Bintik Putih pada Wajah? Waspadai Milia!

Bintik Putih pada Wajah? Waspadai Milia!

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2023

 

Milium adalah benjolan kecil berbentuk kubah yang mengandung keratin atau protein kulit, sehingga warnanya putih atau kuning. Milia umumnya muncul berkelompok dan kemudian dikenal sebagai milia. Merupakan noda yang sangat umum pada wajah, tidak akan meradang jika Anda tidak rentan terhadap peradangan jerawat.

Gangguan ini dapat terjadi pada pria dan wanita dari segala usia. Namun, seringkali ditemukan pada bayi yang baru lahir. Sekelompok milia ini tidak gatal atau menimbulkan rasa sakit, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi sebagian orang. Jenis kista ini umumnya ditemukan di wajah, bibir, kelopak mata, dan pipi.

Baca Juga: Menghilangkan Milia, Berikut Cara-Cara yang Paling Efektif

Penyebab

Milia merupakan kista kecil yang terbentuk ketika sel-sel kulit mati terperangkap di bawah kulit Anda. Gerombolan ini kadang-kadang terjadi secara spontan dan bisa saja terjadi sebagai respon terhadap kerusakan kulit.

Gangguan yang terjadi secara tiba-tiba disebut milia primer dan jenis ini termasuk paling umum muncul pada:

  • Kelopak mata
  • Dahi
  • Pipi
  • Alat kelamin

Gangguan ini biasanya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam beberapa bulan.

Sedangkan milia sekunder terkadang muncul secara permanen. Mereka terjadi diakibatkan karena kulit Anda rusak karena beberapa kondisi, oleh:

  • Cedera atau iritasi
  • Ruam
  • Luka bakar
  • Perawatan kulit abrasif
  • Kondisi kulit inflamasi
  • Paparan sinar matahari berlebih
  • Produk perawatan kulit yang keras juga dapat menyebabkannya.

Penyebab pada bayi yang baru lahir masih belum diketahui. Hal ini sering disalah artikan sebagai jerawat bayi yang dipicu oleh hormon dari ibu. Kondisi ini tidak memicu peradangan atau pembengkakan, tidak seperti jenis jerawat bayi. Bayi yang memilikinya biasanya muncul bersamaan saat bayi Anda dilahirkan, sementara jerawat bayi tidak muncul sampai dua hingga empat minggu setelah lahir.

Pada remaja dan orang dewasa, kondisi ini umumnya dikaitkan dengan beberapa jenis kerusakan pada kulit, kondisi tersebut termasuk:

  • Melepuh karena kondisi kulit seperti epidermis bulosa (EB), pemfigoid sikatrik, atau porfiria cutanea tarda (PCT)
  • Luka melepuh karena luka bakar atau poison ivy
  • Kerusakan akibat paparan sinar matahari jangka panjang
  • Penggunaan krim steroid dalam waktu yang lama
  • Prosedur pelapisan kulit ulang seperti dermabrasi atau pelapisan laser
  • Milia juga dapat berkembang, jika kulit kehilangan kemampuan alaminya untuk terkelupas. Hal ini terjadi karena proses penuaan.

Pengobatan Rumahan

Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Meskipun tidak ada obat khusus yang terbukti dapat membantu menyingkirkannya dengan cepat. Sejumlah pengobatan rumahan dapat membantu menghilangkannya.  beberapa perawatan di bawah ini sebagian besar mempunyai risiko rendah, antara lain:

  • Bersihkan area kulit dengan milia setiap hari. Dengan menggunakan sabun yang lembut untuk mencegah iritasi kulit. Jika Anda mempunyai kulit sensitif, sabun untuk kulit sensitif tersedia untuk dibeli secara bebas.
  • Penguapan untuk membuka pori-pori yang dapat Anda lakukan saat mandi menggunakan air panas.
  • Perawatan kulit dengan mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran secara teratur. Namun, hindari pengelupasan berlebihan karena jika dilakukan setiap hari dapat mengiritasi kulit.
  • Gunakan krim sunblock mungkin sangat membantu.
  • Menggunakan retinoid topikal, krim, atau gel vitamin A. Meskipun umumnya dirancang untuk mengobati jerawat dan masalah kulit lainnya, ada beberapa bukti bahwa obat ini efektif dalam mengobati milia.

Penelitian menemukan bahwa ekstrak mawar, kayu manis, dan madu mempunyai sifat antibakteri dapat membantu mengatasi beberapa masalah kulit. Namun, belum ada penelitian tentang efektivitasnya pada milia. Hindari mengambil atau menusuk milia, meskipun hanya sekedar menyentuhnya karena dapat meningkatkan risiko infeksi dan dapat menyebabkan jaringan parut.

Perawatan Medis

Jika kondisi milia Anda menyebabkan ketidaknyamanan hingga mengkhawatirkan, perawatan klimis tertentu dapat digunakan untuk mencoba dan menghilangkannya. Beberapa perawatannya termasuk:

  • Deroofing. Prosedur yang dilakukan dengan membuat lubang kecil pada permukaan milia menggunakan pisau bedah disebut dengan lancet. Kemudian keratin yang membentuk milia tersebut akan didorong keluar dengan jarum ekstraktor komedo.
  • Kuretase. Dokter akan menyuntikkan anestesi ke area kulit dimana milia akan dihilangkan dengan menutup area kulit tersebut dengan kawat khusus medis yang panas.
  • Krioterapi. Prosesnya dengan membekukan milia pada kulit Anda, seringkali menggunakan nitrogen cair. Prosedur ini dapat menyebabkan luka melepuh atau bengkak yang kemudian akan menghilang dalam beberapa hari.
  • Minocycline. Sebuah antibiotik oral yang digunakan untuk membantu dalam mengobati beberapa jenis milia, seperti milia en plaque.

Semua perawatan ini mempunyai risiko jaringan parut, kecuali penggunaan antibiotik minocycline yang memiliki risiko lainnya. Karena milia sendiri tidak memicu jaringan parut, jadi sebaiknya pikirkan baik-baik sebelum menjalani perawatan tersebut.

Baca Juga: Jerawat Batu: Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan

Sumber

Healthline. (2018). Milium Cysts in Adults and Babies. www.healthline.com

Verywell Health. (2021). The Best Ways to Treat and Prevent Milia. www.verywellhealth.com

Medical News Today. (2020). How can I get rid of milia?. www.medicalnewstoday.com

Cleveland Clinic. (2019 ). Does Your Skin Have Tiny White Bumps? Leave Them Alone. health.clevelandclinic.org