7 Cara Mudah Mengobati Mastitis

7 Cara Mudah Mengobati Mastitis

Penulis: Dea | Editor: Umi

Menjadi ibu baru merupakan pekerjaan yang berat. Anda mungkin akan merasa lelah setiap harinya. Namun, ketika badan Anda tidak enak, penyebabnya bisa jadi bukan hanya karena kurang tidur. Salah satu penyebabnya adalah mastitis.

Mastitis merupakan radang jaringan payudara yang lazim menyerang ibu menyusui. Kondisi ini umumnya terjadi di beberapa minggu pertama menyusui.

Mastitis disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tersumbatnya saluran ASI, bra yang terlalu ketat, atau mengalami infeksi di payudara Anda. Kabar baiknya adalah setelah Anda mengetahui tanda-tanda mastitis, Anda bisa mencegahnya agar tidak menjadi lebih serius.

Baca Juga: Tips Menyusui Bayi Prematur

Cara Sederhana untuk Menangani Mastitis

Hubungi dokter Anda apabila Anda curiga bahwa Anda mengalami mastitis. Di samping itu, terdapat beberapa hal mudah yang bisa Anda lakukan dari rumah untuk membantu mengatasi mastitis sebelum berkembang menjadi infeksi yang berbahaya, yaitu:

1. Beristirahat

Perhatian dan kasih sayang adalah dua aspek yang sangat Anda perlukan ketika mengalami mastitis. Meskipun terlihat mustahil untuk memiliki waktu istirahat ketika merawat bayi yang baru lahir, tetapi Anda tetap perlu mencoba untuk beristirahat di tempat tidur atau mengurangi beban pekerjaan sehari-hari Anda.

Bila memungkinkan, coba pertimbangkan untuk meminta bantuan pasangan Anda untuk mengambil cuti selama beberapa hari, atau meminta bantuan dari anggota keluarga yang lain.

2. Menyusui Lebih Sering

Ketika Anda sedang berada di tempat tidur, cobalah untuk memeluk bayi Anda dan menyusuinya sesering mungkin, misalnya setiap 2 jam dalam sehari.

Mulailah dari bagian yang tidak nyaman, tetapi Anda tetap perlu menawarkannya di kedua bagian, sehingga bagian yang lain tidak terbengkalai.

Umumnya bayi cenderung mengisap lebih keras pada awal menyusui, serta pengisapan tersebut dapat membantu Anda untuk menghilangkan sumbatan dan membersihkan mastitis.

Mungkin Anda merasa khawatir dengan ASI yang terkena mastitis, tetapi menurut para ahli justru ASI tersebut aman untuk dikonsumsi oleh bayi. Sering menyusui dan menjaga ASI mengalir dengan bebas merupakan salah satu cara terbaik dalam mengatasi mastitis.

3. Kompres Air Hangat

Memberikan kompres air hangat pada payudara yang bengkak juga dapat membantu melembutkan penyumbatan sehingga dapat mendorong ASI mengalir dengan lancar.

Anda bisa menggunakan handuk yang telah dibasahi air hangat. Kemudian balut payudara Anda dengan kain tersebut. Langkah ini perlu diulangi kembali ketika handuk sudah dingin.

4. Memijat

Bila terdapat bagian yang keras pada payudara Anda, segeralah melakukan pemijatan. Pemijatan tersebut sebaiknya dilakukan ketika Anda menyusui.

Ketika melakukan pijatan, mungkin Anda akan merasakan sakit, tetapi cara ini merupakan salah satu cara paling efektif untuk membersihkan ASI yang tersumbat.

5. Minum Air Putih Lebih Banyak

Ketika Anda mengalami mastitis, Anda diharuskan untuk selalu terhidrasi. Dengan menjaga kestabilan hidrasi dapat membantu tubuh Anda untuk mempertahankan produksi ASI Anda, sehingga Anda bisa terus menyusui bayi Anda yang bermanfaat untuk melancarkan saluran susu Anda.

6. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Meningkatkan sistem imun memang belum tentu dapat mengatasi mastitis, namun tidak ada salahnya mengonsumsi beberapa suplemen, seperti vitamin C dan probiotik yang berperan membantu tubuh Anda dalam melawan infeksi.

7. Konsumsi Bawang Putih

Bawang putih memiliki beberapa manfaat penting bagi tubuh Anda, seperti antimikroba, antivirus, dan antijamur. Anda bisa mengonsumsi baeang putih langsung dalam keadaan mentah, mencampurnya dalam makanan, atau meminumnya dalam bentuk suplemen.

Baca Juga: 5 Tahap Pertumbuhan Payudara pada Remaja Putri

Kapan Anda Harus Menemui Dokter?

Bila Anda sudah menangani mastitis dengan metode pengobatan rumahan, tetapi gejala belum menghilang setelah 1 atau 2 hari segera hubungi dokter. Terutama setelah mengalami beberapa gejala berbahaya, seperti:

• Demam dengan suhu tinggi, seperti 38,3 derajat Celsius atau lebih tinggi.
• Muncul nanah atau darah di ASI Anda.
• Adanya garis-garis merah di payudara Anda, yaitu dari areola hingga ke ketiak.
• Payudara merah, panas, atau bengkak.
• Puting mengalami pecah-pecah yang mengindikasikan tanda-tanda infeksi.
• Menggigil dan mengalami gejala mirip flu lainnya yang telah memburuk.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Minyak Bulus Bisa Memperbesar Payudara Wanita?