Rekomendasi Obat Lambung yang Aman untuk Perut

Rekomendasi Obat Lambung yang Aman untuk Perut

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 1 Juni 2023

 

Gangguan asam lambung yaitu gangguan yang disebabkan karena peningkatan produksi asam lambung (Hcl) sehingga merusak lapisan organ lambung dan bahkan bisa menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Hal tersebut dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman di dada seperti sensasi rasa terbakar yang disebut mulas. Jika gejala refluks asam lambung ini terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu, Anda mungkin mengalami penyakit refluks asam lambung yang juga dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal atau GERD.

Baca Juga: Rekomendasi Obat Asam Lambung di Apotek

Rekomendasi Obat Lambung yang Aman

Asam lambung sebetulnya merupakan asam yang diproduksi oleh lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan. Akan tetapi, jika produksi asam lambung menjadi berlebihan maka hal tersebut dapat menimbulkan gejala refluks asam lambung atau asam lambung menjadi naik sampai ke kerongkongan.

Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat dipicu karena konsumsi makanan yang tidak tepat seperti makanan pedas, berlemak atau minum-minuman berkarbonasi, kopi atau teh. Hal tersebut dapat mengakibatkan nyeri dada, bau mulut, dan heartburn, yang merupakan gejala refluks asam lambung.

Jika Anda mengalami hal tersebut, Anda perlu mendapatkan obat lambung yang aman dan tepat untuk mengatasi gejala yang Anda alami. Obat untuk mengatasi asam lambung terdiri dari jenis obat OTC yang bisa dibeli di apotek tanpa resep dan obat yang harus menggunakan resep dokter untuk mendapatkannya.

1. Obat Antasida

Dokter dapat memberikan Anda antasida sebagai pengobatan pertama untuk membantu menenangkan gejala dan menetralkan asam di perut Anda. Obat antasida memiliki kandungan aluminium, kalsium, magnesium atau beberapa kombinasi dari zat-zat tersebut. Obat antasida bisa tersedia sebagai tablet yang dikunyah atau larutan. Umumnya, obat antasida yang kerap tersedia di apotik seperti Mylanta, Promag, Gastran, Waisan, Antasida Doen, Camaag Mint, dan Polysilane. Anda bisa mendapatkan obat antasida tanpa harus menggunakan resep dokter.

Anda sebaiknya mengonsumsi obat antasida yang mengandung alginate usai makan, sedangkan obat antasida yang tidak mengandung alginate bisa Anda konsumsi baik setelah makan, sebelum tidur, atau bahkan saat Anda mengalami gejala asam lambung.

2. Obat Proton Pump Inhibitor (PPI)

Obat PPI bekerja dengan cara memblokir produksi asam di perut Anda. Selain itu, obat jenis PPI ini juga dapat digunakan untuk mengurangi produksi asam dan cocok untuk Anda yang sering mengalami maag. Pada umumnya obat PPI tersedia dalam bentuk pil yang dapat diperoleh menggunakan resep dokter. Obat PPI yang tersedia seperti lansoprazole, omeprazole tanpa natrium bikarbonat, omeprazole yang mengandung natrium bikarbonat, dan esomeprazole. Akan tetapi, obat PPI dapat memicu beberapa efek samping seperti mual, diare, muntah, sakit perut, dan sakit kepala. Oleh karena itu, lebih baik Anda menggunakan obat ini jika memang dokter benar-benar menyarankannya Anda untuk mengatasi kondisi gangguan asam lambung yang Anda alami.

3. Obat H2 Receptor Blocker

Obat H2 blocker berfungsi untuk mengurangi jumlah asam yang diproduksi di perut sehingga dapat menurunkan risiko mulas. Biasanya, obat ini mulai bekerja usai 1 hingga 3 jam Anda meminumnya. Oleh karena itu, obat jenis H2 blocker bertindak lebih lambat daripada antasida. Akan tetapi, obat ini justru dapat memberikan efek mengatasi gejala lebih lama, bisa sampai 8 hingga 12 jam. Obat H2 blocker meliputi cimetidine, famotidine, ranitide, dan nizatidine.

4. Obat Antibiotik

Jika asam lambung disebabkan karena infeksi H. pylori, biasanya dokter akan memberikan Anda 2 resep antibiotik yang masing-masing perlu diminum dua kali sehari selama seminggu. Obat antibiotik yang paling umum digunakan seperti amoksisilin, klaritromisin, dan metronidazol.

Meski begitu, antibiotik biasanya menimbulkan efek samping yang ringan seperti diare dan ada rasa logam di mulut. Jika Anda menggunakan antibiotik, Anda mungkin akan diuji ulang untuk mengetahui apakah ada bakteri H. pylori yang tersisa di perut Anda.

5. Obat untuk Menguatkan Otot Sfingter Bawah

Selain antibiotik, Anda bisa mendapatkan obat untuk menguatkan otot sfingter bagian bawah yang bisa didapatkan menggunakan resep dokter. Biasanya obat asam lambung ini adalah baclofen.

6. Obat Pro-kinetik

Obat prokinetik adalah obat yang fungsinya untuk menggerakkan makanan dilambung agar segera ke usus, sehingga tidk terjadi refluks ke kerongkongan dan mengurangi rasa perih di lambung. Dokter bisa memberikan resep obat ini karena dapat membantu asam lambung yang bergerak mengalir ke usus dan menjaganya agar tetap di dalam lambung dalam jangka waktu yang lama. Obat yang disebut promotility agents ini contohnya yaitu metoclopramide.

7. Obat Cytoprotective Agents

Obat ini dapat melindungi jaringan yang terdapat pada dinding lambung dan usus halus. Contoh dari obat cytoprotective agents seperti sucralfate dan misoprostol.

Meski begitu, pastikan untuk selalu mematuhi petunjuk penggunaan obat serta menggunakan obat sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter Anda. Jika timbul suatu gejala efek samping atau alergi, segeralah untuk berkonsultasi kepada dokter agar Anda mendapat penanganan yang cepat dan tepat.

Baca Juga: Kenali Tanda Asam Lambung Naik agar Dapat Penanganan Tepat

Sumber

Healthline. (2021). Over-the-counter GERD Treatments: An Overview. healthline.com

Mayo Clinic. (2020). Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). mayoclinic.org

Mayoclinic. (2020). Peptic Ulcer. mayoclinic.org

NHS. (2018). Treatment Stomach Ulcer. www.nhs.uk