Blighted Ovum atau Hamil Kosong, Apa Penyebabnya?

Blighted Ovum atau Hamil Kosong, Apa Penyebabnya?

Penulis: Heldania | Editor: Handa

Blighted ovum atau hamil kosong merupakan penyebab keguguran paling umum. Para ahli memperkirakan bahwa blighted ovum menyumbang sekitar 50 persen dari semua keguguran pada trimester pertama. Sekitar 15 persen dari semua kehamilan berakhir dengan keguguran sebelum 13 minggu kehamilan.

Jenis keguguran sangat dini ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tidak berkembang menjadi embrio atau embrio berhenti tumbuh segera setelah implantasi. Karena kondisi ini terjadi hanya dalam beberapa minggu ovulasi dan pembuahan, banyak wanita bahkan tidak menyadari mereka mengalami hamil kosong.

Jika Anda mendapatkan hasil tes kehamilan negatif beberapa hari setelah hasil positif, atau didiagnosis mengalami keguguran dini setelah USG, wajar jika Anda merasa bingung dan sedih. Mempelajari tentang penyebab, gejala, dan kapan harus ke dokter saat mengalami blighted ovum dapat membantu Anda mengetahui apa yang selanjutnya harus dilakukan.

Penyebab Hamil Kosong

Kebanyakan keguguran dini disebabkan oleh kelainan kromosom. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga dari keguguran sel telur disebabkan oleh kelainan genetik. Ini terjadi saat telur yang dibuahi memiliki kromosom ekstra atau kehilangan kromosom. Itu berarti sel telur tidak memiliki campuran materi genetik yang tepat untuk terus berkembang.

Dengan kata lain, blighted ovum adalah akhir biologis dari kehamilan yang tidak berjalan dengan baik. Ini juga berarti bahwa tidak ada yang Anda atau pasangan Anda lakukan yang menyebabkannya dan tidak ada pula yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya.

Gejala Hamil Kosong

Pada awalnya, blighted ovum terasa mirip dengan kehamilan normal. Itu karena tubuh merasakan ada sesuatu yang ditanamkan ke dalam rahim dan terus memproduksi hormon termasuk hCG yang menyebabkan gejala awal kehamilan. Banyak orang dengan kehamilan anembrionik masih mendapatkan hasil tes kehamilan positif dan mengalami gejala, seperti mual di pagi hari, nyeri payudara, dan kembung.

Saat sel telur yang telah dibuahi gagal berkembang menjadi embrio, kadar hCG mulai turun dan gejala kehamilan akan mulai menghilang. Pada titik ini, Anda mungkin mengalami tanda-tanda keguguran, seperti pendarahan dan kram. Beberapa gejala blighted ovum yang mungkin Anda rasakan termasuk:

  • Pendarahan hebat. Pendarahan ringan dan bercak merupakan gejala normal di awal kehamilan. Namun, Anda harus menemui dokter jika mengalami pendarahan lebih banyak yang mirip menstruasi karena itu bisa jadi tanda blighted ovum.
  • Kram parah. Mengalami kram selama kehamilan juga sering terjadi, namun jangan ragu melakukan pemeriksaan, terutama jika disertai dengan gejala seperti perdarahan atau demam. Kram dapat menjadi tanda komplikasi kehamilan lainnya, termasuk kehamilan ektopik, yang mungkin memerlukan perhatian medis.
  • Ultrasonografi abnormal. Jika mengalami kondisi ini, dokter akan melihat kantung kehamilan lebih kecil dari semestinya yang tidak mengandung embrio.
  • Tingkat hCG yang lebih rendah. Saat mengalami blighted ovum, tes darah akan menunjukkan tingkat yang lebih rendah dari hormon kehamilan hCG yang dimulai pada sekitar enam hingga delapan minggu kehamilan.

Baca Juga : 6 Penyebab Keluarnya Darah Saat Hamil Muda

Kapan Harus ke Dokter?

Umumnya, Anda akan mengetahui bahwa Anda mengalami blighted ovum saat melakukan pemeriksaan USG rutin. Ini bisa menjadi sangat sulit, khususnya jika Anda telah menjalani USG sebelumnya dan mengharapkan kabar baik. Selain itu, Anda bisa juga mengetahui dari adanya pendarahan pada awal kehamilan.

Oleh karena itu, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter sejak mengetahui tengah hamil lewat tes kehamilan awal yang Anda lakukan. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, Anda bisa memantau kesehatan Anda dan perkembangan janin. Jika didiagnosis mengalami blighted ovum, dokter akan mendiskusikan pilihan pengobatan.

Anda mungkin memilih untuk membiarkan keguguran alami terjadi. Setelah ini dimulai, perlu waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk menyelesaikan pendarahan. Jika pendarahan semakin berat dan Anda kesakitan atau merasa tidak enak badan, segera temui dokter. Anda juga bisa melakukan terminasi, baik dengan minum obat atau dengan jenis operasi yang dikenal sebagai kuretase.

Baca Juga : Program Hamil Inseminasi, Bagaimana Mekanismenya?

Sumber

Healthline. (2017). What You Should Know About Blighted Ovum, Miscarriage, and Future Pregnancies. www.healthline.com
What to Expect. (2020). What Is a Blighted Ovum?. www.whattoexpect.com
Verywell Family. (2020). What Is a Blighted Ovum Pregnancy?. www.verywellfamily.com
Miscarriage Association. Blighted ovum (anembryonic pregnancy). www.miscarriageassociation.org.uk