Ketahui Penyebab Vaskulitis dan Pengobatannya

Ketahui Penyebab Vaskulitis dan Pengobatannya

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ada banyak masalah medis yang dapat dialami oleh manusia, mulai dari gangguan kulit sampai organ dalam. Namun, tahukah Anda apa nama dari penyakit-penyakit yang menyerang bagian pembuluh darah?

Vaskulitis adalah istilah medis yang merujuk pada kategori penyakit yang memicu peradangan pada bagian pembuluh darah. Apa saja penyebab vaskulitis dan bagaimana pengobatannya? Simak selengkapnya di bawah!

Penyebab Vaskulitis

Vaskulitis dapat menyerang dan menyebabkan peradangan di berbagai pembuluh darah, seperti pembuluh arteri dan pembuluh kapiler. Vaskulitis juga bisa memicu beragam gejala pada penderitanya, tergantung dari jenis penyakit yang dialami.

Saat seseorang mengalami kondisi vaskulitis, pembuluh darah dapat menyempit, menebal, terluka, atau bahkan melemah. Pada kasus yang parah, vaskulitis dapat menghambat suplai oksigen ke organ tubuh tertentu dan menyebabkan gagal organ, kerusakan jaringan tubuh, atau bahkan kematian.

Umumnya penyebab vaskulitis adalah sistem imun tubuh yang terlalu reaktif dan akhirnya menyerang bagian pembuluh darah. Beberapa penyebab dari vaskulitis lainnya adalah reaksi alergi, kanker, efek samping dari obat-obatan tertentu, atau infeksi.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa meningkatkan peluang Anda mengalami vaskulitis, yaitu:

  • Mengalami infeksi atau masalah sistem imun tubuh
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu
  • Adanya anggota keluarga yang mengalami masalah vaskulitis
  • Usia muda atau lanjut usia
  • Merokok

Pengobatan

Dokter menentukan penanganan dari vaskulitis dengan mempertimbangkan jenis vaskulitis yang diderita, usia, kondisi fisik, dan seberapa parah gejala yang dialami. Kadang kala, jenis vaskulitis tertentu, seperti Henoch-Schonlein purpura, tidak memerlukan pengobatan khusus.

Apabila vaskulitis yang diderita memerlukan penanganan medis, maka dokter dapat menyarankan Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti:

  • Obat Kortikosteroid. Obat dengan bahan dasar steroid sudah sering digunakan untuk mengatasi peradangan. Akan tetapi, terdapat beberapa efek samping dari konsumsi jangka panjang, seperti diabetes, osteoporosis, dan kenaikan berat badan.
  • Obat untuk Masalah Sistem Imun Tubuh. Apabila penderita vaskulitis tidak kunjung sembuh meskipun sudah diberikan obat steroid, maka dokter dapat memberikan Anda obat jenis sitotoksin untuk membunuh sel sistem imun tubuh yang menimbulkan peradangan.
  • Pembedahan. Vaskulitis dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti anurisme atau pembengkakan pada dinding pembuluh darah, atau bahkan kerusakan pada organ tubuh.

Oleh karena itu, operasi diperlukan untuk mengatasi akibat dari vaskulitis ini, seperti pembedahan untuk melancarkan peredaran darah dan transplantasi ginjal.

Bagaimana Vaskulitis Dideteksi?

Gejala-gejala tertentu dapat menjadi sinyal kuat adanya masalah vaskulitis, tetapi selain dari gejala fisik, dokter akan menganjurkan Anda untuk menjalani beberapa pemeriksaan untuk memastikan ada tidaknya masalah vaskulitis, seperti:

  • Tes Darah. Untuk mencari tahu ada tidaknya vaskulitis, sampel darah Anda akan diambil dan dianalisis lebih lanjut, seperti durasi sel darah merah jatuh ke bagian bawah tabung, kadar protein reaktif-C dalam darah, serta jumlah trombosit dan sel darah merah.
  • Tes Pencintraan. Bertujuan untuk melihat pembuluh darah di dalam tubuh secara lebih jelas melalui X-ray, CT scan, MRI, atau ultrasound.
  • Tes Urine. Serupa dengan tes darah, pemeriksaan urine berperan untuk mencari tahu ada tidaknya masalah vaskulitis, khususnya pada bagian organ ginjal, melalui jumlah kadar protein dalam air seni, atau ada tidaknya sel darah merah yang tedeteksi dalam urine.
  • Biopsi. Saat Anda menjalani pemeriksaan biopsi, dokter akan mengambil sedikit jaringan dari pembuluh darah yang bermasalah untuk memeriksa kemungkinan adanya vaskulitis atau tidak.
  • Pemeriksaan Angiogram. Mirip dengan tes pencitraan, pemeriksaan angiogram memperlihatkan gambaran dari pembuluh darah melalui zat pewarna. Ketika Anda mengikuti tes angiogram, kateter akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah arteri atau besar. Setelahnya, zat pewarna akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah melalui kateter. Nantinya, pewarna tersebut akan muncul di mesin X-ray dan menunjukkan kondisi pembuluh darah secara detil.
  • Ekokardiografi. Ekokardiografi dilakukan oleh dokter untuk mengecek seberapa optimal kinerja jantung Anda. Adanya masalah pada jantung atau pembuluh darah akan tercermin melalui seberapa keras jantung bekerja.

Sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan vaskulitis dengan segera untuk mengurangi risiko Anda mengalami komplikasi yang lebih serius.

Gejala dari Vaskulitis

Sebenarnya, gejala atau tanda dari adanya vaskulitis dapat bervariasi tergantung dari jenisnya, tetapi biasanya ada beberapa ciri umum yang muncul saat seseorang mengalami vaskulitis, seperti:

  • Nyeri sendi
  • Sesak napas
  • Masalah di kulit
  • Demam
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Batuk berdarah
  • Masalah di pencernaan
  • Penurunan berat badan atau nafsu makan
  • Merasa lemah atau kebas
  • Gangguan pada pendengaran atau penglihatan
  • Nyeri otot

Apabila Anda mengalami gejala di atas dalam jangka waktu yang lama atau gejala yang diderita semakin parah, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah

Sumber

American College of Rheumatology. (2021). Vasculitis. www.rheumatology.org 

Mayo Clinic. (2020). Vasculitis. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2017). What Is Vasculitis?. www.medicalnewstoday.com

WebMD. (2022). Vasculitis. www.webmd.com