gula darah, tekanan darah, dan tingkat peradangan. Tidur juga memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh Anda untuk menyembuhkan dan memperbaiki kondisi pembuluh darah dan jantung.

Oleh karena itu, orang yang kekurangan tidur lebih mungkin untuk terkena penyakit kardiovaskular. Insomnia juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

4. Mudah Lupa, Sulit Berpikir dan Berkonsentrasi

Tidur bermanfaat untuk menjaga fungsi sistem saraf bekerja dengan baik. Jika Anda mengalami insomnia kronis, hal ini akan mengganggu cara tubuh Anda saat mengirim dan memproses suatu informasi.

Selama Anda tidur, maka ada jalur yang terbentuk di antara sel-sel saraf di otak yang akan membantu Anda untuk mengingat informasi baru yang telah Anda pelajari. Kurang tidur juga akan membuat otak Anda menjadi lelah sehingga tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik.

Anda mungkin juga akan lebih kesulitan untuk berkonsentrasi atau mempelajari hal-hal baru jika kurang tidur. Selain itu, sinyal yang dikirim tubuh Anda mungkin juga akan mengalami penundaan sehingga berpengaruh pada pengurangan koordinasi dan meningkatkan risiko kecelakaan.

5. Ketidakstabilan Mood

Kurang tidur berdampak negatif pada kemampuan mental dan keadaan emosi. Anda mungkin akan merasa jadi tidak sabar atau lebih rentan terhadap perubahan suasana hati. Ketidakstabilan mood ini ternyata juga dapat membahayakan proses pengambilan keputusan dan kreativitas.

Jika kurang tidur ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama, maka Anda mungkin akan mengalami halusinasi, melihat atau mendengar hal-hal yang sebetulnya tidak ada. Kurang tidur dapat memicu mania pada orang yang mengalami gangguan mood bipolar. Risiko psikologis lainnya termasuk cemas, depresi, paranoid, perilaku impulsif, dan pikiran untuk bunuh diri.

Kurang tidur yang membuat Anda membutuhkan tidur lagi di pagi hari juga dapat menyebabkan Anda mengalami microsleep pada siang hari. Hal ini akan meningkatkan risiko kecelakaan saat mengemudi karena Anda akan tertidur selama beberapa detik tanpa menyadarinya.

6. Lebih Rentan Terkena Penyakit

Ketika Anda tidur, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan pelindung seperti antibodi dan sitokin yang dapat membantu melawan infeksi. Antibodi dan sitokin penting untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh seperti bakteri dan virus. Sitokin juga dapat membantu Anda untuk tidur, memberikan efisiensi sistem kekebalan tubuh sehingga dapat menjaga kesehatan tubuh Anda dari penyakit.

Jika Anda kurang tidur, maka sistem kekebalan tidak dapat membangung kekuatannya. Hal itu akan menyulitkan tubuh untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh dan mungkin akan membutuhkan waktu lebih lama bagi tubuh untuk pulih dari penyakit.

Baca Juga: Tips Agar Dapat Tidur Nyenyak

Sumber

Healthline. (2019). What’s the Best Time to Sleep and Wake Up?. healthline.com

Healthline. (2020). What You Should Know About Oversleeping, Plus 5 Tips for Better Sleep. healthline.com

Healthline. (2021). The Effects of Sleep Deprivation on Your Body. healthline.com

Veryell Health. (2021). What Are The Physical Effect of Sleep Deprivation on The Human Body. verywellhealth.com