Pahami Pentingnya Validasi Emosi Anak

Pahami Pentingnya Validasi Emosi Anak

Penulis : Emy | Editor : Atsa

Kita semua pasti ingin didengarkan dan merasa bahwa kita juga penting. Anak – anak pun sama, mereka ingin didengar dan diterima. Memvalidasi perasaan tidak berarti Anda setuju dengannya. Artinya mereka didengar dan dipahami. Jika dilakukan dengan benar, validasi terhadap perkembangan emosi anak akan berdampak luar biasa.

Validasi emosi adalah tindakan mendengarkan, mengakui, dan menerima perasaan orang lain, meskipun perasaan itu negatif. Ini melibatkan mendengarkan orang lain mengekspresikan emosi mereka tanpa mengabaikan, meremehkan, menolak, atau menilai mereka bahkan jika Anda tidak setuju dengan tanggapan emosional mereka.

Memvalidasi seorang anak melibatkan meyakinkan mereka bahwa perasaan, pikiran, dan pengalaman internal mereka valid. 

Mengapa Validasi Emosional Itu Penting

Selama masa kanak-kanak awal, orang tua yang memvalidasi membentuk hubungan emosional dengan anak-anak mereka. Ketika anak-anak diizinkan untuk mengekspresikan emosi mereka yang kuat, mereka mengembangkan rasa aman.

Mereka merasa nyaman terbuka dan jujur ​​dengan figur keterikatan mereka. Mereka juga belajar bagaimana mengembangkan self-compassion (baik hati pada diri sendiri saat mengalami kesulitan) yang diasosiasikan dengan secure attachment (ikatan emosional khusus antara anak dan orangtua / pengasuhnya yang melibatkan kenyamanan, kesenangan, dan perasaan).

Anak-anak yang menerima validasi emosional mengalami peningkatan harga diri. Mereka mengembangkan rasa identitas yang sehat dan cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

Bagaimana Memvalidasi Perasaan Anak

Validasi dapat digunakan dengan anak yang menunjukkan emosi negatif. Itu juga salah satu cara paling efektif untuk menenangkan anak yang mengamuk. Namun, validasi yang efektif bisa jadi rumit untuk dilakukan. Ketika orang tua memvalidasi, mereka harus berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam kebiasaan lama.

Ketika anak-anak terluka dan atau merasakan emosi yang kuat, cara terbaik mutlak untuk membantu mereka mengatur diri sendiri adalah dengan memvalidasi apa yang mereka alami. Dengan melakukan itu, Anda memberi anak Anda sesuatu yang tak ternilai: pengakuan bahwa orang lain memahami apa yang mereka alami sehingga mereka tidak sendirian. Anda menyediakan lingkungan yang aman untuk mengatasi perasaan dan situasi mereka.

Ketika seorang anak mengalami suatu perasaan dan mereka justru diberi tahu bahwa mereka seharusnya tidak boleh atau mungkin tidak merasa seperti itu, hal itu menimbulkan konflik internal, yang dapat menyebabkan gejala yang berkaitan dengan kecemasan dan depresi. Respon seperti itu juga dapat menciptakan perpecahan dalam hubungan, dengan seorang anak merasa bahwa tidak aman untuk membagikan perasaan mereka, menyebabkan mereka menyimpan perasaan mereka sendiri.

Beberapa poin penting untuk dipraktikkan :

  • Pertahankan lingkungan yang tidak menghakimi dan aman bagi anak Anda untuk memproses emosi.
  • Akui perasaan dan emosi yang diungkapkan, tidak hanya melalui kata-kata yang diucapkan tetapi juga dengan menggambarkan perilaku yang diungkapkan.
  • Bantu mengungkapkan perasaan dan emosi yang tidak diungkapkan dengan kata-kata.
  • Berikan dukungan saat perasaan dieksplorasi dan pemahaman dikembangkan untuk penyebab perasaan dan reaksinya.
  • Normalisasikan pengalaman. Jika perasaan tidak sesuai dengan situasi, akui bahwa itu kadang-kadang terjadi dan jika perasaan sangat kuat, akui juga.
  • Atasi masalah perilaku dengan menetapkan batasan tentang jenis perilaku apa yang diperbolehkan dan sarankan perilaku alternatif untuk waktu berikutnya.

Baca Juga : Manfaat Musik untuk Perkembangan Otak Anak

Sumber

Parenting for Brain. (2023). Emotional Validation: How to Validate a Child’s Feelings (33 Examples). www.parentingforbrain.com

Psych Central. (2022). The Importance of Validating Your Child’s Feelings. www.psychcentral.com

WCWCW. Why Is It Important to Validate Your Child’s Feelings?. www.wcwcw.org