Mengompres Bengkak Menggunakan Air Hangat atau Dingin?

Mengompres Bengkak Menggunakan Air Hangat atau Dingin?

Penulis: Nunik | Editor: Ratna

Cara yang paling tepat dalam mengobati rasa bengkak yaitu mengkompresnya supaya cepat sembuh dan rasa sakit pun jadi hilang. Namun banyak sekali pro dan kontra tentang media yang digunakan untuk mengompres bengkak menggunakan air hangat atau dingin?

Supaya kamu tidak bingung dan tidak salah kaprah, maka penggunaan masing-masing air hangat dan air dingin ada tujuannya. Agar lebih jelas apakah mengompres bengkak menggunakan air hangat atau dingin, kamu bisa simak penjelasan dibawah ini ya.

Baca Juga: 8 Pengobatan Alami Untuk Kaki Bengkak

Kapan Digunakan Kompres Air Hangat?

Kegunaan kompres air hangat adalah untuk meredakan nyeri otot atau sendi yang mungkin sudah berlangsung cukup lama atau kronik. Dengan suhu yang hangat maka bisa melebarkan pembuluh darah.

Jadi aliran darah serta suplai oksigennya lebih mudah untuk mencapai bagian tubuh yang sedang sakit. Hal tersebut membantu otot untuk berelaksasi serta mengurangi rasa nyeri.

Suhu hangat juga cenderung untuk mengurangi kekakuan serta meningkatkan rentang gerak pada bagian tubuh yang terasa nyeri. Namun suhu yang digunakan janganlah terlalu panas dan harus diperhatikan juga hanya 40 sampai 50 derajat celcius saja.

Meskipun dapat digunakan sebagai Pereda nyeri, namun kamu harus perhatikan kalau kompres air hangat tidak dianjurkan bagi luka baru maupun yang kurang dari 48 jam. Sebab hanya beresiko memperburuk kondisi luka saja karena adanya penumpukan cairan di lokasi yang cedera dan akhirnya pun meningkatkan rasa nyeri.

Berikut beberapa kondisi kesehatan yang bisa kamu redakan dengan kompres hangat, antara lain:

• Kram atau ketegangan otot
• Nyeri tendon pada jangka waktu yang panjang
• Kejang leher karena sakit kepala
• Nyeri dan kekakuan karena arthritis

Begini Kegunaan Air Dingin untuk Kompres Bagian Tubuh yang Bengkak

Untuk kompres air dingin sendiri biasanya digunakan untuk cedera yang berlangsung dalam 24 sampai 48 jam. Tujuannya adalah untuk meminimalisir terjadinya peradangan. Sebab di suhu rendah maka akan merangsang penyempitan darah serta memperlambat aliran darah di lokasi cedera.

Di daerah cedera juga terjadi proses peradangan serta kerusakan pembuluh darah yang bisa menyebabkan sel darah keluar dari pembuluh darah lalu menyebabkan warna kulit menjadi merah kebiruan.

Kamu bisa membungkus kompresnya terlebih dahulu menggunakan handuk supaya suhu dinginnya tidak bersentuhan langsung dengan kulit. Sebaiknya kamu tidak menempelkan kompres dingin tersebut melebihi 20 menit.

Setelah 20 menit angkat kembali kompresnya dan berikanlah jeda hingga 10 menit sebelum dikompres lagi.

Manakah yang Lebih Baik Dalam Mengobati Bengkak?

Nah, untuk hal ini sendiri tentu saja bergantung [pada jenis bengkak yang kamu alami. Saat memiliki kondisi luka memar atau bengkak karena benturan yang baru saja terjadi maka kompres air dingin jauh lebih baik.

Sedangkan jika cederanya berlangsung sudah lebih lama, maka mengatasinya adalah dengan air panas dengan memperhatikan suhunya. Hindarilah untuk pemakaian kompres di luka terbuka karena infeksi ataupun luka lainnya.

Apabila kamu mengidap gangguan saraf perabaan, maka sebaiknya hindarilah untuk pemakaian kompres panas ataupun dingin ini. Sebab mereka sama sekali tidak bisa merasakan apakah kompresinya terlalu dingin maupun panas.

Sehingga dikhawatirkan sekali orang dengan kondisi ini akan membuat kulit dan struktur disekitarnya menjadi lebih berbahaya. Jadi sekarang sudah tahu kan kapankah mengompres bengkak menggunakan air hangat atau dingin? Jangan sampai salah lagi ya supaya rasa bengkak dan nyeri kamu pun juga cepat mereda dengan mengkompresnya.

Baca Juga: Pelajari Pertolongan Pertama pada Keseleo