Penyakit Batu Empedu, Gejala, dan Pengobatannya

Penyakit Batu Empedu, Gejala, dan Pengobatannya
Penulis: Ratna | Editor: Atsa
Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari
Terakhir ditinjau: 9 September 2022
Batu empedu atau secara medis disebut Cholelithiasis adalah kondisi dimana terdapat endapan keras menyerupai batu di dalam kantung empedu. Kantung empedu berfungsi sebagai penyimpan cairan empedu yang diperlukan untuk pencernaan. Selain itu kantung empedu juga berperan mencerna kolesterol pada makanan yang dikonsumsi.
Batu empedu dapat berkembang ketika empedu mengandung terlalu banyak kolesterol atau terlalu banyak bilirubin (salah satu komponen empedu), atau jika kantung empedu tidak berfungsi dan tidak dapat melepaskan empedu. Cairan dan kolesterol di dalam kantung empedu dapat mengeras dan menyebabkan batu empedu.
Penyakit ini seringkali ditandai dengan adanya rasa nyeri di bagian perut, biasanya terlokalisasi di kuadran kanan atas perut. Batu empedu dapat berukuran sebesar butiran pasir bahkan hingga sebesar bola golf.
Penyebab Batu Empedu
Tidak dapat diketahui secara persis penyebab batu empedu. Namun, penyakit ini seringkali disebabkan oleh hal- hal berikut:
1. Terlalu banyak kolesterol di dalam empedu
Empedu berperan melarutkan kolesterol dalam tubuh. kolesterol yang terlalu banyak dapat menghambat kinerja empedu. Kolesterol yang tidak larut akan mengeras dan menimbulkan batu empedu.
2. Ada terlalu banyak bilirubin di empedu
Kondisi seperti sirosis, infeksi, dan kelainan darah dapat menyebabkan hati membuat terlalu banyak bilirubin.
3. Faktor lain seperti usia dan berat badan
Berat badan yang meningkat dan usia yang lebih tua dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol dalam empedu.
Gejala Batu Empedu
Batu empedu seringkali ditandai dengan gejala-gejala di bawah ini:
- Nyeri di perut bagian atas, seringkali di sebelah kanan, tepat di bawah tulang rusuk
- Muntah
- Masalah pencernaan lainnya, termasuk gangguan pencernaan, mulas, dan gas
- Kehilangan selera makan
- Nyeri yang menjalar dari perut ke bahu kanan atau punggung
- Berkeringat
Dalam beberapa kasus, gejalanya juga bisa menjadi sangat parah dan membutuhkan penanganan medis segera. Berikut gejala yang mungkin terjadi saat penyakit semakin parah:
- Demam tinggi (lebih dari 38 derajat celcius) dan menggigil
- Mual dengan atau tanpa muntah
- Sakit perut yang parah
- Kotoran berwarna seperti tanah liat
- Warna urin gelap
- Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice)
Orang dengan Risiko
Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan seseorang lebih beresiko terkena batu empedu:
- Kegemukan
- Jenis kelamin perempuan
- Berusia di atas 40 tahun
- Kehamilan
- Anggota keluarga dengan riwayat batu empedu
- Pola makan tinggi kolesterol
- Mengonsumsi obat- obatan tertentu
- Beberapa penyakit yang sudah ada sebelumnya. Seperti diabetes, anemia sel sabit, sirosis hati, fibrosis kistik, dan penyakit crohn
Pengobatan
Pengobatan yang paling umum dilakukan adalah dengan pengangkatan kantung empedu atau disebut cholecystectomy.
Ada 2 teknik pengangkatan batu empedu, yaitu:
- Open cholecystectomy
Pengangkatan empedu melalui satu sayatan besar. Teknik ini lebih jarang digunakan. Selain itu teknik ini membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama.
- Laparoscopic cholecystectomy
Pengangkatan kantung empedu melalui beberapa sayatan kecil. Teknik ini adalah yang paling sering digunakan. Waktu pemulihannya lebih cepat dibandingkan teknik open cholecystectomy.
Pencegahan
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya batu empedu:
- Pola makan yang sehat
- Melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur
- Menurunkan berat badan secara perlahan bagi penderita kegemukan
- Menjaga berat badan yang sehat
Baca Juga: Ketahui Jenis dan Penyebab Batu Ginjal
Sumber Ada. 2020. Gallstones. www.ada.com Healthgrades. 2019. Cholelithiasis. www.healthgrades.com Merck Manuals. 2020. Cholelithiasis. www.merckmanuals.com WebMD. 2020. Gallstones. www.webmd.com