Nyeri pada Rahim saat Hamil Muda, Ini Penjelasannya!

Nyeri pada Rahim saat Hamil Muda, Ini Penjelasannya!

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 8 Agustus 2023

Selama awal kehamilan, Anda mungkin mengalami nyeri ringan atau kram di rahim. Selain itu, vagina juga kemungkinan mengalami rasa sakit hingga daerah panggul dan punggung. Rasa nyeri yang muncul mirip dengan gejala saat seseorang mengalami menstruasi. Nyeri di awal kehamilan umumnya disebabkan karena proses implantasi janin, sembelit dan proses pembesaran rahim yang sedang mempersiapkan ruang untuk janin.

Nyeri ringan dapat hilang dengan sendirinya tanpa perlu bantuan obat. Namun apabila rasa nyeri disertai dengan pendarahan, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter karena khawatir gejala keguguran, terutama apabila Anda merasa pusing, demam, mual, bahkan pingsan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab rahim terasa nyeri saat hamil muda:

Baca Juga: Berbagai Penyebab Kram Perut Saat Hamil Muda

1. Perenggangan Rahim

Pada minggu awal kehamilan, rahim yang awalnya kosong harus mempersiapkan diri untuk menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya rahim. Oleh karena itu, ligamen dan otot rahim merenggang. Rasa nyeri akan semakin meningkat apabila Anda hamil bayi kembar. Nyeri yang timbul akibat perenggangan rahim normal terjadi dan tidak perlu diperhatikan asal tidak menimbulkan bercak darah.

2. Sembelit

Meningkatnya hormone selama trimester pertama kehamilan dapat memperlambat proses pencernaan dan membuat otot-otot di usus kendur, ditambah dengan tekanan pada rahim. Sembelit juga ditandai dengan tinja yang kering, keras, serta kesulitan buang air besar. Sembelit pada wanita hamil trimester pertama merupakan kondisi yang normal. untuk mengatasinya sebaiknya minumlah minimal 10 gelas air setiap hari. Tambah asupan Anda dengan makanan berserat seperti buah dan sayur yang berperan melunakan tinja dan aman saat kehamilan.

3. Keguguran

Salah satu tanda keguguran adalah nyeri pada rahim. Adapun gejala lainnya itu perdarahan, punggung terasa nyeri, sakit perut, dan keluarnya cairan dari vagina. Bila Anda mengalami nyeri rahim di trimester pertama kehamilan dan disertai gejala tersebut, segera ke dokter untuk melakukan tindakan medis.

4. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik merupakan kehamilan akibat sel telur yang telah dibuahi menempel di area selain rahim, umumnya pada tuba falopi. Rasa sakit yang dirasakan akan sangat menusuk pada salah satu sisi rahim yang ditempeli bakal janin. Gejala yang muncul selain nyeri pada rahim adalah perdarahan yang lebih banyak dari pada saat menstruasi, lelah, pusing, pingsan, dan perut tidak nyaman. Jika mengalami kehamilan ektopik, dokter harus segera melakukan tindakan.

5. Torsi Ovarium

Torsi ovarium adalah kondisi ovarium berputar di sekitar jaringan yang menopangnya. Biasanya terjadi setelah seseorang mengalami kista ovarium. Torsi ovarium biasanya terjadi selama kehamilan. Kondisi darurat ini membutuhkan pertolongan medis. Jika ovarium sampai pecah, bisa terjadi perdarahan yang membahayakan nyawa. Hal ini terjadi ketika ovarium atau tuba falopi berputar di sekitar jaringan yang menopangnya. Untuk menyelamatkan janin dan ibu hamil, diperlukan pertolongan sedini mungkin.

6. Nyeri Dasar Panggul

Nyeri dasar panggul lebih sering terjadi pada kehamilan kedua di usia trimester pertama. Penyebabnya adalah peregangan otot rahim dan hormon. Biasanya wanita akan merasa seperti kandung kemihnya penuh, nyeri pada punggung dan vagina. Nyeri dasar panggul lebih berisiko dialami wanita yang pernah mengalami cedera saat melahirkan atau kecelakaan. Walaupun tidak membahayakan janin, namun nyeri dasar panggul akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Baca Juga: Pantangan saat Hamil Muda yang Perlu Diwaspadai