Ketahui Prosedur dan Tujuan Operasi Prostat

Ketahui Prosedur dan Tujuan Operasi Prostat

Penulis: Nunik | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 31 Juli 2023

 

Prostat adalah kelenjar yang dimiliki oleh laki-laki. Kelenjar ini terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan cairan yang memelihara dan mengangkut sperma (cairan mani atau semen).

Prostat mengandung enzim yang disebut 5-alpha reductase, yang mengubah testosteron menjadi bentuk aktif biologis yang disebut dihidrotestosteron (DHT). Hormon ini sangat penting pada laki-laki untuk perkembangan karakteristik seks sekunder, seperti rambut wajah. Selain itu, prostat berfungsi juga untuk menutup uretra saat ejakulasi. Selama ejakulasi, prostat berkontraksi dan menyemprotkan cairan prostat ke dalam uretra.

Tindakan operasi prostat perlu dilakukan jika kelenjar ini mengalami pembesaran jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH). Begitu juga jika terjadi kanker prostat, terutama pada stadium awal.

Operasi yang paling umum dilakukan yaitu prostatektomi. Ada dua jenis prostatektomi, yaitu prostatektomi radikal dan prostatektomi sederhana. Keduanya dilakukan pembedahan melalui perut.

Prostatektomi radikal yaitu mengangkat seluruh jaringan kelenjar prostat dan jaringan di sekitarnya. Pembedahan ini dilakukan pada penderita kanker prostat. Prostatektomi sederhana, yaitu pengangkatan kelenjar prostat tanpa mengangkat kelenjar di sekitarnya. Tindakan ini dilakukan pada penderita pembesaran prostat.

Baca Juga: Kenali Kanker Prostat dan Bahayanya

Prosedur Operasi Prostat

Ketika dokter sudah memutuskan operasi prostat, ada prosedur yang harus dijalani pasien. Prosedur tersebut adalah:

Sebelum operasi

  • Pada saat persiapan operasi, dokter akan menanyakan pasien tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Apabila pasien sedang dalam masa mengonsumsi obat-obatan pengencer darah atau pereda nyeri, akan diminta menghentikan pemakaiannya terlebih dahulu sebelum menjalani operasi.
  • Dokter akan menanyakan riwayat kondisi kesehatan pasien dan meminta pasien memberi tahu jika alergi terhadap obat-obatan tertentu
  • Pasien diminta berpuasa selama beberapa jam sebelum operasi. Pasien juga akan diberikan obat pencahar untuk membersihkan saluran pencernaan.
  • Pada saat akan mulai operasi, dokter akan memberikan anestesi atau bius. Bius ini bisa berupa bius umum atau lokal. Pada bius umum pasien tidak sadar dan sama sekali tidak merasakan apa-apa. Sementara, bius lokal pasien masih dalam keadaan sadar tetapi tidak merasakan apa-apa.
  • Dokter mungkin akan memberikan antibiotik tepat sebelum dilakukan operasi. Tujuannya adalah membantu mencegah infeksi yang mungkin terjadi.

Selama operasi

  • Pada saat mulai operasi, dokter akan membuat irisan kulit. Ada dua pilihan cara, yaitu di bagian depan prostat (retropubik) atau di bagian belakang prostat (perineal).
  • Prostatektomi terbuka retropubik, irisan di bawah pusar sampai mendekati tulang kemaluan. Sementara, prostatektomi terbuka perineal, irisan dibuat di dekat anus sampai dekat skrotum.
  • Setelah irisan terbuka, dokter akan mengangkat kelenjar prostat. Ada yang diangkat hingga jaringan yang ada di dekatnya, ada juga yang tidak perlu mengangkat jaringan di dekatnya. Tergantung kondisi penyakit prostat pasien.
  • Setelah kelenjar prostat diangkat, irisan kulit dijahit kembali.

Setelah operasi

  • Ketika operasi selesai, pasien merasakan perih di tempat yang terdapat jahitan bekas operasi. Dokter akan memberikan obat pereda nyeri. Awalnya berupa cairan infus, lalu dilanjutkan dengan obat minum.
  • Pasien akan sulit menahan buang air kecil. Oleh karena itu dokter akan memasang kateter selama 5 – 10 hari untuk membantu buang air kecil.
  • Pasien bisa pulang setelah kondisinya cukup baik. Dokter akan menyarankan pasien rawat inap selama beberapa hari apabila kondisinya belum memungkinkan untuk pulang.
  • Pasien belum boleh melakukan aktivitas berat, termasuk menyetir kendaraan. Oleh karena itu, pada saat pulang pasien harus dijemput oleh keluarga.
  • Selanjutnya, dokter akan meminta pasien kontrol ulang sampai masa pemulihan selesai.

Tujuan

Tentu saja tujuan dilakukan tindakan operasi prostat adalah menyembuhkan penyakit. Namun, lebih dari itu, tujuan operasi prostat adalah:

1. Memperbaiki inkontinensia urine

Inkontinensia urine adalah kondisi seseorang sulit menahan buang air kecil. Hal ini membuat orang tersebut menjadi sering mengompol. Biasanya dialami oleh lansia, terutama perempuan.

Orang-orang yang mengalami kanker prostat dan pembesaran prostat juga pada umumnya mengalami inkontinensia urine. Jadi, operasi prostat juga bertujuan untuk memperbaiki kondisi ini.

2. Mempertahankan kemampuan ereksi

Kanker prostat atau pembesaran prostat berdampak pada kemampuan ereksi. Ereksi menjadi kurang optimal akibat penyakit tersebut. Operasi prostat akan mengembalikan kemampuan ereksi menjadi seperti semula. Setidaknya, menjadi lebih baik dibandingkan ketika belum operasi.

3. Meminimalkan efek samping

Orang yang mengalami pembesaran prostat atau kanker prostat tentu berisiko mengalami efek samping dari penyakit tersebut. Oleh karena itu, tindakan operasi akan meminimalkan efek samping yang mungkin terjadi.

Ketika Anda perlu melakukan operasi prostat, dokter akan menjelaskan terlebih dahulu rangkaian prosedurnya. Dari sini Anda bisa mengetahui gambarannya. Jangan ragu untuk bertanya lebih detail apabila Anda membutuhkannya.

Baca Juga: Ketahui Gejala Prostatitis pada Pria dan Penyebabnya

Sumber

Healthline. (2016). What You Need to Know About Prostate Surgery. www.healthline.com

Verywell Health. (2021). The Purpose of Prostate Surgery. www.verywellhealth.com

Mayo Clinic. (2020). Prostatectomy. www.mayoclinic.org

Web MD. (2021). Prostate Cancer: Radical Prostatectomy. www.webmd.com

American Cancer Society. Surgery for Prostate Cancer.www.cancer.org