Ketahui, Kondisi Wanita Selama Nifas

Ketahui, Kondisi Wanita Selama Nifas

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Nifas merupakan kondisi pemulihan tubuh yang dialami wanita sejak melahirkan hingga enam minggu setelah selesai melahirkan. Masa nifas berlangsung kurang lebih selama 40-42 hari setelah ibu melahirkan bayi.

Sejak awal masa nifas, tubuh ibu mengeluarkan darah berwarna merah gelap hingga kecoklatan seperti saat menstruasi. Kondisi ini disebut dengan lochia. Namun, terdapat beberapa istilah yang berbeda dari lochia, antara lain:

  • Lochia rubra yang terjadi selama 1-3 hari pasca melahirkan.
  • Sedangkan lochia serosa terjadi selama ke 3-10 pasca melahirkan
  • Lochia alba yang terjadi selama 10-14 pasca melahirkan.

Secara keseluruhan, durasi terjadinya perdarahan selama masa nifas bisa lebih banyak dan lama dibandingkan saat menstruasi. Namun, volume darah yang keluar mungkin akan berbeda antara satu wanita dan lainnya.

Kondisi wanita selama nifas

Ketika masa nifas, tubuh wanita mengalami berbagai perubahan. Adapun beberapa kondisi yang terjadi selama nifas, antara lain:

1. Rasa tidak nyaman pada vagina

Ibu yang melahirkan normal lebih berisiko mengalami robekan di bagian perineum atau antara vagina dan anus, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada vagina.

Apabila vagina masih terasa nyeri dan menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama saat duduk, maka Anda dapat menggunakan bantal untuk mengganjalnya agar lebih nyaman.

2. Keputihan

Selain mengeluarkan darah lochia, tubuh juga akan mengeluarkan keputihan selama masa nifas. Kondisi ini wajar terjadi sebagai cara alami tubuh dalam meluruhkan darah dan jaringan yang masih tersisa di rahim. Keputihan ini dapat berlangsung selama sekitar 2-4 minggu.

Baca Juga : Berbagai Fakta tentang Darah Nifas (Lokia)

3. Sulit buang air kecil

Terjadinya pembengkakan pada jaringan di sekitar kandung kemih mengakibatkan Anda sulit saat buang air kecil selama masa nifas. Selain itu, kerusakan saraf dan otot yang terhubung pada kandung kemih juga dapat menyebabkan Anda mengeluarkan urine tanpa disadari.

Hal ini dapat terjadi ketika sedang batuk, bersin, atau tertawa. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena tubuh dengan sendirinya memperbaiki sistem urinaria untuk buang air kecil.

4. Payudara nyeri

Selama masa nifas, payudara ibu mungkin terasa kencang dan bengkak, hingga terasa sangat nyeri. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Anda tetap bisa menyusui bayi secara langsung atau menggunakan pompa ASI untuk menghilangkan rasa tidak nyaman pada payudara.

Apabila nyeri yang dirasakan tidak tertahankan, Anda dapat melakukan kompres hangat atau mengonsumsi obat pereda nyeri yang aman dikonsumsi ibu menyusui.

5. Perubahan emosi

Suasana hati yang berubah secara tiba-tiba mungkin wajar terjadi pasca melahirkan atau selama masa nifas. Tidak sedikit juga ibu yang baru melahirkan mengalami depresi, baik itu yang tergolong ringan hingga parah. Hal ini dapat berisiko ibu mengalami baby blues syndrome apabila perubahaan suasana hati tidak diatasi dengan baik.

Hal yang perlu diperhatikan selama nifas

Meski terdapat beberapa perubahan yang terjadi pada Anda selama nifas, tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan baik dengan memperhatikan hal berikut:

  • Istirahat yang cukup
  • Mengonsumsi banyak protein
  • Berjemur
  • Aktif bergerak
  • Menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan

Selain beberapa hal di atas, tidak ada salahnya Anda juga meminta bantuan pasangan, orang tua, atau kerabat apabila membutuhkan bantuan untuk mengurus bayi pada minggu pertama pasca melahirkan.

Baca Juga : Kapan Bisa Berhubungan Seks Setelah Operasi Caesar?

Sumber

ACOG. (2018). Optimizing Postpartum Care. www.acog.org

Healthline. (2016). Recovery and Care After Delivery. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2022). Postpartum care: What to expect after a vaginal birth. www.mayoclinic.org

Mayo Clinic. (2020). C-section recovery: What to expect. www.mayoclinic.org