Milia pada Bayi, Apakah Berbahaya?

Milia pada Bayi, Apakah Berbahaya?

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 8 Mei 2023

 

Kelahiran Si Kecil tentunya adalah kejadian yang membahagiakan sekaligus mencemaskan. Penantian selama sembilan bulan akhirnya berakhir ketika buah hati keluar dan menarik napas untuk pertama kalinya.

Hal pertama yang biasanya dilakukan oleh orang tua setelah Si Kecil lahir adalah mengecek kondisinya dari ujung kepala sampai kaki. Saat pemeriksaan ini, orang tua bisa saja menyadari adanya bercak-bercak putih pada kulit buah hati yang dikenal sebagai milia.

Baca Juga: Bintik Putih pada Wajah? Waspadai Milia!

Bahayakah Milia pada Bayi?

Milia biasanya muncul di bagian wajah Si Kecil, khususnya di pipi, hidung, atau dagu, dalam bentuk benjolan-bejolan kista kecil ataupun lepuhan berwarna putih. Kadang kala milia bisa timbul di kulit kepala bayi yang tidak ditumbuhi rambut.

Milia sebenarnya cukup umum ditemui pada bayi yang baru saja lahir, tapi kondisi kulit ini bisa saja timbul di usia setelahnya.

Terkadang, milia yang berbentuk lepuhan dapat pecah dan menimbulkan pola bersisik di kulit bayi. Benjolan atau lepuhan ini tidak terasa sakit, bengkak, meradang, ataupun gatal, dan memiliki kisaran ukuran 1-3 milimeter.

Milia dapat terbentuk ketika serpihan-serpihan sel kulit mati tertimbun dan terperangkap di dalam pori-pori kelenjar keringat yang belum berkembang secara sempurna. Timbunan kulit mati tersebut menyumbat pori-pori dan berkembang menjadi kista berwarna putih.

Anda tidak perlu khawatir dengan kemunculan milia pada bayi karena kondisi kulit ini tidak membahayakan. Oleh karena itu, orang tua tidak perlu memecah milia karena benjolan atau lepuhan tersebut akan hilang dengan sendirinya tanpa menyisakan luka ataupun jerawat di kulit bayi.

Selain milia, bintik-bintik jerawat kemerahan juga dapat muncul di dahi, dagu, dan pipi bayi. Tak hanya itu, benjolan-benjolan putih, atau yang dikenal sebagai mutiara Epstein, juga bisa ditemukan pada langit-langit mulut atau gusi Si Kecil. Kedua kondisi kulit ini juga tidak membahayakan.

Apa yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasinya?

Milia pada bayi bukanlah sesuatu dapat dicegah ataupun diobati, malahan bejolan-bejolan putih ini dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu atau bulan. Oleh karena itu, milia tidak membutuhkan perhatian medis tertentu.

Namun, Anda bisa menjaga kesehatan kulit bayi dengan melakukan beberapa hal ini:

  • Membersihkan wajah Si Kecil secara rutin dengan air hangat dan sabun bayi.
  • Keringkan wajah buah hati dengan cara menempuk kulit yang basah dengan handuk lembut secara perlahan.
  • Tidak mengoleskan krim, pelembab, atau minyak pada wajah bayi.
  • Tidak mencubit, memencet, atau menggosok milia pada kulit bayi untuk menghindari infeksi dan iritasi pada kulit.

Apakah Milia Dapat Muncul pada Orang Dewasa?

Milia memang umum terjadi pada bayi, tapi orang dewasa ataupun anak yang sudah berusia lebih lanjut dapat mengalami milia. Namun, berbeda dengan milia pada bayi, benjolan putih yang muncul pada kulit orang dewasa memiliki penyebab yang berbeda.

Biasanya milia pada orang dewasa juga tidak membahayakan. Hanya saja, beberapa orang mungkin merasa risih dengan kemunculan milia pada kulit yang menganggu penampilan.

Milia pada kulit orang dewasa dapat dihilangkan dengan mengoleskan krim adapalene atau tretinoin yang diberikan oleh dokter. Pada kasus tertentu, dokter bisa menyarankan operasi untuk menghilangkan milia, seperti krioterapi dan pengeluaran isi milia memakai jarum.

Tentunya penanganan milia pada orang dewasa tergantung dari pemicunya. Apabila milia disebabkan oleh infeksi kulit tertentu, maka dokter bisa saja memberikan krim antibiotik ataupun krim berisi senyawa kimia lainnya.

Apabila Anda memiliki milia, jangan memencet atau menggaruk benjolan-benjolan putih tersebut karena Anda bisa menimbulkan luka atau infeksi pada kulit. Jangan malu untuk berkonsultasi dengan dokter apabila milia terasa menganggu.

Kapan Harus Membawa Buah Hati ke Dokter?

Milia pada bayi bukanlah kondisi yang membahayakan. Oleh sebab itu, orang tua tidak perlu membawa buah hati ke dokter.

Namun, jika milia pada bayi tidak kunjung memudar setelah berbulan-bulan atau disertai keropeng atau ruam-ruam yang berwarna, segera konsultasikan ke dokter agar Si Kecil bisa menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Menghilangkan Milia, Berikut Cara-Cara yang Paling Efektif

Sumber

Baby Center. (2021). Milia in Newborn. www.babycenter.com

Cleveland Clinic. (2018). Milia. www.my.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. (2020). Milia. www.mayoclinic.org

News Medical Life Science. (2019). Milia in Babies. www.news-medical.net

Raisingchildren.net.au. (2021). Milia. www.raisingchildren.net.au