Mengenal Imunisasi Polio Bagi Kesehatan Tubuh 

Mengenal Imunisasi Polio Bagi Kesehatan Tubuh 

Penulis: Dewi | Editor: Agnes

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat. Sehingga penderita polio mungkin akan mengalami kerusakan pada sistem saraf motoriknya. Menurut WHO, 1 dari 200 infeksi virus polio akan mengakibatkan kelumpuhan permanen. Bahkan dalam beberapa kasus, polio dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya.

Tingkat penularan polio sangat tinggi, terutama pada anak-anak di bawah 5 tahun. Gejala dari polio dapat dirasakan antara satu sampai sepuluh hari. Tanda seorang menderita polio biasanya mengalami muntah, lemah otot, demam, mudah lelah, sakit tenggorokan, kaku pada tangan, leher, dan kaki.

Virus ini masuk melalui rongga mulut atau hidung, lalu menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Sebagai upaya pencegahan infeksi virus polio pada anak, diperlukan pencegahan dengan memberikan vaksin polio. Vaksin polio dapat melindungi tubuh dari infeksi dan membuat antibodi terhadap virus penyebab polio.

Baca Juga: Betadine Obat Luka : Manfaat dan Cara Pakainya

Jenis Vaksin

Sebagai upaya pencegahan virus polio pemerintah mewajibkan untuk melakukan vaksin pada anak-anak. Ada beberapa jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit polio yaitu:

1. Vaksin polio yang dilemahkan (inactivated polivirus vaccine)

Vaksin polio yang dilemahkan telah digunakan oleh Amerika sejak tahun 2000. Namun keberadaan vaksin ini sudah dikembangkan sejak tahun 1950-an. Vaksin IPV diberikan melalui suntikan di kaki atau tangan. Penggunaan vaksin ini diberikan kepada anak sebanyak 4 dosis dalam rentang waktu yang berbeda, mulai usia 2 bulan, 4 bulan, 6-8 bulan, dan 4-6 tahun.

2. Vaksin polio oral (oral polivirus vaccine)

Vaksin polio oral atau vaksin sabin (OPV) pertama kali dikenal pada tahun 1960. OPV mengandung virus hidup yang dilemahkan dan diberikan secara oral yakni diteteskan ke mulut.

Namun ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum memberikan anak OPV.  Beri tahu kepada petugas medis jika anak Anda mengalami riwayat penyakit seperti alergi terhadap obat, HIV, kanker, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Dengan begitu, petugas medis akan memberikan penanganan yang tepat kepada anak Anda.

Dalam penggunaannya, vaksin IPV dan OPV memiliki efektivitas yang sama dan terbukti mampu mencegah polio. Jika pemberian vaksin polio pada anak terlambat, Anda tidak perlu melakukan vaksinasi ulang. Anda hanya perlu melanjutkan dosis vaksin selanjutnya sampai lengkap.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Melakukan Vaksin Campak

Efek Samping

Efek samping yang mungkin dialami anak setelah pemberian vaksin adalah timbul kemerahan pada area lengan atau kaki yang disuntik. Anak juga biasanya mengalami demam ringan setelah mendapat vaksinasi polio, sehingga Anda tidak perlu panik. Jika demam tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk dosis penggunaan paracetamol untuk menurunkan demam.

Selain efek samping yang dijelaskan di atas, mungkin untuk beberapa anak vaksin polio juga dapat memicu reaksi alergi meskipun kemungkinan ini tergolong kecil. Anak yang memiliki alergi berat terhadap neomycin, streptomycin, dan polymyxin B mungkin tidak akan mendapatkan suntik vaksin polio.

Perhatian Sebelum Vaksin

Sebelum memberikan vaksin, Anda harus memastikan anak dalam keadaan sehat. Tidak dalam keadaan demam dan flu berat. Jika Anak mengalami sakit yang cukup parah, vaksin akan dilakukan setelah anak sehat kembali. Selain itu, jika Anda pernah mengalami alergi setelah mendapat dosis IPV, Anda mungkin tidak disarankan untuk melakukan vaksin.

Jangan lewatkan vaksin polio untuk anak Anda karena polio tidak dapat disembuhkan. Lebih baik mencegah sedini mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan. Jika Anda masih ragu untuk melakukan vaksin polio, hubungi dokter untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan terkait penanganan dan resiko dari efek samping dari vaksin polio.

Baca Juga: Vaksin Hepatitis B: Manfaat dan Kapan Waktu Pemberiannya

Sumber

Health Line. (2018). Polio: Types, Causes, & Symptoms. www.healthline.com 

CDC. Vaccines and Preventable Diseases. www.cdc.gov

Drugs. Oral Polio Vaccine. wwwdrugs.com

Britannia. Polio vaccine. www.britannica.com

WHO. Poliomyelitis. www.who.int