Panduan Merawat Kebersihan Gigi dan Mulut Bayi

Panduan Merawat Kebersihan Gigi dan Mulut Bayi

Penulis: Umi Fatimah

Menjaga kesehatan mulut dan gigi bayi merupakan hal yang penting. Perawatan sebaiknya dimulai sebelum gigi pertama bayi tumbuh.

Gigi sulung (dikenal dengan sebutan gigi susu) yang sehat akan membantu Si Kecil mengunyah makanan dan berbicara dengan jelas. Gigi susu yang sehat juga memberi ruang bagi gigi permanen (gigi dewasa) agar dapat tumbuh dengan baik dan rapi.

Lalu bagaimana cara menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut bayi? Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Bayi 9 Bulan Belum Tumbuh Gigi, Normal atau Tidak?

Manfaat Kebersihan Gigi dan Mulut yang Baik pada Bayi

Menjaga Kebersihan gigi dan mulut yang baik sejak dini akan membantu perkembangan gigi dewasa yang sehat dan mencegah bau mulut dan penyakit gusi. Selain itu, penelitian telah menemukan hubungan antara kebersihan mulut yang buruk dan penyakit sistemik, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Oleh sebab itu, penting untuk mulai mengajari anak-anak Anda tentang kebiasaan kesehatan mulut yang baik sejak dini untuk menghindari potensi masalah kesehatan di masa depan.

Panduan Merawat dan Membersihkan Gigi dan Mulut bayi

1. Bersihkan Mulut Bayi Setiap Hari

Bahkan gusi yang belum memiliki gigi pun memerlukan perawatan, jadi penting untuk membersihkan mulut Si Kecil setelah menyusu atau makan dan sebelum tidur.

Anda dapat menggunakan kain basah atau kain kasa yang dicelupkan ke dalam air hangat, kemudian lilitkan kain basah pada jari Anda untuk menggosok lembut gusi Si Kecil. Pastikan Anda berhati-hati saat mengusap area dalam mulut Si Kecil agar tidak terlalu menekannya.

Bahkan gusi yang belum tumbuh gigi pun memerlukan perawatan, jadi bersihkan mulut bayi setiap habis makan dan sebelum tidur.

2. Jangan Berikan Botol saat Tidur

Memberikan botol saat bayi Anda hendak tidur akan memungkinkan gula yang terkandung dalam susu formula menempel di gigi, sehingga memicu kerusakan gigi Si Kecil. Bahkan hindari memberikan empeng pada bayi Anda. Pasalnya, penggunaan empeng secara terus-menerus bisa mengubah bentuk rahang dan struktur gigi mereka. Kebiasaan ini juga bisa membuat Si Kecil menjadi ketergantungan pada empeng.

Untuk mencegah bayi tidak rewel dan tidur lelap, Anda bisa memberikan susu botol pada awal rutinitas sebelum tidur. Kemudian sikat gigi atau gusi Si Kecil dengan lembut setelah menyusu.

Anda juga bisa membuat rutinitas baru sebelum tidur dengan menepuk atau menggosok punggungnya dengan lembut, membaca buku, dan menyanyikan lagu pengantar tidur.

3. Pilih Sikat Gigi yang Tepat

Saat gigi Si Kecil mulai tumbuh, mulailah menggunakan sikat gigi untuk membersihkan gigi dan mulutnya. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut, kepala sikat yang kecil, dan pegangan yang besar untuk memudahkan sikat gigi digenggam. Anda juga bisa menggunakan sikat gigi silikon khusus untuk bayi jika usianya belum genap 6 bulan.

Saat menyikat gigi bayi, sikat dengan lembut dengan gerakan memutar. lakukan pada semua sisi gigi. Kemudian akhiri dengan menyikat lidah bayi.

Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride juga sudah bisa Anda gunakan saat gigi susu pertama bayi mulai tumbuh. Namun, untuk usia di bawah usia 3 tahun, Anda hanya boleh mengoleskan pasta gigi sedikit saja atau seukuran sebutir beras. Sementara untuk anak usia di atas 3 tahun, Anda bisa mengoleskan pasta gigi seukuran kacang polong.

4. Menjaga Sikat Gigi Tetap Bersih

Setelah membersihkan gigi dan gusi bayi, bilas sikat gigi dengan air keran. Simpan sikat gigi dalam posisi tegak dalam wadah terbuka agar dapat mengering dengan sendirinya.

Anda juga harus mengganti sikat gigi Si Kecil setiap 3–4 bulan sekali, atau saat bulu sikat sudah rusak.

5. Hati-hati saat Memberikan Obat-obatan yang Manis

Obat-obatan anak pada umumnya mempunyai rasa yang manis. Jika menempel di gigi, kemungkinan gigi berlubang akan meningkat.

Anak-anak yang menjalani pengobatan untuk kondisi kronis, seperti asma dan masalah jantung sering kali memiliki tingkat kerusakan gigi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika anak Anda perlu mengonsumsi obat dalam jangka panjang.

6. Hindari Memberikan Makanan Manis 

Membersihkan gigi saja bukanlah jaminan terhadap kerusakan gigi. Pola makan dan cara Anda memberi makan bayi juga perlu Anda perhatikan.

Penting untuk membatasi asupan makanan dan minuman manis pada Si Kecil untuk mengurangi kerusakan gigi. Berikan bayi hanya ASI atau susu formula sampai Anda mengenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia sekitar 6 bulan.

Jika Si Kecil sudah bisa mengonsumsi MPASI, hindari memberikan bayi Anda makanan tinggi gula.

7. Jangan Menguji Suhu Susu di Botol dengan Mulut

Orang tua sering kali menguji suhu susu bayi dalam botol atau ketika mencicipi makanan Si Kecil. Padahal tanpa disadari, kebiasaan ini dapat menularkan bakteri penyebab kerusakan gigi melalui air liur Anda. Demi menjaga kesehatan gigi dan mulut bayi Anda, Anda bisa menggunakan sendok lain yang terpisah untuk mencicipi makanan atau mengecek suhu susu Si Kecil.

8. Rutin Memberikan Air Putih

Setelah Si Kecil mencapai usia setahun, Anda bisa memberikan minum air putih di sela-sela waktu makannya. Air putih membantu membersihkan mulutnya dan membersihkan beberapa partikel makanan yang mungkin tertinggal setelah makan.

Selain panduan di atas, Anda juga disarankan untuk memeriksakan bayi ke dokter gigi saat Si Kecil berusia 12 bulan atau saat gigi pertamanya tumbuh. Dokter gigi akan mencari tanda-tanda kerusakan gigi atau masalah lain yang mungkin memengaruhi kesehatan mulut bayi.

Baca Juga: Atasi Gejala Bayi Tumbuh Gigi dengan Cara Berikut

 

Sumber

Kids Health. How Do I Care for My Baby’s Teeth?. kidshealth.org

National Health Service. Looking after your baby’s teeth. www.nhs.uk

Raising Children. Dental care for babies. raisingchildren.net.au

WebMD. Caring for Your Baby’s Teeth. webmd.com