Lactulose: Kegunaan, Cara Konsumsi, dan Efek Samping

Lactulose: Kegunaan, Cara Konsumsi, dan Efek Samping

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 9 Desember 2022

 

Untuk Anda yang pernah mengatasi sembelit, mungkin cukup familiar dengan lactulose. Gula sintetis yang digunakan untuk mengobati sembelit ini dalam prosesnya dipecah di usus besar menjadi produk yang menarik air (yang melunakkan feses) keluar dari tubuh dan masuk ke usus besar.

Anda yang menderita penyakit hati juga bisa menggunakan lactulose untuk membantu mengurangi jumlah amonia dalam darah. Lactulose bekerja dengan menarik amonia dari darah ke usus besar tempatnya dikeluarkan dari tubuh.

Obat ini terkadang diresepkan untuk kegunaan lain. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini untuk kebutuhan lain dan untuk memperoleh informasi lebih lanjut.

Baca Juga: 5 Makanan Kaya Serat Ampuh Atasi Sembelit Tanpa Obat

Cara Mengonsumsi Lactulose 

Produk lactulose umumnya berbentuk cairan untuk diminum. Biasanya obat ini diminum sekali sehari sebagai bentuk pengobatan sembelit dan tiga atau empat kali sehari untuk penyakit hati.

Label resep akan  memberitahu Anda tentang berapa banyak obat yang harus diminum pada setiap dosis. Sebagai tindakan pencegahan atas hal-hal yang tidak diinginkan, pastikan Anda melakukan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi lactulose:

  • Dengan hati-hati dan teliti ikuti petunjuk yang terdapat pada label resep
  • Meminta dokter untuk menjelaskan informasi apa pun yang tidak Anda mengerti
  • Konsumsi lactulose persis seperti yang diarahkan
  • Tidak mengonsumsi lebih atau kurang atau lebih sering dari yang ditentukan oleh dokter

Untuk meningkatkan rasa, Anda dapat mencampurnya ke dalam jus buah, air, susu, atau makanan penutup yang lembut.

Pemberian dosis untuk obat ini didasarkan pada kondisi medis Anda dan respons yang diberikan tubuh terhadap terapi. Penggunaan obat ini juga cocok sebagai enema untuk penyakit hati.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Lactulose

Sebelum mengonsumsi lactulose, Anda perlu memberitahu dokter hal-hal berikut ini.

  • Jika Anda alergi terhadap lactulose atau obat lain
  • Tentang obat resep dan nonresep apa yang Anda pakai, terutama antasida, antibiotik termasuk neomisin (Mycifradin), dan obat pencahar lainnya
  • Jika Anda menderita diabetes atau memerlukan diet rendah laktosa
  • Jika sedang hamil, memiliki rencana untuk hamil, atau saat ini tengah menyusui
  • Jika Anda hamil saat mengonsumsi lactulose, hubungi dokter
  • Jika menjalani prosedur operasi atau tes pada usus besar atau rektum

Efek Samping Lactulose

Efek samping yang mungkin dan umum ditimbulkan oleh lactulose terjadi pada sistem gastrointestinal. Efek samping ini menyebabkan adanya ketidakseimbangan elektrolit dan reaksi alergi. Berikut beberapa efek samping lactulose:

  • Sistem Gastrointestinal – Menyerang sistem gastrointestinal, Anda mungkin akan merasakan beberapa efek samping berupa sendawa, nyeri perut, kembung, mual, muntah, dehidrasi, dan diare.
  • Elektrolit dan Cairan yang Tidak Seimbang – Beberapa kondisi seperti aritmia, hipokalemia, hipernatremia, kram otot, dan hipovolemia mungkin juga menjadi efek samping lactulose
  • Alergi – Anda bisa menderita gejala alergi, seperti ruam, gatal pada kulit, pembengkakan, mengi, dan kesulitan atau sesak saat bernapas

Baca Juga: 9 Makanan Terbaik untuk Mengatasi Sembelit

Interaksi Lactulose dengan Obat Lain

Sejumlah obat-obatan dapat berinteraksi dengan lactulose sehingga membuat efek terapinya menurun. Beberapa jenis obat yang berinteraksi dengan lactulose adalah:

  • L-glutamine
  • Antasida non-absorbable
  • Neomisin

Selain itu, pahami juga poin-poin mengenai interaksi lactose terhadap kandungan lain berikut ini:

  • Penggunaan lactulose yang dikombinasi dengan laksatif jenis lain, seperti natrium dokusat dan polietilen glikol, juga dapat menyebabkan masking yang membuat efek terapi laktulosa terkesan sudah tercapai padahal belum
  • Koagulasi darah bisa terganggu karena obat ini dan INR (international normalized ratio) juga bisa mengalami peningkatan hingga melebihi 6,0
  • Warfarin dan antagonis vitamin K, serta jenis obat-obatan antikoagulan lainnya dapat meningkat bila dikombinasikan dengan lactulose
  • Mencampurnya dengan furosemid dan ondansetron bisa memperburuk efek samping dehidrasi, diare, dan elektrolit yang tidak seimbang

Penyimpanan dan Pembuangan Lactulose

Berikut adalah petunjuk penyimpanan lactulose:

  • Simpan dalam wadah yang bisa ditutup dengan rapat
  • Simpan di tempat yang tidak mudah dijangkau oleh anak-anak
  • Simpan lactulose pada suhu kamar
  • Jauhkan dari panas dan kelembapan berlebih (bukan di kamar mandi)

Jika tidak sedang dikonsumsi dan dibutuhkan, obat-obatan harus dibuang dengan cara khusus untuk memastikan bahwa obat ini tidak dikonsumsi oleh hewan peliharaan, anak-anak dan orang lain.

Cegah dan lindungi anak kecil dari keracunan obat-obatan dengan selalu mengunci tutup pengaman dan segera letakkan obat di tempat yang aman, tempat yang jauh dari pandangan dan jangkauan.

Buat dan simpanlah daftar tertulis semua obat resep dan nonresep atau over-the-counter yang Anda konsumsi.

Catat juga produk apa pun yang Anda konsumsi, seperti vitamin, mineral, atau suplemen makanan lainnya.

Anda harus membawa daftar ini setiap kali Anda mengunjungi dokter atau ketika Anda dirawat di rumah sakit, hal ini bertujuan sebagai informasi penting untuk dibawa bersama Anda jika terjadi keadaan darurat.

Baca Juga: Bisacodyl, Solusi Obat untuk Mengatasi Sembelit

Sumber

RxList. (2021). Lactulose: Generic, Uses, Side Effects, Dosages, Interactions, Warnings. www.rxlist.com

MedlinePlus Drug Information. (2017). Lactulose. medlineplus.gov

NHS. (2019). Lactulose – Uses, Side Effects, and More. www.nhs.uk

Drugs.com. (2021). Lactulose Uses, Side Effects & Warnings. www.drugs.com