Ketahui Penyebab Radang Selaput Otak dan Penanganannya

Ketahui Penyebab Radang Selaput Otak dan Penanganannya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Radang selaput otak meningitis merupakan peradangan pada selaput pelindung yang menutupi otak Anda, dan sumsum tulang belakang. Infeksi bakteri atau virus pada cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang umumnya menyebabkan pembengkakan. Namun, beberapa kondisi seperti cedera, kanker, obat-obatan tertentu, dan jenis infeksi lain juga dapat menyebabkan meningitis.

Meningitis adalah infeksi meningen yang jarang terjadi tetapi kondisi yang serius. Pembengkakan akibat meningitis umumnya memicu tanda dan gejala seperti sakit kepala, demam, dan leher kaku. Beberapa meningitis virus dan bakteri menular, yang dapat ditularkan melalui batuk, bersin, atau kontak dekat.

Jenis dan Penyebabnya

Infeksi virus adalah penyebab paling umum dari radang selaput otak, diikuti oleh infeksi bakteri, dan yang jarang akibat infeksi jamur dan parasit. Karena infeksi bakteri dapat mengancam jiwa, mengidentifikasi penyebab kondisi Anda sangatlah penting.

1. Meningitis bakterialis

Bakteri yang memasuki aliran darah dan bergerak ke otak dan sumsum tulang belakang dapat menyebabkan radang selaput otak akut, tetapi bakteri tersebut bisa juga langsung menyerang selaput otak. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh infeksi telinga atau sinus, patah tulang tengkorak, atau yang jarang terjadi akibat dari beberapa prosedur operasi.

Beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan meningitis bakteri akut paling sering adalah:

2. Streptococcus pneumoniae (pneumokokus)

Bakteri pneumokokus merupakan penyebab paling umum dari meningitis bakteri pada bayi, anak kecil, serta orang dewasa. Bakteri ini lebih sering menyebabkan pneumonia atau infeksi telinga atau sinus. Dan pemberian vaksin dapat membantu mencegah infeksi ini.

3. Neisseria meningitidis (meningokokus)

Bakteri tersebut adalah penyebab utama lain dari meningitis bakteri, umumnya menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, tetapi dapat mengakibatkan meningitis meningokokus ketika mereka memasuki aliran darah.

Infeksi bakteri ini dikatakan sangat menular, yang mempengaruhi terutama pada remaja dan dewasa muda. Vaksin dapat membantu mencegah infeksi. Bahkan jika telah divaksinasi, siapapun yang telah melakukan kontak langsung dengan penderita meningitis meningokokus harus menerima antibiotik oral untuk mencegah penyakit.

4. Haemophilus influenzae (haemophilus)

Bakteri haemophilus influenzae tipe b (Hib) pernah menjadi salah satu penyebab utama meningitis bakteri pada anak-anak. Tetapi, vaksin Hib yang baru dikabarkan sangat mengurangi jumlah kasus meningitis jenis ini.

5. Listeria monocytogenes (listeria)

Bakteri listeria dapat ditemukan dalam keju yang tidak dipasteurisasi, proses pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi dalam jangka waktu tertentu.

Wanita hamil, bayi baru lahir, lansia, dan Anda dengan sistem imun yang lemah paling rentang terhadap bakteri ini. Bakteri ini dapat melewati penghalang plasenta, dan infeksi pada akhir kehamilan dapat berakibat fatal bagi bayi.

6. Meningitis virus

Meningitis virus umumnya ringan dan sering hilang dengan sendirinya. Sebagian kasus di negara Amerika Serikat disebabkan oleh sekelompok virus yang dikenal sebagai enterovirus, paling umum berkembang di akhir musim panas dan awal musim gugur. Virus seperti virus herpes simpleks, HIV, virus gondongan, virus west nile (akibat gigitan nyamuk), dan lain-lain juga dapat menyebabkan meningitis virus.

7. Meningitis kronis

Organisme yang tumbuh lambat seperti jamur dan mycobacterium tuberculosis, dan menyerang selaput dan cairan di sekitar otak Anda dapat mengakibatkan radang selaput otak kronis. Meningitis kronis dapat berkembang selama 2 minggu atau lebih. Tanda dan gejala meningitis kronis seperti sakit kepala, demam, dan muntah mirip dengan meningitis akut.

8. Meningitis jamur

Penyakit ini sering berkembang dengan menghirup spora jamur yang dapat ditemukan di tanah, kayu yang membusuk, dan kotoran burung. Meningitis kriptokokus adalah bentuk jamur umum dari penyakit yang menyerang Anda dengan defisiensi imun, seperti pada AIDS. Kondisi ini dapat mengancam jiwa Anda jika tidak segera ditangani, bahkan dengan pengobatan meningitis jamur dapat kambuh.

9. Meningitis parasit

Parasit juga dapat menyebabkan jenis meningitis langka yang disebut dengan meningitis eosinofilik. Meningitis parasit juga dapat disebabkan oleh infeksi cacing pita di otak (sistiserkosis) atau malaria serebral. Meningitis amoeba merupakan jenis langka yang terkadang ditularkan melalui berenang di air tawar dan dapat cepat mengancam jiwa Anda.

Parasit seringkali menyebabkan meningitis yang menginfeksi hewan. Anda dapat terinfeksi dengan memakan makanan yang terkontaminasi parasit ini, dan meningitis parasit tidak menyebar dari manusia ke manusia lain.

Penanganan dan Pengobatan

Pengobatan dan perawatan akan tergantung pada jenis meningitis yang Anda derita. Pada meningitis bakterial akut harus segera diobati dengan antibiotik intravena dan terkadang kortikosteroid. Penanganan ini membantu memastikan pemulihan dan mengurangi komplikasi, seperti pembengkakan otak dan kejang.

Antibiotik atau kombinasi antibiotik lain akan diberikan, tergantung pada jenis bakteri penyebab infeksi. Dokter Anda mungkin merekomendasikan antibiotik spektrum luas sampai dia dapat menentukan penyebab pasti meningitis. Dokter Anda mungkin mengobati sinus atau mastoid yang terinfeksi, tulang di belakang telinga luar yang terhubung ke telinga tengah.

Pada radang selaput otak yang disebabkan oleh virus, penggunaan antibiotik tidak dapat menyembuhkannya, dan sebagian besar kasus dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Pengobatan kasus ringan meningitis virus biasanya meliputi:

• Beristirahat total
• Minum banyak cairan.
• Menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk membantu mengurangi demam dan meredakan nyeri tubuh.

Dokter Anda mungkin memberikan resep kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan di otak, dan obat antikonvulsan untuk mengendalikan kejang.

Baca Juga: Pahami Berbagai Hal tentang Meningitis pada Anak, Bisakah Diobati di Rumah?