Yuk, Kenali Tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget!

Yuk, Kenali Tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget!

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 20 Desember 2022

 

Pernahkah Anda mendengar nama Piaget? Ia merupakan seorang psikolog dari Swiss yang mencetuskan teori mengenai perkembangan kognitif anak.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak

Fakta Singkat Mengenai Teori Piaget

  • Piaget menyebutkan bahwa anak membangun pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman.
  • Anak-anak juga belajar sendiri tanpa pengaruh dari orang dewasa, dan memiliki motivasi belajar alami.
  • Menurut Piaget, belajar adalah hal dasar yang dimiliki anak.
  • Ia menekankan bahwa anak tidak membutuhkan penghargaan sebagai motivasi belajar. Namun, anak membutuhkan ruang dan kesempatan untuk lebih banyak belajar.

Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Piaget mengemukakan bahwa kecerdasan adalah sesuatu yang tumbuh dan berkembang melalui empat tahapan.

Meskipun tiap anak mungkin memiliki usia yang berbeda-beda saat berpindah tahap, tetapi setiap anak akan mengikuti tahapan tersebut.

Ketika anak-anak belajar dengan lingkungan mereka, mereka akan menambah keterampilan, pengetahuan, dan mengakomodasi ide dan cara baru.

Agar lebih memahami, mari kita bahas setiap tahapnya.

  • Tahap Sensomotorik (Lahir sampai 24 Bulan)

Ketika dilahirkan dan selama periode awal kehidupan, anak mempelajari lingkungan melalui sensori dan motorik mereka.

Karena hal tersebut, Piaget menyebut tahap ini sebagai ‘Tahap Sensomotorik’.

Hal yang Dipelajari pada Tahap Sensomotorik 

Berikut adalah hal-hal yang bayi pelajari di tahap sensomotoriknya:

    • Bayi mengetahui lingkungan dan dunia melalui gerak dan indera.
    • Bayi belajar tentang dunia melalui sensori dan motoriknya, lewat mengisap, menggenggam, melihat, mendengar, mengecap, dsb.
    • Bayi belajar bahwa mereka adalah makhluk yang terpisah dari orang lain dan benda di sekitarnya.
    • Bayi belajar bahwa segala sesuatu terus ada meskipun mereka tak melihatnya.
    • Mereka menyadari bahwa setiap tindakan, dapat menyebabkan suatu hal terjadi di sekitar mereka.

Fase Tahap Sensomotorik

Tahap sensomotorik sendiri terdiri dari 6 fase, yaitu sebagai berikut:

    • Refleks (sejak lahir-1 bulan). Bayi memahami lingkungan lewat refleks bawaan, seperti mengisap dan mendengar.
    • Reaksi Sirkular Primer (1-4 bulan). Pada tahap ini, adanya koordinasi antara refleks dengan skema baru. Misal, bayi tidak sengaja mengisap jari. Karena menyenangkan, ia menikmatinya.
    • Reaksi Sirkular Sekunder (4-8 bulan). Seorang bayi menjadi lebih tertarik dengan dunia dan sengaja mengulangi untuk memicu respons dari lingkungan. Misal, seorang bayi sengaja memasukkan mainan ke mulut agar ibunya melarang.
    • Koordinasi Reaksi (8-12 bulan). Bayi mulai mengetahui bahwa suatu hal dapat menimbulkan reaksi. Seperti ketika mereka meniup mainan, dan mainan akan mengeluarkan bunyi.
    • Reaksi Sirkuler Tersier (12-18 bulan). Anak akan memulai mencoba-coba hal baru. Misal, mencoba menirukan suara anjing dan bebek untuk mendapatkan perhatian ibunya.
    • Pemikiran Representasi Awal (18-24 bulan). Anak mulai berpikir simbolis. Mereka mulai memikirkan suatu hal tidak hanya dari tindakan.

Cara Menstimulasi Anak pada Tahap Sensomotorik

Bayi membutuhkan berbagai macam stimulasi untuk mencapai kemampuan tertentu. Berikut adalah cara menstimulasi bayi di tahap sensomotorik:

    • Gunakan benda nyata dan lingkungan saat belajar.
    • Gunakan permainan yang melatih panca indera dan motorik.
    • Terapkan rutinitas agar anak lebih teratur dan mengembangkan komunikasi.
  • Tahap Praoperasional (2-7 Tahun)

Anak-anak mulai dapat berbicara lebih aktif, berbahasa, dan berpikir secara simbolis.

Piaget menyebutkan bahwa anak-anak di tahap ini mengembangkan permainan pura-pura dan berimajinasi.

Walaupun begitu, di tahap ini mereka belum memahami logika yang konkret, belum dapat secara mental memanipulasi informasi, dan masih belum dapat mengambil sudut pandang orang lain. Tak heran anak di usia ini cenderung bersikap egosentris.

