Polifenol: Ketahui Manfaat dan Jenisnya

Polifenol: Ketahui Manfaat dan Jenisnya

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 3 April 2023

 

Tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan mengandung banyak vitamin, mineral, dan senyawa lain yang baik untuk kesehatan. Wajar saja kalau sayur-mayur dan buah-buahan menjadi komponen makanan yang wajib untuk dikonsumsi sehari-harinya.

Salah satu senyawa baik yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan adalah antioksidan yang dikenal sebagai polifenol. Lantas, apa saja manfaat dan jenis-jenis polifenol? Cari tahu selengkapnya di bawah!

Mengenal Antioksidan Polifenol

Polifenol adalah antioksidan yang sering ditemukan dalam buah beri, cokelat hitam, dan teh. Sebagai antioksidan, polifenol sangat berperan penting dalam menangkal radikal bebas yang dapat memicu kerusakan pada sel tubuh.

Anda bisa mengonsumsi polifenol dalam bentuk suplemen, tapi kandungan polifenol dalam suplemen tidak akan sebanyak dalam makanan yang tinggi polifenol.

Sebenarnya terdapat lebih dari 8000 jenis polifenol, tergantung dari sumber dan proses pengolahannya. Namun, secara umum, ada 4 jenis polifenol, yaitu:

  • Asam Fenolat. Asam fenolat banyak ditemukan pada sayur-mayur, biji-bijian utuh, dan buah-buahan. Sebanyak 30% polifenol yang terdapat dalam makanan adalah jenis polifenol asam fenolat.
  • Flavonoid. Polifenol yang paling banyak ditemukan adalah jenis flavonoid. Biasanya, flavonoid sering ditemukan di kol merah, bawang bombai, apel, dan cokelat hitam.
  • Polyphenolic Amides. Anda dapat menemukan jenis polifenol polyphenolic amides di oat dan cabe.
  • Polifenol Lainnya. Terdapat beberapa polifenol lain yang tidak termasuk dalam tiga kategori di atas, seperti polifenol lignan dalam biji-bijian utuh, resveratrol dalam red wine, asam elagik dalam buah beri, dan kurkumin dalam kunyit.

Apa Saja Manfaatnya?

Selain menjadi antioksidan yang dapat mengatasi bahaya radikal bebas, masih ada banyak potensi yang dapat diberikan oleh polifenol untuk tubuh, seperti:

1. Mengatasi Obesitas

Obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami gangguan kesehatan yang serius, seperti stroke dan penyakit jantung.

Sebuah riset mendapati bahwa orang yang mengonsumsi polifenol memiliki berat badan yang lebih rendah. Sayangnya, masih diperlukan penelitian lebih mendalam mengenai manfaat polifenol yang satu ini.

2. Bagus untuk Fungsi Otak

Ternyata, makanan yang tinggi polifenol dapat meningkatkan memori dan konsentrasi, terutama pada kaum lansia dengan masalah pada fungsi otak yang ringan.

Polifenol juga diyakini dapat memperlancar peredaran darah ke otak yang membantu meningkatkan daya ingat, proses pembelajaran hal baru, dan fokus.

3. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Probiotik dan prebiotik bukanlah satu-satunya hal yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, tetapi juga polifenol.

Antioksidan ini dapat membantu menstimulasi pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan mencegah perkembangan bakteri jahat dalam pencernaan. Polifenol juga ditemukan dapat membantu kelangsungan probiotik dalam tubuh.

Secara tidak langsung, kesehatan pencernaan yang terjaga juga dapat berkontribusi dalam mempertahankan daya tahan tubuh.

4. Mencegah Penggumpalan Darah

Penggumpalan darah diperlukan untuk menghentikan pendarahan, tetapi penggumpalan darah secara berlebih dapat menimbulkan masalah medis, seperti stroke, emboli paru, dan trombosis.

