Ketahui Gejala Kerusakan Saraf Tepi dan Cara Menanganinya

Ketahui Gejala Kerusakan Saraf Tepi dan Cara Menanganinya

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 26 Juni 2023

 

Saraf tepi merupakan bagian dari sistem saraf yang berperan menghubungkan sistem saraf ke anggota tubuh lainnya. Sistem ini terdiri dari saraf somatik dan saraf otonom. Fungsi sistem saraf somatik adalah mengendalikan gerakan yang kita sadari misalnya mengangkat tangan. Sedangkan saraf otonom berperan mengatur gerakan tidak sadar misalnya kedipan mata atau gerakan peristaltic pada kerongkongan.

Oleh karena itu, jika saraf tepi mengalami kerusakan maka akan mempengaruhi refleks dan pergerakan di seluruh tubuh. Kerusakan saraf tepi bisa memicu kelemahan gerak, nyeri, mati rasa, hingga gerakan tidak terkendali pada anggota tubuh. Kerusakan ini juga bisa mempengaruhi sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem ekskresi. Penyebabnya bisa dipicu karena cedera, infeksi, gangguan metabolisme, faktor genetika, hingga sindrom metabolik seperti diabetes. Anda perlu waspada dan melakukan pengobatan dini bilai dinilai mengalami kerusakan pada saraf tepi. Simaklah artikel berikut untuk mengetahui gejala dan cara penanganan kerusakan saraf tepi.

Baca Juga: Ketahui Lebih Jauh Bagian dan Sistem Saraf Manusia

Macam-Macam Saraf Tepi

Ada beberapa jenis saraf tepi yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Sehingga bila salah satunya rusak gejalanya pun akan berbeda. Adapun saraf tepi diklasifikasikan berdasarkan:

  • Sensorik, yang berperan menerima rangsangan berupa rasa nyeri, getaran, sentuhan, dan suhu dari kulit.
  • Motorik, berperan mengendalikan otot yang merupakan alat gerak aktif.
  • Otonom, berperan mengendalikan hal yang berhubungan dengan kardiovaskular seperti detak jantung, tekanan darah, serta kandung kemih, dan sistem pencernaan.

Gejala Kerusakan Saraf Tepi

Jika sistem saraf tepi Anda mengalami kerusakan, maka gejala yang mungkin muncul antara lain:

  • Rasa sakit yang tajam, sensasi tertusuk, berdenyut, dan terbakar.
  • Sensitif terhadap sentuhan.
  • Rasa nyeri saat melakukan sesuatu yang seharusnya tidak timbul, contohnya pada saat memegang sesuatu.
  • Ketidakseimbangan dalam koordinasi sehingga sering jatuh.
  • Otot menjadi lemah.
  • Merasakan sensasi seperti mengenakan sarung tangan atau kaus kaki.
  • Kelumpuhan sebagai gejala yang paling parah.
  • Intoleransi terhadap suhu panas.
  • Keringat keluar secara berlebihan.
  • Permasalahan pada pencernaan termasuk pada kandung kemih, usus, dan lambung.
  • Menurunnya tekanan darah sehingga sering pusing.

Penyebab

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kerusakan saraf tepi bisa disebabkan karena hal sebagai berikut:

  • Diabetes. Merupakan penyebab kerusakan saraf tepi yang paling umum. Sebagian besar penderita diabetes pasti mengalami kerusakan saraf tepi.
  • Penyakit Autoimun. Penyakit seperti vasculitis, sindrom Sjogren, lupus, rheumatoid arthritis, dan sindrom Guillain-barre bisa memicu penyakit autoimun.
  • Infeksi. Infeksi pada tubuh bisa disebabkan karena virus seperti herpes zoster, hepatitis, HIV, difteri, hingga kusta.
  • Faktor Genetika. Penyakit saraf tepi juga bisa dipicu karena faktor genetika seperti penyakit Charcot-Marie Tooth.
  • Tumor. Tumor atau kanker jinak dapat tumbuh menjadi kanker ganas yang bisa merusak sistem saraf. Kerusakan sistem saraf terjadi karena tumor menekan sistem saraf.
  • Kelainan pada Sumsum Tulang Belakang. Kelainan sumsum tulang belakang disebabkan karena ketidaknormalan protein dalam darah sehingga membentuk kanker tulang, amilioidosis, dan limfoma.

Cara Mengatasi Kerusakan Saraf Tepi

Perawatan terhadap kerusakan saraf tepi bisa dilakukan dengan mengatasi penyebab atau mengurangi gejalanya. Misalnya jika Anda mengalami kerusakan saraf tepi karena penyakit diabetes, sebaiknya melakukan pengobatan dasar dengan mengendalikan kadar gula darah. Setelah itu barulah mengobati gejalanya dengan mengonsumsi obat tertentu atau perawatan medis. Berikut ini adalah cara mengatasi kerusakan saraf tepi:

1. Mengonsumsi Obat Nyeri Obat pereda nyeri

Saat mengalami kerusakan saraf tepi Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual di apotek. Namun alangkah lebih baik untuk melakukan perawatan ke dokter terlebih dahulu sebab obat pereda nyeri yang diminum secara berlebihan bisa mengurangi fungsi hati dan perut. Obat yang direkomendasikan untuk Peripheral Neuropati antara lain absorbine, krim berbasis mentol, atau neurogen.

2. Perawatan Medis

Jika Anda melakukan perawatn ke dokter, dokter mungkin akan memberikan tindakan tertentu untuk mengendalikan gejala kerusakan saraf. Salah satunya dengan plasmapheresis atau transfusi darah dengan menghilangkan antibodi yang kemungkinan dapat mengiritasi. Atau dengan blok saraf dengan anestesi yang langsung disuntikan ke saraf.

3. Stimulasi Saraf Elektrik Transkutan

Stimulasi ini bisa dilakukan namun tidak ke semua orang, hanya pada orang yang bisa melakukan perawatan tanpa obat. TENS dilakukan dengan menstimulasi kulit dengan listrik kecil yang bertujuan menghalangi sinyal rasa sakit ke otak.

4. Melakukan Perawatan Rumahan

Perawatan rumahan yang bisa dilakukan misalnya dengan merendam kaki selama 30 menit menggunakan essential oil yang diteteskan ke air hangat. Anda juga bisa menggunakan heating pad pada area yang mengalami kerusakan saraf.

Demikian gejala dan tips perawatan untuk kerusakan saraf tepi, semoga membantu.

Baca Juga: Diagnosis dan Pengobatan Sakit Saraf yang Perlu Diketahui

Sumber

Cleveland Clinic. Neuropathy (Peripheral Neuropathy). My.clevelandclinic.org

Healthline (2021). Peripheral Neuropathy. www.healthline.com

Mayo Clinic. Pheriperal Neuropathy. www.mayoclinic.com

NHS. Treatment Pheriperal Neuropathy. www.nhs.uk