Penyebab Bisul Pada Bayi

Penyebab Bisul Pada Bayi

Penulis: Dewi | Editor: Agnes

Bisul adalah benjolan berisi nanah yang terbentuk di bawah kulit, sehingga terasa menyakitkan. Tanda-tanda bisul biasanya diawali dengan benjolan berwarna merah, yang kemudian terisi dengan nanah saat sel darah putih mulai bekerja untuk melawan infeksi.

Bisul bisa dialami oleh siapa saja, termasuk  bayi. Bisul pada bayi disebabkan oleh beberapa faktor. Namun biasanya bisul bayi disebabkan oleh infeksi bakteri menyerang kulit. Selain itu, bisul dapat muncul di area mana saja. Umumnya, bisul muncul di area berambut, mudah berkeringat, dan area yang sering mengalami gesekan, seperti ketiak, paha, selangkangan, punggung, wajah, leher, maupun bokong.

Baca Juga: 14 Makanan untuk Diet Kaya Nutrisi

Gejala Bisul

Bisul biasanya muncul seukuran kacang polong, namun bisa tumbuh dan membesar. Bisul dapat sembuh jika ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan gejala yang timbul. Sebelum bisul muncul, biasanya akan terlihat beberapa gejala di kulit bayi Anda, seperti:

  • muncul area bengkak dan berwarna kemerahan
  • kulit terasa nyeri jika disentuh sehingga bayi cenderung rewel
  • bagian tengah atau ujungnya berwarna kuning atau putih
  • jika ditekan seperti ada air didalamnya atau terkadang juga terasa keras.

Gejala infeksi bisul yang cukup parah dapat memengaruhi kulit bayi Anda. Beberapa bayi mungkin mengalami demam dan detak jantung yang cepat. Selain itu tekanan darah juga bisa menjadi rendah jika bayi mengalami infeksi yang parah. Pastikan untuk segera membawa anak Anda ke dokter jika gejala bisul yang dialami tidak kunjung membaik.

Penyebab Bisul pada Bayi

Bisul biasanya disebabkan oleh bakteri staph atau staphylococcus aureus. Saat kulit tergores, terpotong, atau terluka, bakteri tersebut dapat masuk ke folikel rambut sehingga kulit terinfeksi.  Selain itu, jerawat dan pori-pori yang tersumbat juga dapat mengakibatkan bisul. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bisul antara lain:

1. Alergi

Bisul biasanya timbul karena alergi yang disebabkan oleh makanan. Untuk mencegah terjadinya bisul sebaiknya Anda menghindari makanan yang dapat memicu alergi anak.

2. Lingkungan

Kulit bayi sangat rentan terhadap infeksi. Lingkungan yang kotor dapat meningkatkan resiko bayi terkena infeksi kulit. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan agar kulit bayi Anda tidak terserang bakteri, kuman, dan jamur penyebab alergi.

3. Luka akibat gesekan

Salah satu penyebab bisul pada bayi adalah gesekan yang terjadi terus-menerus pada kulit bayi, seperti gesekan pada popok atau pakaian bayi. Gesekan yang terjadi terus-menerus akan mengakibatkan luka pada kulit, jika kulit sudah terluka maka bakteri dan kuman mudah masuk ke kulit bayi sehingga mengakibatkan bisul.

Untuk mengurangi risiko terjadinya bisul pada bayi, Anda harus rajin mengganti popok bayi. Selain itu pastikan pakaian yang digunakan selalu dalam keadaan kering. Jika bayi memakai pakaian yang lembab akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi kulit.

4. Impetigo

Impetigo adalah salah satu infeksi kulit yang diakibatkan oleh bakteri stafilokokus auteus. Impetigo adalah penyakit menular yang muncul pada leher, lengan, lipatan siku, maupun pada wajah bayi. Infeksi ini cukup sering dialami oleh bayi. Impetigo muncul setelah bisul pecah. Bekasnya akan menimbulkan kerak yang berwarna kekuningan yang disebut impetigo.

Baca Juga: Kulit Wajah Mengelupas? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

5. Selulitis

Selulitis adalah infeksi kulit yang mampu menyebar ke area tubuh launnya. Biasanya dialami pada di kaki bagian bawah. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang sama dengan bisul, yakni staphylococcus aureas.

6. Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS)

Staphylococcal scalded skin syndrome adalah infeksi kulit yang serius. Infeksi ini sering dialami oleh bayi maupun anak-anak. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang sama dengan bisul, yakni staphylococcal aureus. Saat berhasil masuk ke kulit, bakteri ini akan melepaskan racun yang dapat menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas.

Gejala infeksi yang biasa terlihat yaitu kemerahan dan munculnya lepuhan pada kulit bayi. Lepuh ini berisi cairan yang mudah pecah dan membuatnya menjadi nyeri dan sakit. Saat mengalami infeksi ini, bayi juga biasanya mengalami demam dan cenderung rewel.

7. Infeksi folikel rambut

Selain bakteri, bisul juga dapat terjadi akibat pertumbuhan rambut yang tidak normal (folikel). Infeksi folikel rambut pada kulit terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • folikulitis yaitu peradangan yang terjadi pada area kulit yang berambut
  • furunkel yaitu infeksi folikel rambut yang masuk ke lapisan kulit yang paling dalam,
  • karbunkel yang terjadi karena sekelompok folikel rambut yang mengalami infeksi. Infeksi ini berisi nanah dan bentuknya lebih besar dan lebih dalam dari furunkel.

Bisul biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun untuk mempercepat proses penyembuhan, Anda bisa melakukan beberapa hal yaitu:

  • menjaga kebersihan pakaian bayi
  • mengompres bisul dengan air hangat
  • gunakan pakaian yang tidak ketat dan nyaman pada tubuh bayi
  • menggunakan krim pelembab khusus untuk kulit bayi.

Apabila bisul yang dialami tidak kunjung sembuh disertai gejala lainnya, konsultasikan segera ke dokter Anda untuk mendapatkan perawatan yang terbaik.

Baca Juga: Penyebab dan Mengatasi Iritasi Kulit

Sumber

Andrew Y. Finlay, dan Girish K. Patel. (2003). Staphylococcal scalded skin syndrome: diagnosis and management. www.pubmed.ncbi.nlm.nih.gov

WebMD. (2020). Slideshow: a visual guide to boils. www.webmd.com

Health encyclopedia. Bacterial Skin Infections in Children. www.urmc.rochester.edu

Mayo Clinic. (2019). Boils and Carbuncles. www.mayoclinic.com

University of Rochester Medical Center. Bacterial Skin Infection in Children. www.urmc.rochester.edu