Berbagai Fakta tentang Tes IQ untuk Anak, Perlukah?

Berbagai Fakta tentang Tes IQ untuk Anak, Perlukah?

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 6 Maret 2023

 

Tes kecerdasan atau dikenal dengan istilah Intelligence quotient (IQ) adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui fungsi intelektual seseorang.

Skor tes IQ dianggap menggambarkan bagaimana kinerja intelektual seorang individu dibandingkan individu lain dalam usia yang sama.

Tes kecerdasan pertama dibuat pada tahun 1905 oleh Alfred Binet dan Théodore Simon di Perancis dengan tujuan penempatan siswa.

Baca Juga: Adakah Cara Membuat Anak Pintar? Pahami Kiat Memaksimalkan Kecerdasannya

Tipe Tes IQ

Setidaknya terdapat dua macam tipe tes kecerdasan, yakni verbal dan nonverbal. Berikut adalah penjelasannya:

  • Tes kecerdasan verbal adalah tes kemampuan untuk memahami dan memecahkan masalah berbasis kata dan bahasa.
  • Tes Kecerdasan non-verbal adalah kemampuan untuk memahami dan memecahkan masalah sekuensial dan spasial

Manfaat Tes IQ

Kendati saat ini tes IQ bukan satu-satunya alat ukur kecerdasan dan telah ditemukannya berbagai tipe kecerdasan, tetapi tes ini masih digunakan untuk berbagai keperluan. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

  • Mengetahui potensi anak

Tes IQ merupakan salah satu cara yang dapat dipilih orang tua dapat mengetahui potensi yang dimiliki buah hatinya.

Hal ini dapat membantu orang tua dalam memilih pola pengasuhan dan layanan pendidikan bagi anak mereka.

Apabila orang tua mengetahui sejak dini bahwa anak mereka berbakat, atau sebaliknya, memiliki hambatan intelektual, maka program intervensi dan pengembangan diri dapat segera diberikan.

  • Membantu pendidik menilai kebutuhan dan memilih intervensi pendidikan

Hasil tes IQ dapat membantu pendidik atau guru untuk menempatkan seorang anak. Seperti, apakah ia sebaiknya sekolah di sekolah umum atau inklusi, atau lebih baik di sekolah khusus. Apakah seorang anak bisa masuk kelas akselerasi atau kelas umum. Pada anak berkebutuhan khusus, hasil tes IQ dapat membantu guru dalam mengembangkan Program Pembelajaran Individual (PPI).

  • Diagnosis hambatan intelektual

Hasil tes IQ selain dapat mengetahui apakah seorang anak tergolong gifted, tetapi juga untuk mengetahui apakah seorang anak memiliki hambatan intelektual atau disabilitas intelektual. Beberapa sekolah khusus sering menggunakan tes IQ sebagai persyaratan pendaftaran guna pengelompokan rombongan belajar.

Jenis Tes IQ untuk Anak

Ada banyak tes yang mengukur kecerdasan anak-anak. Berikut beberapa tes yang sering digunakan.

  • The Wechsler Intelligence Scale for Children-Revised (WISC-R)

Skala WISC dibuat oleh Wechsler di tahun 1949, dan kemudian versi revisinya diterbitkan pada tahun 1974. Versi terbaru WISC kini adalah edisi kelima atau WISC-V yang diluncurkan tahun 2014.  Tes ini bertujuan mengukur intelegensi anak usia 6 hingga 16 tahun. Tes WISC terdiri dari lima skala utama yang diukur, yakni :

    • Verbal Comprehension (pemahaman verbal)
    • Visual Spatial
    • Working Memory (memori kerja)
    • Fluid Reasoning (penalaran)
    • Processing Speed (kecepatan proses berpikir)

Selain itu, terdapat pula 5 skala tambahan dan 3 skala pelengkap dalam tes ini.

Tes WISC dikerjakan dengan menggunakan pensil dan kertas soal, atau secara digital di komputer. Hasil tes WISC biasanya akan dijelaskan hasil dari tiap-tiap skor yang diraih anak pada skala utama, skala pelengkap dan skala tambahan pada tes ini.

  • Stanford Binet-Intelligence Scale-Revised

Tes Binet merupakan salah satu tes kecerdasan yang paling banyak digunakan.

Saat ini, Skala Kecerdasan Stanford–Binet sudah dalam edisi kelima yang dikeluarkan tahun 2003. Skala dikelompokkan menurut level-level usia, dari usia 2 tahun sampai usia dewasa.

Tingkat kesukaran tes disesuaikan dengan usia. Saat ini tes Stanford-Binet terdiri dari faktor kemampuan kognitif, yakni penalaran, pengetahuan, penalaran kuantitatif, pemrosesan visual-spasial dan memori kerja.

Pada edisi kelima, tes ini dapat digunakan pada anak dengan hambatan pendengaran dan autis.

Tes dapat dilakukan secara langsung pada anak-anak dengan media tertentu, menggunakan kertas dan pensil, atau secara daring.

  • Tes WISC atau Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence

Tes ini dikembangkann Wechsler untuk mengukur kecerdasan pada anak usia dini dan usia sekolah dasar. Tes ini dapat dilakukan pada anak usia 2 tahun 6 bulan hingga 7 tahun 7 bulan.

Saat ini WPPSI terbaru adalah edisi keempat yang keluar tahun 2012. Tes ini dibagi untuk usia 2,5 tahun hingga 3 tahun 11 bulan dan 4 tahun hingga 7 tahun 7 bulan.

Tes ini membantu mengidentifikasi keterlambatan kognitif, disabilitas  intelektual, autisme dan keberbakatan.  Tes ini dibuat dengan instruksi yang disederhanakan,dipersingkat, dan dapat dikerjakan anak-anak.

  • Comprehensive Test of Nonverbal Intelligence (CTONI)

Tes ini dikembangkan Hammill, Pearson, & Wiederholt tahun 1997. Tes ini merupakan salah satu tes yang direkomendasikan untuk mengetahui tingkat kecerdasan anak autis dan anak dengan masalah verbal.

Tes yang digunakan saat ini adalah CTONI-2 yang terbit tahun 2009. CTONI-2 menggunakan enam subtes, yakni:

    • Analogi Bergambar
    • Analogi Geometris,
    • Kategori Bergambar,
    • Kategori Geometris,
    • Urutan Bergambar
    • Barisan Geometris

Dalam tes ini, peserta tes hanya menunjukkan jawaban mereka.

Tidak ada manipulasi objek, tidak ada membaca, menulis, atau tanggapan lisan yang diperlukan untuk mengikuti tes ini.

  • Kaufman Brief Intelligence Test (KBIT)

Tes ini dikembangkan Alan S Kaufman & Nadeen L Kaufman. KBIT versi kedua (KBIT-2) yang terbaru telah keluar di tahun 2003.

Tes KBIT mengukur kecerdasan verbal dan nonverbal pada usia 4 hingga 90 tahun yang diberikan secara singkat dan individual.

K-BIT-2 berisi tiga subtes, yaitu pengetahuan verbal, matriks, dan riddle (teka-teki).

Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan IQ Anda?

Sumber