Pentingnya Menjaga Keseimbangan pH Tubuh dan Nilai Normalnya

Pentingnya Menjaga Keseimbangan pH Tubuh dan Nilai Normalnya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Keseimbangan pH berperan penting dalam komposisi kimiawi dalam tubuh manusia. Istilah pH (potential hydrogen) sendiri mengacu pada sifat suatu zat apakah termasuk asam, netral, atau basa. pH 7 adalah pH netral, sementara lebih dari 7 dianggap basa, dan kurang dari 7 dianggap asam.

Di dalam tubuh manusia, pH cairan tubuh, organ, dan komponen lainnya bisa berpengaruh pada reaksi biokimia yang mendukung berbagai fungsi tubuh, seperti pencernaan, metabolisme, dan produksi hormon. Menjaga keseimbangan pH tubuh dalam memungkinkan tubuh berfungsi dalam keadaan seimbang atau homeostatis.

Baca Juga: Pahami Kondisi Gangguan Keseimbangan Asam Basa

pH Setiap Bagian Tubuh Berbeda-beda

Meskipun pH darah normal manusia berkisar antara 7,35 hingga 7,45, pH cairan tubuh berbeda-beda.

pH menunjukkan kadar ion H+. Jadi ketika pH rendah, maka ini menunjukkan bahwa terlalu banyak ion H+ di dalam darah. Sedangkan pH tinggi menunjukkan terlalu banyak ion H- di dalam darah.

Jika pH darah turun di bawah 6,9, itu bisa menyebabkan seseorang mengalami koma. Namun, cairan tubuh yang berbeda memiliki nilai pH yang berbeda pula. Air liur misalnya, memiliki pH berkisar antara 6,5 sampai 7,5. Setelah ditelan, makanan mencapai lambung di mana bagian atas dan bagian bawah punya kadar pH yang berbeda.

Bagian atas lambung memiliki pH 4 hingga 6,5. Sedangkan bagian bawah memiliki pH yang sangat asam yakni 1,5 hingga 4,0. Kemudian makanan masuk ke dalam usus yang sedikit basa dengan pH antara 7 hingga 8,5. Mempertahankan pH agar tetap normal di berbagai bagian tubuh sangat penting untuk mempertahankan fungsi kerjanya.

Apa yang Terjadi Jika Keseimbangan pH Tubuh Terganggu?

Organ yang berbeda, berfungsi pada tingkat pH yang optimal. Misalnya, enzim pepsin membutuhkan pH yang rendah untuk bisa memecah makanan. Sedangkan enzim di dalam usus membutuhkan pH yang tinggi atau lingkungan yang basa untuk bisa berfungsi. Demikian pula kenaikan atau penurunan pH dalam darah juga bisa menyebabkan sejumlah gangguan.

Ketidakseimbangan pH bisa terjadi dalam 2 bentuk yakni asidosis dan alkalosis. Dalam kasus asidosis, pH darah lebih rendah dari yang seharusnya (terlalu banyak asam dalam darah).

Sebaliknya dalam kasus alkalosis, pH darah bernilai lebih tinggi dari yang seharusnya atau ada terlalu banyak basa di dalam darah.

Asidosis dan alkalosis dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan sekresi asam-basa oleh ginjal atau perubahan kadar CO2 dalam darah akibat gangguan pernapasan.

Apa Saja yang Bisa Menyebabkan Gangguan Keseimbangan pH Tubuh?

Tubuh manusia bisa mengalami gangguan keseimbangan pH karena beberapa hal antara lain:

• Asidosis metabolik. Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak bisa mengeluarkan cukup asam dari darah. Ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan pH. Ada berbagai jenis asidosis metabolik, tergantung pada jenis asam yang terbentuk di tubuh. Misalnya asidosis laktat disebabkan oleh penumpukan asam laktat (zat kimia yang dilepaskan saat berolahraga berat)
• Alkalosis metabolik. Kondisi ini terjadi ketika ada terlalu banyak zat kimia yang disebut dengan bikarbonat yang ada di dalam darah. Ini juga bisa menjadi indikasi penyakit ginjal
• Asidosis pernapasan. Gangguan ini terjadi karena tidak ada cukup asam atau karbondioksida dalam darah. Kurangnya karbondioksida bisa disebabkan oleh sesuatu yang sederhana misalnya berada di ketinggian atau sesuatu yang serius seperti penyakit paru-paru.

Jika salah satu dari ketidakseimbangan ini terjadi, tubuh akan mencoba melakukan kompensasi dengan menginduksi kondisi yang sebaliknya. Misalnya saja, ketika Anda mengalami asidosis metabolik, tubuh akan mencoba mengimbangi kondisi tersebut dengan menyebabkan alkalosis pernapasan.

Baca Juga: Lactobacillus Acidophilus, Apa Manfaatnya Untuk Kesehatan Tubuh?