Untungnya, polifenol diyakini dapat membantu mencegah proses penggumpalan darah secara berlebih dalam tubuh.

5. Menurunkan Kadar Gula Darah

Polifenol dapat mencegah pemecahan zat pati menjadi senyawa gula sederhana yang dapat memicu kenaikan gula darah setelah mengonsumsi makanan.

Selain itu, polifenol juga dapat membantu produksi hormon insulin yang berperan dalam menyalurkan gula dalam darah ke sel tubuh. Alhasil, kadar gula darah dalam tubuh tidak akan naik secara mendadak.

Oleh karena itu, polifenol berpotensi dalam menurunkan kadar gula darah dan mengurangi peluang Anda menderita diabetes tipe 2.

Jenis polifenol yang ditemukan paling berpotensi untuk mengurangi tingkat gula darah adalah antosianin. Anda dapat menemukan antosianin dalam makanan yang berwarna biru, merah, dan ungu, seperti buah anggur dan buah beri.

6. Mengurangi Risiko Terkena Penyakit Jantung

Selain berpotensi menurunkan peluang menderita diabetes tipe 2, polifenol juga ditemukan dapat mengurangi risiko Anda mengalami penyakit jantung dengan membantu menjaga tekanan darah, peredaran darah, dan kesehatan pembuluh darah.

Hal ini karena polifenol bisa meredakan peradangan yang merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan penyakit jantung.

Tidak hanya itu, terdapat penelitian yang menemukan bahwa suplemen polifenol bisa mengurangi kadar kolesterol jahat, menaiikan tingkat kolesterol baik, dan menurunkan tekanan darah.

7. Mencegah Kanker

Peradangan yang berlebih dan kerusakan tubuh akibat radikal bebas berpotensi memicu kanker. Uniknya, polifenol dapat menurunkan risiko Anda mengalami kanker karena memiliki efek sebagai antioksidan dan anti radang.

Selain itu, polifenol juga diketahui dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker dalam tubuh, khususnya kanker prostat dan payudara. Akan tetapi masih dibutuhkan riset lebih lanjut mengenai manfaat polifenol dalam mencegah kanker pada manusia.

Apakah Ada Efek Samping dari Mengonsumsi Polifenol?

Mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi polifenol umumnya tidak akan menimbulkan efek samping tertentu. Lain halnya dengan suplemen polifenol.

Terdapat beberapa suplemen polifenol yang memiliki kandungan polifenol yang sedikit atau bahkan melebihi jumlah yang seharusnya. Berikut adalah beberapa efek samping atau risiko yang dapat dialami saat memakai suplemen polifenol yang berkadar tinggi:

  • Ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh
  • Tumor
  • Tubuh menjadi lebih sulit menyerap mineral tertentu, sepertu tiamin, asam folat, dan zat besi.
  • Kerusakan organ ginjal
  • Masalah pada pencernaan, seperti kembung dan perut bergas.
  • Berpotensi meningkatan risiko mengalami stroke atau kematian.

Apabila Anda mengalami efek samping yang tercantum atau tidak tertera di atas, segera hentikan pemakaian suplemen polifenol dan periksakan diri ke dokter.

Sebaiknya konsumsi maksimal 650 miligram polifenol dalam sehari. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau mengonsumsi obat-obatan khusus, beritahukan ke dokter untuk memastikan kalau Anda bisa memakai suplemen polifenol.

Baca Juga: Manfaat Buah dan Sayur untuk Kesehatan Tubuh

Sumber

Healthline. (2019). What Are Polyphenols? Types, Benefits, and Food Sources. www.healthline.com

Medical News Today. (2017). Why Are Polyphenols Good for You?. www.medicalnewstoday.com

NIH. (2009). Plant Polyphenols as Dietary Antioxidants in Human Health and Disease. www.ncbi.nlm.nih.gov

WebMD. (2020). Healthy Foods High in Polyphenols. www.webmd.com