Pahami! Ciri Rahim Sehat & Subur

Pahami! Ciri Rahim Sehat & Subur

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Setiap wanita pasti menginginkan sistem reproduksi yang sehat. Lantas, apakah Anda sudah mengetahui ciri rahim yang sehat dan subur?

Rahim atau uterus adalah organ berbentuk mirip buah pir terbalik yang memainkan peran penting dalam menstruasi, kesuburan, dan kehamilan wanita. Organ berongga dan berotot ini berada di antara rektum dan kandung kemih di panggul Anda.

Nah, agar bisa berfungsi dengan baik, rahim harus dalam kondisi sehat dan subur. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kondisi normalnya.

Ciri Rahim Sehat dan Subur

Ini dia beberapa ciri rahim sehat dan subur yang sebaiknya Anda pahami.

1. Siklus Menstruasi Teratur

Ciri rahim sehat dan subur yaitu siklus menstruasi yang Anda alami harus teratur.

Panjang siklus menstruasi memang dapat bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya, namun rata-rata mengalami menstruasi setiap 28 hari.

Siklus teratur yang lebih lama atau lebih pendek dari ini, yakni sekitar 23 hingga 35 hari adalah normal. Di luar siklus tersebut, bisa saja menjadi tanda adanya masalah pada rahim wanita.

Selain gangguan kesehatan pada rahim, siklus menstruasi yang tidak teratur juga dapat disebabkan oleh hal lain. Misalnya gangguan hormon, stres, perubahan berat badan, efek samping obat atau kontrasepsi, dan menopause.

2. Keputihan Normal

Rahim yang sehat dan subur juga biasanya akan ditandai dengan keputihan normal. Keputihan adalah cairan bening, berwarna putih atau putih pudar yang keluar dari vagina Anda.

Seharusnya keputihan yang keluar dari vagina tidak berbau, dan kekentalannya bisa berubah sepanjang siklus menstruasi Anda.

Cairan ini yang membantu membersihkan dan melumasi vagina Anda, serta membantu organ intim wanita dalam melawan bakteri jahat dan infeksi.

Keluarnya cairan dari vagina Anda merupakan proses alami dan normal. Namun, jika ada perubahan pada cairan keputihan, seperti lendir yang berlebihan, berbau tidak sedap, berwarna atau berstruktur aneh, atau terjadi perubahan signifikan dalam kebiasaan lendir vagina normal, ini bisa menjadi tanda infeksi atau suatu penyakit.

Ada beberapa jenis infeksi yang bisa menyebabkan cairan keputihan berubah dan berbau tidak sedap. Misalnya infeksi jamur, trikomoniasis, vaginosis bakterialis, gonore, hingga klamidia.

3. Pendarahan saat Menstruasi Normal

Rahim sehat dan subur juga ditandai dengan pendarahan yang normal selama menstruasi.

Perdarahan menstruasi yang normal terjadi dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan.

Biasanya, perdarahan menstruasi normal memiliki warna merah tua hingga cokelat dan tidak disertai gumpalan darah yang besar. Dengan durasi menstruasi normal sekitar 3-7 hari.

Baca Juga : Mengenal Penyebab dan Gejala Infeksi Mulut Rahim

4. Tidak Ada Pendarahan di antara Periode Menstruasi

Pendarahan vagina yang normal hanya terjadi selama menstruasi berlangsung. Oleh karena itu, jika Anda mengalami pendarahan di antara periode menstruasi atau pendarahan setelah hubungan seksual, hal ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan pada rahim.

Pendarahan vagina yang bukan disebabkan oleh menstruasi dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti:

  • Kondisi kesehatan atau medis
  • Obat-obatan
  • Kehamilan
  • Hormon
  • Menopause
  • Cedera atau trauma
  • Infeksi

Jika Anda mengalami pendarahan vagina yang tidak normal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan segera mendapatkan penanganan tepat.

5. Tidak Mengalami Nyeri yang Berlebihan

Perlu Anda pahami, nyeri haid adalah hal yang umum dan merupakan bagian normal dari siklus menstruasi Anda. Nyeri haid terjadi ketika otot dinding rahim menegang (berkontraksi).

Selama haid, dinding rahim akan berkontraksi lebih kuat untuk membantu lapisan rahim luruh sebagai bagian dari haid.

Ketika dinding rahim berkontraksi, kondisi ini akan menekan pembuluh darah yang melapisi rahim Anda. Selama kondisi ini pula, tubuh memotong suplai darah dan suplai oksigen ke rahim Anda sementara.

Kurangnya oksigen akan membuat jaringan di dalam rahim melepaskan bahan kimia yang memicu rasa sakit.

Ketika tubuh Anda melepaskan bahan kimia pemicu rasa sakit ini, ia juga memproduksi bahan kimia lain yang disebut prostaglandin.

Prostaglandin dapat mendorong otot rahim untuk berkontraksi lebih banyak, yang selanjutnya meningkatkan tingkat rasa sakit.

Nyeri menstruasi yang normal ini disebut dismenore, namun nyeri yang berlebihan seperti kram yang parah atau nyeri panggul yang tahan lama mungkin menunjukkan adanya masalah pada rahim.

Jadi, sebaiknya Anda lebih berhati-hati, ya. Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter jika memang Anda mengalami gejala tidak biasa terkait masalah reproduksi.

Jika ingin memiliki rahim sehat dan subur, pastikan Anda menjalani pola hidup sehat.

Dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang, menjaga berat badan yang sehat, mengelola stres, menghindari rokok dan alkohol, melakukan hubungan seks yang aman, serta rutin memeriksakan kesehatan seksual diri Anda.

Baca Juga : Seperti Apa Ciri Vagina yang Normal dan Sehat?

”Sumber”

Cleveland Clinic. Uterus. clevelandclinic.com

Cleveland Clinic. Vaginal Bleeding. clevelandclinic.com

Cleveland Clinic. Vaginal Discharge. clevelandclinic.com

NHS. Period pain. nhs.uk

NHS. Periods and fertility in the menstrual cycle. nhs.uk