Cara Menstimulasi Anak di Tahap Praoperasional

Berikut adalah cara menstimulasi si kecil yang berada di tahap praoperasionalnya:

    • Terapkan kegiatan belajar sambil melakukan aktivitas lain. Sebagai contoh, ajak anak berinteraksi dengan buku, orang lain, permainan dan benda.
    • Ajukan pertanyaan dalam rutinitas sehari-hari dan biarkan mereka mengemukakan ide-ide mereka sendiri.
    • Tunjukkan hal baru dan bangun rasa ingin tahu mereka untuk terus bertanya.
  • Tahap operasional konkret (7-11 Tahun)

Anak mulai menunjukkan penalaran logis dan konkret di tahap ini. Sifat egosentrisnya pun mulai memudar.

Mereka kini menjadi mahkluk kecil yang tidak hanya fokus pada dirinya sendiri, tetapi juga peristiwa di sekitar dan perasaan serta pikiran orang lain.

Pada tahapan ini, mereka juga mulai menyadari bahwa pikiran mereka unik, dan apa yang ia pikirkan mungkin tidak dipikirkan orang lain.

Anak-anak juga mulai memahami konsep konservasi, seperti susu di dalam cangkir pendek dan lebar mungkin sama dengan susu di dalam cangkir kurus dan tinggi.

Cara Menstimulasi Anak di Tahap Operasional Konkret

Berikut adalah cara menstimulasi si kecil yang berada di tahap operasionalnya:

    • Ajak anak melakukan eksperimen sains sederhana.
    • Ajak anak bermain teka-teki, permainan asah otak seperti catur untuk mendorong berpikir analitis.
    • Berikan anak pertanyaan-pertanyaan terbuka, agar ia bisa mengeksplorasi jawabannya.
  • Tahap Operasional Formal (Usia 11 Tahun ke Atas)

Usia 11 tahun ke atas, anak biasanya mulai menggunakan simbol untuk menghubungkan dengan konsep yang abstrak, seperti dalam aljabar dan pelajaran IPA.

Mereka mulai berpikir sistematis, memunculkan teori dari apa yang mereka pikirkan dan mulai berpikir mengenai berbagai macam kemungkinan.

Remaja hingga dewasa muda mulai terus mengembangkan logika deduktif, penyelesaian masalah, dan menghubungkan antara hipotesis ke logika deduktif.

Mereka juga mulai mengembangkan kemampuan untuk memikirkan pemikiran mereka serta ide-ide orang lain yang dikenal dengan metakognisi.

Piaget menyebutkan bahwa tahap operasional formal adalah tahap terakhir dari perkembangan kognitif.

Ia menyebutkan bahwa meskipun perkembangan intelektual terus berlanjut pada orang dewasa, namun semuanya bergantung dengan ‘penumpukan’ pengetahuan yang mereka terus lakukan.

Cara Menstimulasi Anak di Tahap Operasional Formal

Berikut adalah cara menstimulasi si kecil yang berada di tahap operasional formal:

    • Berilah penjelasaan langkah demi langkah, bangun dan terangkan bersama dengan bantuan visual.
    • Hubungkan antara peristiwa saat ini dengan hipotesis tertentu. Gali pemikiran mereka agar lebih berkembang.
    • Perluas konsep yang diajarkan. Misal, ketika Anda mempelajari perang saudara, kaitkan dengan hal-hal apa saja yang biasa memecah belah suatu negara.

Catatan Penting

Piaget bukanlah satu-satunya pakar yang mengembangkan teori perkembangan kognitif.

Karena hal tersebut, teori yang ia cetuskan mungkin masih memiliki kekurangan dan perbedaan dengan ahli lain, walaupun tahapan Piaget masih dipakai hingga kini.

Orangtua sebaiknya mengenal tahap-tahap perkembangan anak. Karena dengan mengetahuinya, maka Anda akan lebih memahami perkembangan anak dan cara menstimulasinya.

Baca Juga: Kenali Kemampuan Kognitif Anak dan Perkembangannya

Sumber

Very well mind. (2020). The 4 Stages of Cognitive Development www.verywellmind.com

Verywell Mind. (2019). The Sensorimotor Stage of Cognitive Development www.verywellmind.com

Verywell Mind. (2021). The Preoperational Stage of Cognitive Development. www.verywellmind.com

Verywell Mind. (2021). The Concrete Operational Stage of Cognitive Development  www.verywellmind.com

Verywell Mind. (2021). The Formal Operational Stage of Cognitive Development www.verywellmind.com

Healtline. (2018). What Are Piaget’s Stages of Development and How Are They Used? www.healthline.com/

Web MD. (2020). Piaget Stages of Development www.webmd.com