Ketahui Prosedur Pemeriksaan Kreatinin dan Manfaatnya

Ketahui Prosedur Pemeriksaan Kreatinin dan Manfaatnya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Tes kreatinin berfungsi untuk mengukur tingkat kreatinin dalam darah. Kreatinin adalah produk limbah yang terbentuk saat kreatin yang ditemukan pada jaringan otot Anda yang rusak. Kreatinin adalah salah satu zat yang biasanya dikeluarkan dari tubuh Anda oleh organ ginjal. Kadar kreatinin dalam darah dapat memberikan informasi seberapa baik ginjal Anda bekerja. Kadar kreatinin yang tinggi dapat menjadi indikasi bahwa ginjal Anda rusak dan tidak berfungsi dengan baik.

Tes darah kreatinin berfungsi untuk mendiagnosis dan memantau gangguan ginjal, termasuk penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal akut. Prosedur ini juga dapat bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana dampak penyakit lain pada ginjal, seperti penyakit jantung dan hati.

Baca Juga: Kenali Gejala Infeksi Ginjal dan Cara Penanganannya

Prosedur Tes kreatinin

Tubuh akan terus menerus memproduksi kreatinin dalam menjalankan fungsinya sehari-hari. Zat kreatin ditemukan terutama pada otot yang diubah menjadi energi, dan kreatinin adalah produk sampingan dari proses itu. Saat ginjal Anda berfungsi normal, kreatinin akan keluar dari tubuh melalui urin. Sedangkan, jika ginjal rusak, kreatinin tidak dapat diekskresikan secara efektif dan akan mulai menumpuk pada aliran darah.

Ada dua tes kreatinin berbeda yang berguna sebagai diagnosa untuk menentukan kadar dalam urin dan darah Anda:

Serum creatinine (SCr)

Tes darah yang memberikan informasi tentang berapa banyak kreatinin yang beredar pada aliran darah. Saat proses produksi dan proses pembuangan zat-zat sisa tubuh relatif stabil, maka dari hasil tes darah ini dapat melihat setiap peningkatan kreatinin yang bisa dianggap sebagai indikasi gangguan ginjal.

  • Untuk pria dewasa, 0,74 hingga 1,35 mg/dL (65,4 hingga 119,3 micromol/L).
  • Untuk wanita dewasa, 0,59 hingga 1,04 mg/dL (52,2 hingga 91,9 micromol/L).

Creatinine clearance (CrCl)

Pengukuran kreatinin berdasarkan dari sampel urin selama 24 jam. Dalam mempersiapkan tes tersebut ada beberapa hal yang harus Anda bicarakan dengan dokter tentang:

  • Suplemen atau obat apapun yang sedang Anda konsumsi.
  • Mulai jam berapa Anda harus mengumpulkan urin.
  • Makanan dan minuman yang perlu Anda hindari sebelum atau selama tes.
  • Untuk wanita, informasikan jika Anda sedang hamil.

Ada instruksi khusus dari dokter Anda sebelum tes. Hal ini merupakan beberapa pedoman umum tentang cara mengumpulkan urin:

  • Catat waktu saat Anda buang air kecil pada pagi hari.
  • Kumpulkan urin Anda setiap kali buang air kecil selama 24 jam dan simpan ke dalam pendingin atau lemari es.
  • Berikan semua sampel urin ke laboratorium sesuai instruksi dari dokter Anda.

Kadar kreatinin dalam urin sangat bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, dan massa otot seseorang. Tingkat yang lebih tinggi tidak selalu menunjukkan adanya masalah kesehatan, tetapi terkadang mungkin akibat oleh masalah ginjal. Kisaran hasil pemeriksaan yang normal adalah sebagai berikut:

  • 14 hingga 26 mg per kg massa tubuh per hari untuk pria (123,8 hingga 229,8 µmol/kg/hari).
  • 11 hingga 20 mg per kg massa tubuh per hari untuk wanita (97,2 hingga 176,8 µmol/kg/hari).

Manfaat dan Fungsi

Tes kreatinin merupakan pemeriksaan penting untuk mengevaluasi fungsi ginjal dan mendiagnosis banyak kemungkinan penyebab kerusakan ginjal. Pemeriksaan ini hal yang mudah dan memiliki hasil sangat akurat jika pelakasaannya benar.

Karena gangguan ginjal seringkali bersifat umum dan tidak spesifik, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter jika Anda mengalami beberapa dari gejala berikut:

  • Kelelahan
  • Merasa kedinginan sepanjang waktu
  • Gatal terus menerus tanpa sebab yang jelas
  • Muncul rasa logam pada mulut Anda
  • Nafas berbau amonia
  • Tangan atau kaki bengkak
  • Wajah sembab
  • Sering buang air kecil pada malam hari
  • Merasa ingin buang air kecil
  • Urin berbusa atau berwarna coklat atau merah

Masalah ginjal dapat umumnya berkaitan dengan berbagai penyakit atau kondisi lainnya, termasuk:

  • Glomerulonefritis, yaitu peradangan pada glomerulus akibat kerusakan.
  • Pielonefritis, yang merupakan infeksi bakteri pada ginjal.
  • Penyakit prostat, seperti pembesaran prostat.
  • Penyumbatan saluran kemih yang mungkin akibat oleh batu ginjal.
  • Penurunan aliran darah ke ginjal yang mungkin akibat oleh gagal jantung kongestif, diabetes, atau dehidrasi.
  • Sel ginjal mati akibat penyalahgunaan obat-obatan.
  • Infeksi streptokokus, seperti glomerulonefritis post streptokokus (salah satu jenis peradangan.

Baca Juga: Penyakit Gagal Ginjal Kronis: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

Sumber

Healthline. (2019). Creatinine Blood Test. www.healthline.com

Medical News Today. (2019). What to know about urine tests for creatinine. www.medicalnewstoday.com

Very Well Health. (2020). What Are Creatinine Tests?. www.verywellhealth.com

Mayo Clinic. (2018). Creatinine tests. www.mayoclinic.org

MedlinePlus. (2019). Creatinine urine test. medlineplus.gov