Ketahui Fungsi dan Efek Samping Karbon Dioksida bagi Tubuh

Ketahui Fungsi dan Efek Samping Karbon Dioksida bagi Tubuh

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Karbon dioksida merupakan gas yang termasuk dalam produk sampingan dari proses metabolisme sel dan terkumpul di jaringan, dibersihkan dari jaringan oleh darah di dalam vena, lalu diangkut oleh hemoglobin dalam sel darah merah, kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru. Meski karbon dioksida kerap dianggap sebagai sisa pernapasan, ternyata karbon dioksida juga memiliki fungsi yang penting bagi kesehatan tubuh.

Baca Juga: Seputar Metabolisme Tubuh dan Cara Kerjanya

Fungsi Karbon Dioksida untuk Tubuh

Distribusi karbon dioksida yang ada di dalam sistem metabolisme tubuh ternyata dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Metode tes yang digunakan adalah dengan memeriksa kadar gas karbon dioksida di dalam darah.

Tes darah sederhana tersebut merupakan salah satu bagian dari serangkaian tes panel elektrolit. Tes tersebut digunakan untuk membantu mengetahui atau mendiagnosis adanya ketidakseimbangan elektrolit yang terjadi di dalam tubuh seseorang. Hal ini karena keseimbangan elektrolit dapat berkontribusi terhadap fungsi banyak organ vital pada tubuh manusia.

Gas karbon dioksida berbentuk bikarbonat saat di dalam tubuh. Bikarbonat sendiri merupakan senyawa yang termasuk dalam kategori elektrolit. Bikarbonat merupakan jenis elektrolit yang dapat menyeimbangkan asam dan basa atau pH tubuh. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan elektrolit tersebut untuk menjaga keseimbangan cairan yang diperlukan agar sel-sel di dalam tubuh dapat berkomunikasi satu sama lain.

Bikarbonat merupakan komponen yang penting dari sistem buffer pH fisiologis yang terjadi dalam tubuh manusia. Karbon dioksida dalam tubuh manusia akan diubah menjadi asam karbonat yang dengan cepat diubah menjadi bikarbonat. Bikarbonat adalah senyawa alkali sehingga mampu membantu menjaga kestabilan asam-basa di dalam tubuh.

Bersama dengan air, hidrogen, hemoglobin, fosfat, dan karbon dioksida, bikarbonat membentuk sistem penyangga atau buffer yang diperlukan untuk bertindak cepat jika terjadi perubahan pH dalam tubuh. Jika kadar bikarbonat terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka hal tersebut dapat menunjukkan bahwa tubuh sedang berusaha untuk mempertahankan sistem penyangga asam-basanya. Hal ini dapat disebabkan karena ketidakseimbangan elektrolit atau ketidakmampuan tubuh mengeluarkan karbon dioksida yang merupakan produk limbah sisa metabolisme dari tubuh.

Efek Samping Karbon Dioksida pada Tubuh

Kadar karbon dioksida yang berbentuk bikarbonat baik terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat memberikan efek samping pada tubuh.

Tingkat karbon dioksida yang lebih rendah dari normal menunjukkan bahwa tubuh mengalami beberapa penyakit atau gangguan kesehatan seperti:

  • Penyakit Addison
  • Diare
  • Keracunan etilen glikol seperti keracunan zat antibeku
  • Ketoasidosis, yang dapat terjadi akibat tubuh memproduksi asam darah terlalu banyak
  • Penyakit pada ginjal
  • Toksisitas salisilat seperti overdosis aspirin
  • Asidosis laktat atau penumpukan laktat dalam tubuh

Rendahnya kadar karbon dioksida dalam tubuh bisa disebabkan karena beberapa hal seperti:

  • Melakukan olahraga yang intens dan tidak diiringi dengan minum air dengan cukup
  • Diare yang menyebabkan dehidrasi
  • Minum banyak air yang tidak mengandung elektrolit
  • Mengalami penyakit ginjal
  • Asidosis metabolik

Oleh karena itu, penting untuk Anda tetap terhidrasi karena dehidrasi dapat mempengaruhi mental dan memberikan efek samping yang berbahaya pada fisik. Akan tetapi, jangan minum terlalu banyak air yang tidak mengandung elektrolit karena dapat menyebabkan overhidrasi.

Overhidrasi dapat menyebabkan kadar elektrolit turun terlalu rendah. Jika kadar elektrolit turun terlalu cepat, maka hal itu bisa berakibat fatal. Jadi, cobalah untuk mempertahankan tingkat hidrasi dan keseimbangan elektrolit yang tepat saat Anda berolahraga.

Efek Samping Lainnya

Selain itu, ada penyakit tertentu yang dapat mengakibatkan kadar karbon dioksida dalam tubuh menjadi rendah seperti penyakit ginjal kronis. Hal ini karena ginjal tidak mampu mengeluarkan kelebihan asam dari dalam tubuh. Jika terlalu banyak asam yang diproduksi dalam tubuh, maka akan menimbulkan asidosis metabolik. Asidosis metabolik dapat menyebabkan peradangan, dan penyakit tulang.

Sedangkan jika tingkat karbon dioksida dalam tubuh lebih tinggi dari normal, maka itu artinya tubuh sedang mengalami beberapa hal sebagai berikut.

  • Gangguan pernapasan
  • Sindrom Cushing
  • Hiperaldosteronisme, yaitu suatu kondisi yang dapat mempengaruhi kelenjar adrenal
  • Infeksi saluran pernapasan

Peningkatan kadar karbon dioksida dalam tubuh bisa disebabkan karena naik atau turunnya asam dalam tubuh sehingga membuat Anda merasa tidak sehat. Jika Anda muntah secara terus menerus, hal itu dapat mengakibatkan hilangnya asam dari dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan bikarbonat dan dapat menyebabkan dehidrasi. Hal tersebut juga dapat membuat Anda menjadi kekurangan energi, merasa lelah atau mengalami perubahan suasana hati.

Baca Juga: Natrium Bikarbonat: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Sumber

Forth. (2019). What is Bicarbonate?. www.forthwithlife.co.uk

Medical News Today. (2019). What to Know About The CO2 Blood Test. medicalnewstoday.com

MedlinePlus. Carbon Dioxide (CO2) in Blood. medlineplus.gov

WebMD. (2022). What Is a Bicarbonate Blood Test. webmd.com