Antibiotik untuk Batuk, Memangnya Perlu?

Antibiotik untuk Batuk, Memangnya Perlu?

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Batuk merupakan cara tubuh untuk melancarkan tenggorokan yang tersumbat.

Meski tergolong hal yang biasa, batuk juga bisa menjadi parah sehingga memerlukan waktu yang lama untuk sembuh.

Karena hal tersebut, dokter seringkali meresepkan antibiotik untuk batuk. Namun, apakah antibiotik perlu digunakan untuk kondisi ini?

Baca Juga: Pilih Obat Batuk Pseudoephedrine atau Phenylephrine?

Berbagai Penyebab Batuk

1. Virus

Batuk adalah salah satu gejala yang ditimbulkan saat Anda mengalami flu, yang juga disebabkan oleh virus.

Biasanya, virus menginfeksi saluran pernapasan Anda selama beberapa hari.

Apabila terjadi selama beberapa minggu, maka batuk bisa mengiritasi paru-paru Anda.

2. Iritasi

Iritasi bisa dipicu oleh beberapa hal di sekitar Anda, seperti bau-bauan yang tajam, asap, atau udara yang dingin.

3. Alergi dan asma

Pengidap alergi atau asma juga bisa batuk dengan mudah dan memerlukan pengobatan untuk meredakannya.

4. Postnasal drip

Faktor penyebab di atas bisa mengakibatkan Anda terkena postnasal drip.

Kondisi ini terjadi saat Anda memiliki kelebihan lendir, sehingga cairan lendir tersebut menetes dari hidung ke tenggorokan Anda dan mengakibatkan batuk.

5. Asam lambung

Saat asam lambung naik ke tenggorokan Anda, maka iritasi bisa terjadi dan memicu batuk terutama di malam hari.

6. Masalah pada paru-paru

Terdapat beberapa kondisi paru-paru yang serius dan bisa membuat batuk akut yang bertahan dalam waktu yang lama.

7. Sleep apnea

Gangguan tidur di malam hari bisa menyebabkan napas Anda berhenti sebentar selama beberapa kali.

Kondisi ini disebut dengan sleep apnea, yang seringkali disebabkan oleh berat badan berlebih.

8. Efek samping obat

Penggunaan obat-obatan untuk mengatasi masalah jantung atau darah tinggi bisa menyebabkan batuk.

Batuk Akut

Penyebab batuk yang persisten selama beberapa waktu antara lain naiknya asam lambung, asma, dan postnasal drip.

Menurut penelitian, penyedia layanan kesehatan sering memberikan antibiotik untuk mengatasi gejala batuk karena masalah tersebut. Beberapa jenis antibiotik yang digunakan adalah amoxicillin dan augmentin.

Sayangnya, antibiotik terbukti tidak bisa menyembuhkan batuk Anda. Karena, batuk yang akut hampir seringkali disebabkan oleh virus, sementara antibiotik tidak mampu membunuh virus.

Efek Penggunaan Antibiotik pada Batuk

Selain sia-sia, mengobati batuk dengan antibiotik juga berbahaya.

Antibiotik yang digunakan dalam waktu yang lama dan tidak tepat bisa mengakibatkan resistensi antibiotik, akibatnya bakteri di tubuh Anda menjadi kebal terhadap obat tersebut.

Jenis Batuk yang Cocok diobati dengan Antibiotik

Salah satu kondisi batuk yang terjadi dalam jangka waktu lama adalah pneumonia.

Pneumonia bisa terjadi jika salah satu atau kedua jaringan paru-paru Anda mengalami peradangan. Hal ini bisa disebabkan oleh virus, jamur, maupun bakteri.

Gejala yang ditimbulkan oleh pneumonia mirip dengan flu. Namun, batuk yang dihasilkan oleh pneumonia bentuknya kering, dan bisa memproduksi dahak kental berwarna kuning, hijau, coklat, hingga kemerahan jika disertai darah. Sedangkan, batuk yang disebabkan oleh flu umumnya kering dan tidak menghasilkan dahak.

Apabila pneumonia yang Anda alami disebabkan oleh bakteri, maka pneumonia bisa diobati dengan antibiotik. Sebab, antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri.

Pengobatan Alami

Berikut adalah beberapa tips untuk meredakan batuk di rumah.

1. Minum cukup air

Berdasarkan hasil studi, minum air putih dengan suhu ruangan bisa meredakan gejala flu seperti batuk, bersin, dan pilek.

Sementara itu, minum air hangat bisa meredakan gejala yang lebih lagi seperti sakit tenggorokan.

2. Konsumsi teh madu

Teh atau air lemon yang dicampur dengan madu bisa meredakan gejala sakit tenggorokan. Tidak cuma itu, madu sendiri saja sudah memiliki efek yang sama dengan pereda batuk.

Meski demikian, sebaiknya Anda tidak memberikan madu kepada anak di bawah umur 1 tahun, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya keracunan makanan yang serius.

Anda bisa mencampur 2 sendok teh madu ke dalam air lemon atau teh. Minum 1-2 kali dalam sehari.

3. Menghindari makanan yang menyebabkan asam lambung

Jika Anda memiliki penyakit asam lambung, maka Anda bisa mengontrol pilihan makanan Anda untuk mengurangi gejala batuk.

Makanan dan minuman yang bisa menaikkan asam lambung antara lain:

  • Kafein
  • Alkohol
  • Makanan asam
  • Makanan berlemak, digoreng, dan pedas
  • Coklat
  • Bawang

Baca Juga: Pahami Obat Batuk (Berdahak dan Kering) yang Aman di Apotek

Sumber

Web MD. (2022). Why You Cough. www.webmd.com

Web MD. (2021). Sleep Apnea. www.webmd.com

Healthline. (2019). Why Am I Coughing? Causes, Prevention, and More. www.healthline.com

One Medical. (2013). Do I Need Antibiotics for a Persistent Cough? | One Medical. onemedical.com

GoodRx Health. (2020). Do I Need Antibiotics for My Cough? – GoodRx . www.goodrx.com

NHS. (2019). Pneumonia – Overview. www.nhs.uk

Health Partners. Cold vs. flu symptoms | HealthPartners Blog. www.healthpartners.com

Medical News Today. (2020). 12 natural cough remedies. www.medicalnewstoday.com

Mayo Clinic. Honey: An effective cough remedy? – Mayo Clinic. www.mayoclinic.org