Kondisi dan Gangguan yang Memengaruhi Otot Betis

Kondisi dan Gangguan yang Memengaruhi Otot Betis

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 21 November 2022

Otot betis sering digunakan untuk bergerak sehingga rawan mengalami cedera. Cedera yang dialami salah satu otot di betis dapat menyebabkan rasa nyeri dan tegang.

Kondisi ini juga dapat memengaruhi pembuluh darah, saraf, atau jaringan yang mengelilingi otot betis Anda.

Cedera yang terjadi pada otot betis bisa sangat menyakitkan dan semakin parah apabila tidak mendapatkan perawatan yang tepat.

Berbagai Jenis Nyeri Betis

Nyeri betis bisa terjadi karena berbagai sebab namun dunia kesehatan membaginya menjadi dua faktor utama. Pembedanya adalah nyeri yang berhubungan dengan otot dan nyeri yang tidak.

Nyeri otot betis juga bisa diakibatkan oleh ketegangan fisik yang akut maupun kronis. Biasanya ini terjadi setelah melakukan olahraga berat atau aktivitas fisik lainnya yang memaksa betis bekerja secara berlebihan.

Baca Juga: Mengenal Anatomi Otot Betis Manusia dan Fungsinya

1. Nyeri betis yang disebabkan cedera otot

Cedera pada otot betis bisa terjadi secara tiba-tiba alias akut. Gangguan fisik ini juga bisa terjadi seiring waktu yang membuat rasa sakitnya bisa lebih berlebihan.

Biasanya kedua hal ini terjadi jika Anda kerap melakukan olahraga yang bertempo cepat dan mengeksplorasi sendi di kaki. Misalnya saja tenis, sepakbola dan sprint.

Beberapa jenis nyeri otot betis yang masuk kategori ini antara lain:

• Kram Otot Betis 

Kram otot betis alias kejang adalah kondisi ketika terjadi kontraksi yang tidak disengaja dari satu atau lebih otot betis.

Cedera ini banyak dialami oleh orang dewasa khususnya malam hari yang bisa berlangsung hingga sembilan menit.

Hal ini akan membuat otot betis Anda terasa sakit beberapa hari setelahnya.

Tidak jelas apa penyebabnya namun kemungkinan adalah latihan fisik intensitas tinggi yang berlebihan.

• Cedera otot Gastrocnemius

Cedera otot Gastrocnemius adalah gangguan yang terjadi ketika otot betis tiba-tiba meregang yang menyebabkan robekan. Biasanya ini terjadi ketika olahraga atau gerakan fisik yang melibatkan sprint atau lompatan.

Jenis rasa sakitnya tidak terasa ketika kejadian namun baru muncul beberapa saat setelahnya. Keluhannya berupa rasa sakit yang tajam, menusuk dan merobek dari dalam.

Cedera otot betis ini juga bisa menyebabkan pembengkakan dan memar pada bagian yang bermasalah.

• Cedera Otot Soleus

Cedera otot soleus biasanya terjadi ketika lari marathon atau jarak jauh yang membutuhkan daya tahan tinggi.

Hal ini berkaitan dengan fungsi otot betis ini untuk menstabilkan tubuh ketika berjalan atau berlari.

Cedera ini membuat Anda mengalami nyeri atau kram terjadi karena tubuh menekan tendon achilles.

Gejalanya biasanya berkembang dari waktu ke waktu dan bisa membuat Anda tidak bisa berlari lagi.

2. Nyeri betis yang bukan disebabkan cedera otot

Gangguan pada otot betis tidak hanya disebabkan oleh cedera otot namun juga masalah lainnya.

Penyebab lainnya adalah masalah saraf, gangguan sendi lutut, kondisi kaki atau pergelangan kaki Anda.

Biasanya jenis nyeri betis seperti ini membutuhkan perhatian medis yang lebih serius. Pengobatan yang dilakukan termasuk terapi fisik untuk mengembalikan kemampuan otot Anda seperti semula.

• Achilles Tendinitis atau Rupture

Tendon achilles adalah tendon terbesar di tubuh dan digunakan untuk berbagai hal.

Salah satu gangguan yang terjadi bagian otot betis ini adalah Achille tendinitis atau nyeri dan kaku yang terjadi karena iritasi akibat terlalu banyak digunakan.

Jika terjadi robekan maka ini termasuk dalam kategori rupture yang cenderung jauh lebih parah. Kedua kondisi ini membuat Anda sulit menahan beban pada kaki Anda.

• Fraktur Tulang Kaki Bawah

Cedera pada otot betis yang bukan disebabkan oleh otot lainnya adalah patah tulang di salah satu tulang kaki bagian bawah Anda.

Hal ini mungkin disebabkan terjatuh atau pukulan traumatis pada kaki Anda seperti ketika mengalami kecelakaan. Jenis cedera ini dapat menyebabkan nyeri betis yang parah sehingga mengakibatkan pembengkakan.

Jika tidak ditangani dengan tepat, patah tulang ini dapat membuat Anda cacat dan tidak dapat berjalan dengan sempurna. Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda mungkin memerlukan gips atau operasi untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

• Infeksi tulang

Infeksi tulang juga bisa menyebabkan gangguan pada otot betis. Sebenarnya kondisi ini jarang terjadi namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada Anda.

Infeksi tulang  alias osteomielitis disebabkan oleh bakteri yang menyebar ke tulang. Hal ini bisa berawal dari adanya cedera seperti patah tulang atau masalah kesehatan di tulang itu sendiri.

Gejala infeksi tulang di otot betis membuat Anda mengalami nyeri terus-menerus. Rasanya tidak menusuk namun ada sensasi hangat, memerah dan bengkak di bagian kaki yang bermasalah.

Pencegahan gangguan otot betis

Gangguan pada otot betis, khususnya yang berkaitan dengan cedera otot, sebenarnya bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup. Misalnya saja dengan tindakan-tindakan berikut ini:

• Melakukan pemanasan yang memadai sebelum berolahraga. Gerakan yang dianjurkan misalnya saja jumping jacks atau jogging ringan di tempat. Intinya adalah melakukan gerakan yang memudahkan otot untuk melakukan aktivitas fisik dan bukan memulainya secara tiba-tiba.
• Melakukan pendinginan pasca berolahraga. Caranya dengan memperlambat aktivitas fisik setidaknya 10 menit sebelum benar-benar berhenti bergerak.
• Konsumsi banyak cairan. Ketika mengalami kram otot betis, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum cukup air atau konsumsi minuman elektrolit.

Minuman ini mengandung kalium, magnesium, dan kalsium yang dapat membantu mencegah kram otot maupun proses penyembuhannya. Selain itu, Hindari olahraga yang berlebihan khususnya di cuaca atau ruangan yang sangat panas.

Baca Juga: Cegah Nyeri Otot pada Betis dan Kaki setelah Berlari