Mengenal Enzim Pepsin

Mengenal Enzim Pepsin

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 19 Agustus 2023

 

Pepsin merupakan enzim kuat yang berada dalam lambung. Enzim pepsin mampu mencerna protein seperti yang ada dalam daging, telur, biji-bijian, atau produk susu. Pepsin adalah bentuk aktif matang dari zymogen (protein tidak aktif) pepsinogen. Pada tahun 1929 kristalisasi dan sifat proteinnya dilaporkan oleh ahli biokimia Amerika John Howard Northrop dari Rockefeller Institute for Medical Research.

Kelenjar pada area lapisan selaput lendir lambung dapat membuat serta menyimpan pepsinogen (bentuk aktif dari enzim pepsin). Impuls dari saraf vagus dan sekresi hormonal gastrin dan sekretin merangsang pelepasan pepsinogen ke dalam lambung, di mana ia dicampur dengan asam klorida dan dengan cepat berubah menjadi enzim aktif pepsin. Kekuatan pencernaan pepsin paling besar pada keasaman jus lambung normal (pH 1,5-2,5). Pada bagian usus asam lambung dinetralkan menjadi pH 7, sehingga pepsin tidak lagi efektif pada usus Anda.

Dalam saluran pencernaan, pepsin hanya mempengaruhi sebagian degradasi protein menjadi unit-unit yang lebih kecil yang disebut peptida, yang kemudian terserap dari usus ke dalam aliran darah atau dipecah lebih lanjut oleh enzim pankreas. Sejumlah kecil pepsin mengalir dari perut ke dalam aliran darah, di mana ia memecah beberapa fragmen protein yang lebih besar, atau masih sebagian tidak tercerna, yang mungkin telah terserap oleh usus kecil.

Apabila asam lambung, pepsin, dan zat lain di lambung refluks ke esofagus atau kerongkongan akan menyebabkan suatu kelainan yang disebut GERD (gastro esophageal refluks disease). Gejala penyakit ini adalah rasa panas, lidah asam atau pahit, dan mual muntah. Apabila zat tersebut mencapai bagian atas esofagus atau bagian laringofaring disebut sebagai LPR (laryngopharyngeal reflux) yang akan mengakibatkan gejala lain seperti suara serak, batuk kronis hingga spasme laring (kontraksi pita suara yang tidak disengaja) dan kanker laring.

Baca Juga: Kenali Macam- Macam Enzim Pencernaan dan Fungsinya

Fungsi Enzim Pepsin

Fungsi utama enzim pepsin adalah memecah struktur protein dalam makanan menjadi asam amino. Tubuh melakukan proses ini untuk meningkatkan penyerapan nutrisi di usus. Proses proteolitik ini hanya terjadi ketika tingkat keasaman atau pH lambung berada pada kisaran 1,5-2. Jika pH lambung melebihi 4, enzim pepsin tidak akan bekerja.

1. Enzim Pepsin Tidak Seimbang dalam Tubuh

Enzim pepsin berperan penting dalam proses pencernaan, oleh karena jumlah yang tidak seimbang dalam tubuh akan memberikan dampak berbeda pada tubuh Anda. Hal yang paling terasa saat enzim pepsin tidak seimbang adalah sistem pencernaan tidak akan berfungsi secara optimal. Berikut merupakan masalah yang dapat timbul akibat enzim pepsin, antara lain:

2. Tukak lambung

Terlalu banyak asam lambung dan enzim pepsin di lambung menimbulkan masalah dengan mekanisme perlindungan lambung dan dinding usus. Akibatnya, bagian dalam dan dinding lambung serta usus halus terkikis, sehingga tidak mungkin melindungi diri dari asam lambung. Hal ini dapat menyebabkan Anda mengalami sakit maag. Tukak lambung tidak selalu menimbulkan gejala. Jika iya, biasanya muncul dalam bentuk nyeri ulu hati, rasa terbakar di perut, rasa terbakar, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan pendarahan di perut.

Dalam pengobatan tukak lambung, fokus utama adalah pengurangan asam lambung. Hal ini dilakukan dengan minum obat yang menghalangi asam lambung, melindungi dinding bagian dalam lambung dan usus kecil, berhenti merokok, menghindari konsumsi alkohol, dan menjauhi makanan yang dapat meningkatkan asam lambung.

2. Gangguan penyerapan protein

Enzim pepsin bekerja untuk mengubah protein menjadi asam amino. Kekurangan enzim pepsin tentu mengganggu proses ini dan akhirnya menghambat penyerapan nutrisi dari makanan berprotein. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan kekurangan gizi. Gejala kurang gizi antara lain diare kronis, penurunan berat badan, rambut rontok, pembengkakan, infeksi yang sering terjadi, pendarahan, dan luka yang sulit sembuh.

Selain kedua penyakit di atas, gangguan enzim pepsin atau cairan lambung juga dikatakan meningkatkan risiko berkembangnya penyakit lain seperti gastritis, radang lambung, penyakit tiroid, eksim, anemia, dan osteoporosis.

Baca Juga: Macam-macam Fungsi Enzim pada Lambung untuk Sistem Pencernaan

Sumber

Britannica.  pepsin. www.britannica.com

NCBI.(2021). Physiology, Pepsin. www.ncbi.nlm.nih.gov

Sciencedirect. Pepsin. www.sciencedirect.com

National Cancer Institute. pepsin. www.cancer.com