Ramipril: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Ramipril: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Penulis: Novi | Editor: Handa

Ramipril adalah salah satu obat yang digunakan untuk menangani hipertensi atau tekanan darah tinggi. Di samping itu, obat ini juga dapat dimanfaatkan dalam pengobatan pasca serangan jantung dan gagal jantung.

Obat ini bekerja dengan cara membuat pembuluh darah melebar sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Dengan demikian, tekanan darah Anda pun akan menurun. Obat ini termasuk obat resep yang tidak bisa digunakan secara sembarangan.

Dosis dan Aturan Pakai Ramipril

Dosis pemakaian ramipril hanya bisa diberikan oleh dokter. Dosis yang diberikan pada setiap pasien berbeda-beda, tergantung pada kondisi dan respon tubuh terhadap obat ini. Berikut dosis umum pemakaian ramipril sesuai dengan kondisi yang dialami pasien, yaitu:

  • Hipertensi. Dosis awal, yaitu 2,5 mg satu kali sehari, biasanya dikonsumsi sebelum tidur. Kemudian, dosis selanjutnya, yaitu 2,5 – 5 mg setiap hari dalam dosis tunggal atau sesuai kebutuhan.
  • Gagal Jantung. Dosis awal, yaitu 1,25 satu kali sehari, maksimal konsumsi adalah 10 mg/hari. Obat ini dapat dikonsumsi dalam dosis tunggal (sekali makan) atau dalam 2 dosis terbagi (dua kali makan).
  • Pasca Infark Miokard (Serangan Jantung). Dosis awal, yaitu 2,5 mg, tetapi bisa ditingkatkan menjadi 5 mg setelah 2 hari konsumsi. Sedangkan untuk pemulihannya, dosis yang bisa diberikan yaitu 2,5 – 5 mg.
  • Pencegahan Penyakit Kardiovaskular. Dosis awal, yaitu 2,5 mg per hari, bisa ditingkatkan menjadi 5 mg per hari setelah seminggu konsumsi dan hanya jika ditoleransi oleh tubuh. Untuk pemulihan, dosis yang bisa diberikan yaitu 10 mg per hari, setelah 3 minggu konsumsi.

Cara Tepat Mengonsumsi Ramipril

Obat ini bisa dikonsumsi dengan ataupun tanpa makan sebelumnya. Anda bisa mengomsumsi obat ini dengan bantuan segelas air putih. Jangan mengonsumsi obat ini dengan cara menggigit, mengunyah, membelah, atau menghancurkannya sebab bisa memengaruhi efektivitas dari obat.

Jika Anda lupa mengonsumsi obat ini pada dosis awal yang seharusnya, Anda perlu langsung segera mengonsumsinya saat ingat. Namun, jika Anda ingat di waktu yang dekat dengan dosis berikutnya, sebaiknya Anda meninggalkan konsumsi pada jadwal yang terlewatkan.

Jangan mengubah dosis pemakaian tanpa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Anda juga perlu membaca terlebih dahulu petunjuk yang tertera pada kemasan. Selama mengonsumsi obat ini, Anda juga harus melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.

Peringatan sebelum Menggunakan Ramipril

Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal, seperti:

  • Beritahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan obat herbal.
  • Hindari melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengendarai kendaraan setelah mengonsumsi obat ini.
  • Beritahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang melakukan program hamil.
  • Beritahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap ramipril atau kandungan di dalamnya.
  • Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit yang Anda alami, terlebih angioedema (pembengkakan), hiperkalemia (kadar kalium di dalam darah yang tinggi), rheumatoid arthritis, gangguan ginjal, gangguan hati, dan lupus.

Efek Samping Ramipril

Pemakaian ramipril bisa menimbulkan berbagai efek samping seperti halnya obat lainnya. Berikut efek samping yang ditimbulkan dari pemakaian ramipril, yaitu:

  • Merasa kelelahan.
  • Batuk kering.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.

Selain efek samping ringan di atas, pemakaian obat ini juga bisa menimbulkan reaksi efek samping lain yang tergolong berat, seperti:

  • Angioedema atau pembengkakan, baik pada wajah, lidah, tangan atau kaki, saluran pernapasan maupun usus
  • Kehilangan kesadaran sementara (pingsan)
  • Jarang buang air kecil
  • Sakit perut yang parah
  • Merasa lemah otot
  • Penyakit kuning
  • Peningkatan kadar kreatinin pada darah.
  • Penurunan leukosit atau sel darah putih (Leukopenia)
  • Penurunan trombosit atau keping darah (Trombositopenia)
  • Hiperkalemia, neutropenia/agranulocytosis, dan nekrosis hati.
  • Jantung berdebar.
  • Denyut jantung tidak teratur.

Jika mengalami efek samping yang tidak kunjung mereda atau efek samping berat, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter. Hal ini agar efek samping yang Anda alami segera mendapat perawatan dengan tepat.

Baca Juga : Amnesia: Gejala, Penyebab, Diagnosa, dan Pengobatan

Interaksi Obat

  • Penggunaan secara bersamaan dengan obat yang bersifat diuretic dan antihipertensi lainnya bisa meningkatkan efek hipertensi.
  • Jika digunakan bersamaan dengan obat anti inflamasi non steroid, bisa meningkatkan risiko penurunan fungsi ginjal.
  • Jika digunakan bersama dengan obat diuretic dan suplemen K-sparing, bisa meningkatkan efek hiperkalemia.
  • Bisa meningkatkan toksisitas dan kadar lithium.
  • Pada pasien gangguan ginjal atau diabetes, bisa berpotensi meningkatkan hipotensi, hiperkalemia, dan nefrotoksisitas.
  • Segara lakukan pemeriksaan jika Anda mengalami reaksi alergi, efek samping parah, dan overdosis.

Baca Juga : 7 Cara Mudah Mengobati Mastitis

Sumber

Badan POM RI. Ramipril. pionas.pom.go.id
Drugs. 2020. Ramipril. www.drugs.com
Drug Bank. Ramipril. go.drugbank.com
Healthline. 2020. Ramipril, Oral Capsule. www.healthline.com
Medscape. Ramipril (Rx). reference.medscape.com
Phlo. 2021. Ramipril: Uses, Side Effects and How to Take It. wearephlo.com
WebMD. Ramipril. www.webmd.com