Mengenal Lebih Jauh Sindrom Stevens-Johnson

Mengenal Lebih Jauh Sindrom Stevens-Johnson

Penulis: Meimei | Editor: Agnes

Masyarakat awam belum banyak yang mengetahui sindrom Stevens-Johnson (SJS). Padahal kondisi ini tergolong berbahaya dan membutuhkan penanganan cepat. Sindrom ini cenderung langka dan jarang ditemukan namun efek sampingnya cukup parah bahkan dapat menyebabkan kematian.

Gejala sindrom ini diawali dengan keluhan mirip flu, diikuti ruam yang menyebar disertai lepuhan pada kulit. Kemudian lapisan atas kulit yang terkena sindrom ini akan mati dan terkelupas. Dalam kasus yang parah, penderita SJS berisiko kehilangan 10% dari lapisan kulit luarnya

SJS bisa terjadi pada orang dewasa dan anak-anak dengan sebab yang berbeda. Pada orang dewasa, hal ini muncul sebagai bagian dari reaksi alergi obat-obatan. Misalnya saja antibiotic, NSAID, dan obat antiseizure. Sedangkan pada anak-anak, penyebabnya adalah infeksi virus, bakteri, vaksinasi, atau penyakit lainnya yang diderita. SJS tidak muncul dalam waktu cepat setelah penderita mengonsumsi obat-obatan yang tidak cocok.

Baca Juga: Krim Hydrocortisone untuk Mengatasi Masalah Kulit

Gejala Awal Sindrom Stevens-Johnson

Penyakit ini tergolong dalam penyakit langka atau jarang ditemukan. Meski demikian, Anda tetap perlu berhati-hati terhadap penyakit ini dengan mengenali gejalanya. Hal ini karena sindrom ini bisa berpotensi berbahaya apalagi jika diderita oleh anak-anak.

Untuk memastikan Anda tidak terkena sindrom ini, Anda perlu mengetahui berbagai gejala awal dari sindrom Stevens-Johnson antara lain:

  • demam
  • perih di mulut dan tenggorokan
  • kelelahan
  • mata terasa panas.

Jika dibiarkan, keluhan ini akan berkembang lebih serius tanpa disadari. Gejala tambahan yang mengikuti antara lain:

  • nyeri kulit yang meluas dan sulit dideskripsikan
  • ruam merah dan keunguan yang menyebar
  • kulit melepuh yang terjadi pada selaput lendir mulut, hidung, mata, dan alat kelamin
  • pengelupasan beberapa hari setelah kulit melepuh.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit

Faktor Penyebab Stevens-Johnson Syndrom

Hampir semua orang memiliki resiko terkena penyakit ini karena dipengaruhi oleh alergi pada kandungan obat tertentu. Namun pada sebagian orang, risiko terkena penyakit ini akan lebih tinggi karena berbagai faktor.

1. Infeksi HIV

Penderita HIV lebih rentan mengalami sindrom Stevens-Johnson dibandingkan orang umum. Hal ini karena daya tahan tubuh penderita HIV  cenderung lemah. Oleh karena itu, bagi penderita HIV penting untuk selalu memperhatikan gejala yang terjadi setelah mengonsumsi obat sebagai upaya pencegahan sindrom ini.

2. Kekebalan tubuh melemah

Sistem kekebalan tubuh yang melemah juga bisa berdampak buruk karena dapat meningkatkan risiko sindrom Stevens-Johnson. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh adanya transplantasi organ, riwayat HIV dan AIDS, dan penyakit autoimun.

3. Kanker

Penderita kanker juga harus berhati-hati dengan obat yang dikonsumsi. Pastikan jika tubuh Anda tidak mengalami gejala sindrom ini setelah mengonsumsi obat-obatan kemoterapi.

4. Riwayat penderita

Risiko Stevens-Johnson lebih tinggi pada orang yang pernah terserang penyakit ini. Oleh karena itu, jika Anda sedang terapi obat tertentu, pastikan untuk memberikan informasi riwayat penyakit ini kepada dokter. Dengan begitu, dokter akan melakukan pengobatan sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

5. Faktor genetik

Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami sindrom ini maka risiko Anda terserang juga semakin tinggi. Ada variasi genetik tertentu dapat memicu sindrom Stevens-Johnson. Hal ini berlaku untuk Anda yang mengonsumsi obat untuk kejang, asam urat, atau penyakit mental. Oleh karena itu, pastikan riwayat kesehatan keluarga Anda sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Komplikasi Sindrom Stevens-Johnson

Sekilas sindrom Stevens-Johnson seperti penyakit kulit biasa. Namun kondisi ini tergolong berbahaya karena dapat memicu berbagai komplikasi. Berikut adalah berbagai komplikasi yang dirasakan oleh penderita sindrom Stevens-Johnson:

  • Dehidrasi

Sindrom ini dapat menyebabkan kulit mengeluarkan cairan sehingga tubuh menjadi dehidrasi. Selain itu, luka yang ada di mulut dan tenggorokan juga menyulitkan penderita mengonsumsi makanan dan minuman. Hal itu mengakibatkan penderita kekurangan cairan dan nutrisi.

  • Infeksi darah (sepsis)

Sepsis terjadi ketika bakteri memasuki aliran darah Anda dan menyebar ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan kondisi ini dapat mengancam jiwa, menyebabkan syok, dan kegagalan fungsi organ.

  • Gangguan penglihatan

Selain itu, sindrom ini dapat memengaruhi penglihatan Anda. Hal ini karena sindorm Stevens-Jhonson dapat menimbulkan ruam di sekitar mata. Ruam berpotensi menyebabkan gangguan mata dan kebutaan.

  • Gagal pernafasan

Komplikasi lain yang muncul akibat sindrom ini adalah gangguan pada organ paru-paru. Dalam beberapa kasus, sindrom ini dapat memengaruhi sistem pernapasan sehingga menyebabkan gagal napas akut.

  • Kerusakan kulit permanen

Penyakit sindrom Stevens-Johnson dapat disembuhkan, namun sindrom ini dapat meninggalkan bekas luka pada kulit Anda. Ini karena sindrom ini dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit, misalnya seperti muncul benjolan dan warna yang tidak normal di berbagai area tubuh.

Pengelupasan kulit yang terjadi juga memunculkan bekas luka yang dapat mengganggu penampilan. Sindrom ini juga menyebabkan rambut rontok dan kuku jari tangan serta kaki yang tidak tumbuh dengan normal.

Baca Juga: 7 Manfaat Niacinamide untuk Kulit Sehat dan Bercahaya

Sumber

Mayo Clinic. (2020). Stevens-Johnson syndrome. www.mayoclinic.org

NHS. (2018). Stevens-Johnson syndrome. www.nhs.uk

Drugs. (2021)  Stevens-Johnson Syndrome. www.drugs.com

Medical News Today. (2019). What is Stevens-Johnson syndrome? www.medicalnewstoday.com