Penyakit Kolesistitis (Radang Kantong Empedu), Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Penyakit Kolesistitis (Radang Kantong Empedu), Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 31 Oktober 2022

Empedu merupakan kantong kecil berbentuk buah pir yang terletak tepat di bawah hati. Fungsi utamanya adalah menyimpan cairan empedu yang diproduksi oleh hati kemudian meneruskannya melalui saluran yang bermuara ke usus kecil. Empedu membantu kita mencerna lemak yang ada di usus kecil.

Sama seperti organ tubuh lain, empedu juga bisa mengalami berbagai gangguan dan masalah kesehatan. Salah satu yang paling sering terjadi adalah kolesistitis atau radang kantong empedu.

Penyebab Kolesistitis

Kolesistitis adalah radang atau inflamasi yang menyerang empedu. Dalam kebanyakan kasus, batu empedu adalah yang paling umum menyebabkan masalah ini. Batu empedu yang menghalangi saluran keluar dari batu empedu menyebabkan cairan empedu menumpuk dan mengakibatkan radang.

Ada beberapa penyebab lain yang bisa mengakibatkan inflamasi pada kantong empedu, antara lain:

  • Tumor. Adanya tumor bisa menghalangi keluarnya cairan empedu dari kantongnya. Ini juga bisa menyebabkan penumpukan yang berujung pada kolesistitis
  • Penyumbatan saluran empedu. Saluran empedu yang bengkok atau rusak juga bisa menyebabkan alirannya tidak lancar
  • Infeksi. AIDS dan infeksi virus tertentu bisa memicu peradangan kantong empedu
  • Masalah pembuluh darah. Penyakit yang sangat parah bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi rusak. Akibatnya, aliran darah ke kantong empedu menjadi terganggu dan menyebabkan peradangan
  • Cedera perut akibat luka bakar, sepsis, trauma atau bekas pembedahan.

Gejala Kolesistitis

Gejala kolesistitis termasuk rasa nyeri di bagian kanan atas perut, demam dan kenaikan sel darah putih. Dalam kasus kolesistitis akut, rasa sakit biasanya muncul dengan tiba-tiba, sangat kuat dan tidak hilang. Jika tidak ditangani segera gejala ini akan semakin parah. Ketika menarik napas dalam-dalam, rasa sakit akan terasa lebih intens. Kadang, nyeri juga bisa menjalar dari perut ke bahu kanan atau punggung. Gejala-gejala lain yang mungkin muncul adalah:

  • Perut kembung
  • Nafsu makan menurun
  • Mual
  • Muntah
  • Berkeringat

Dalam beberapa kasus, gejala seperti demam ringan yang disertai menggigil mungkin akan muncul. Gejala bisa menjadi semakin parah setelah pasien menyantap makanan tinggi lemak. Jika Anda merasa tidak nyaman atau rasa sakit yang tidak tertahankan, segera hubungi unit gawat darurat untuk memperoleh penanganan.

Pengobatan Kolesistitis

Perawatan untuk radang empedu biasanya akan mewajibkan pasien untuk opname di rumah sakit. Hal ini dilakukan agar dokter lebih mudah mengontrol peradangan yang ada. Dalam kasus yang parah, tindakan operasi mungkin dibutuhkan.

Dalam upaya mengontrol radang, dokter akan melakukan berbagai perawatan, seperti:

  • Meminta pasien berpuasa. Anda mungkin tidak akan diizinkan untuk makan dan minum untuk menghilangkan tekanan pada kantong empedu yang meradang
  • Pemberian cairan infus. Untuk menghindari dehidrasi, cairan yang dibutuhkan oleh tubuh akan dimasukkan lewat infus di lengan
  • Pemberian antibiotik untuk melawan infeksi
  • Pemberian obat nyeri. Obat-obatan ini diberikan untuk membantu mengontrol rasa sakit sampai radang mereda
  • Prosedur menghilangkan batu empedu. Dokter mungkin akan melakukan prosedur yang disebut kolangiopankreatografi retrograd endoskopik untuk mengangkat batu yang menghalangi saluran empedu.

Gejala cenderung akan berkurang dalam dua atau tiga hari. Namun kondisi ini bisa kambuh kembali. Kebanyakan orang yang mengalami infeksi berulang pada akhirnya memerlukan operasi untuk mengangkat kantong empedu secara keseluruhan.

Pengangkatan kantong empedu memang bisa mengubah beberapa fungsi tubuh yakni kemampuan tubuh dalam mencerna lemak. Namun hidup tanpa kantong empedu bukan hal yang tidak mungkin. Dalam beberapa minggu setelah operasi, dokter biasanya menyarankan pasien untuk tidak mengonsumsi makanan tinggi lemak agar tubuh bisa beradaptasi dengan kondisi barunya.

Bisakah Kolesistitis Dicegah?

Pencegahan terhadap radang kantong empedu bisa dilakukan dengan cara menurunkan tingkat kolesterol dalam darah, berolahraga secara teratur, perbanyak konsumsi buah, sayuran dan lemak sehat. Telur, kedelai dan kacang tanah adalah beberapa pilihan bagus yang bisa Anda masukkan dalam menu makanan harian.

Selain itu, obesitas merupakan faktor risiko utama yang bisa menyebabkan seseorang mengalami batu empedu. Menurunkan berat badan bisa membantu Anda mengurangi risikonya. Apabila Anda berencana menurunkan berat badan, pastikan Anda melakukannya dengan cara yang sehat.

Baca Juga:Penyakit Batu Empedu, Gejala dan Pengobatannya

Sumber

Healthline (2018). Gallbladder Disease. www.healthline.com

Mayo Clinic (2020). Cholecystitis. www.mayoclinic.org

Webmd (2020). Cholecystitis. www.webmd.com

Medical News Today (2018). What to Know About Cholecystitis? www.medicalnewstoday.com