6 Penyebab Darah Menstruasi Hanya Sedikit

6 Penyebab Darah Menstruasi Hanya Sedikit

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 13 November 2022

Darah menstruasi yang lebih sedikit dari bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari kehamilan, stress atau adanya kondisi medis yang lain. Anda mungkin pernah mendapati bercak muncul dan berpikir bahwa menstruasi akan segera datang. Nyatanya setelah bercak, tidak ada darah lagi yang muncul.

Kondisi ini bisa menjadi tanda perdarahan implantasi yang merupakan tanda awal kehamilan yang kadang disalahartikan sebagai siklus menstruasi. Namun kasusnya tidak selalu begitu. Adakalanya darah yang sedikit memang karena Anda mengalami menstruasi yang lebih ringan pada bulan itu.

Ada beberapa alasan yang bisa menjadi penyebab darah menstruasi yang keluar menjadi sedikit, diantaranya:

1. Kenaikan atau Penurunan Berat Badan

Fluktuasi berat badan bisa mengacaukan siklus menstruasi Anda dan membuatnya jadi lebih singkat dengan darah yang lebih sedikit. Ketika berat badan Anda bertambah, jumlah lemak tubuh juga bertambah dan ini bisa membuat hormon tidak seimbang.

Hal yang sama juga bisa terjadi ketika Anda menurunkan berat badan dengan membatasi konsumsi kalori. Kondisi tubuh yang stress juga bisa menimbulkan ketidakseimbangan hormon.

Baca Juga: Turunkan Berat Badan, Diet Cepat atau Diet Sehat?

2. Penggunaan Alat Kontrasepsi

Ketika seseorang mulai menggunakan alat kontrasepsi baik berupa pil, suntikan maupun implan, darah menstruasi yang keluar mungkin akan semakin sedikit. Pengurangan jumlah darah ini disebabkan karena dosis hormone dalam alat kontrasepsi rendah dan tidak merangsang penebalan pada dinding rahim. Akibatnya, darah menstruasi yang keluar hanya sedikit karena lapisan rahim yang harus dilepaskan juga sedikit.

3. Usia

Pada usia remaja ketika menstruasi baru dimulai, beberapa wanita mungkin hanya mendapati jumlah darah yang sedikit. Begitu juga dengan mereka yang memasuki usia menopause. Anda yang berada pada kedua rentang usia ini memiliki kemungkinan yang besar mengalami menstruasi yang tidak teratur dan jumlah darah yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormonal.

4. Sedang Menyusui

Jika Anda memberikan ASI eksklusif untuk bayi, menstruasi mungkin tidak akan datang langsung begitu Anda melahirkan. Hormon yang merangsang produksi susu akan mencegah terjadinya ovulasi sehingga menstruasi akan tertunda.

Meskipun di masa menyusui Anda tidak mengalami menstruasi, namun risiko kehamilan tetap ada. Terlebih jika Anda berhubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Jika Anda sedang menyusui dan menemukan bercak darah yang Anda duga sebagai darah menstruasi, ada baiknya untuk melakukan tes kehamilan. Ini penting untuk memastikan bahwa darah yang keluar bukan berasal dari perdarahan implantasi karena terjadinya kehamilan.

5. Stress

Seperti yang kita ketahui, stress bisa mengacaukan fungsi tubuh. Tekanan yang besar karena kehilangan orang yang disayangi atau stress karena depresi misalnya, bisa menyebabkan darah menstruasi yang keluar hanya sedikit. Tidak hanya itu, olahraga berlebihan juga bisa mengacaukan menstruasi karena tubuh menerima tekanan yang berat secara fisik.

6. PCOS

PCOS (Polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik merupakan salah satu gangguan hormonal yang dialami oleh wanita dalam usia subur. Jika Anda mengalami menstruasi yang tidak teratur, menstruasi dengan darah sedikit atau tidak menstruasi sama sekali, itu bisa disebabkan oleh PCOS. Hal ini terjadi karena terdapat perubahan hormonal di dalam tubuh yang membuat sel telur berhenti matang.

Selain mengganggu menstruasi, PCOS juga bisa menyebabkan berat badan naik drastis hingga menyebabkan obesitas, muncul jerawat, menyebabkan rambut wajah tumbuh hingga kemandulan.

Darah menstruasi yang keluar lebih sedikit dari biasanya tidak selalu menjadi masalah. Tapi jangan sampai Anda mengabaikan perubahan ini. Cobalah untuk melacak siklusnya selama beberapa bulan. Jika siklus tidak kembali normal, segera konsultasikan dengan ginekolog untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Menstruasi Tidak Normal

Sumber