Kenali Lebih Dekat Jenis dan Penyebab Kanker Darah

Kenali Lebih Dekat Jenis dan Penyebab Kanker Darah

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Anda pasti mengenal penyakit mematikan yang satu ini. Sebagian besar kanker darah, juga disebut kanker hematologi, bermula di sumsum tulang yang merupakan tempat darah diproduksi. Pada dasarnya sel induk di sumsum tulang Anda berkembang menjadi tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Namun, setiap jenis sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker. Ketika kanker darah terjadi, sel-sel darah abnormal mulai tumbuh di luar kendali sehingga mengganggu fungsi sel-sel darah normal, yang melawan infeksi dan menghasilkan sel-sel darah baru.

1. Leukemia

Leukemia atau kanker sumsum tulang merupakan jenis kanker darah yang menyerang produksi sel darah putih. Sel darah putih ini banyak diproduksi dalam sumsum tulang yang merupakan bagian vital sistem imun dan berfungsi untuk melindungi tubuh Anda dari berbagai gangguan kesehatan seperti bakteri, virus, dan zat asing lainnya.

Penderita leukemia umumnya akan menunjukkan gejala, seperti keringat berlebih (terutama di malam hari), lelah berkepanjangan, berat badan turun tanpa disengaja, nyeri tulang, pembengkakan kelenjar getah bening tanpa rasa sakit (terutama di area leher dan ketiak), pembesaran limpa atau hati, bintik-bintik merah di kulit, mudah memar dan berdarah, demam atau kedinginan, serta sering mengalami infeksi.

Penyebab Leukemia

Normalnya, sel darah sehat yang mati akan digantikan oleh sel-sel baru. Tetapi pada kasus leukemia, sel darah yang mati dan tidak normal justru semakin membesar sehingga sumsum tulang memproduksi sel kanker lebih banyak hingga menyebabkan sel darah putih tidak tumbuh dan berfungsi dengan normal.

Walaupun penyebab pasti dari kondisi ini tidak diketahui, namun beberapa faktor risiko untuk penyakit telah diidentifikasi.

  • Riwayat keluarga leukemia
  • Merokok, yang bisa meningkatkan risiko terkena Leukemia Myeloid Akut (AML)
  • Kelainan genetik, seperti down syndrome
  • Kelainan darah, seperti sindrom myelodysplastic atau preleukemia
  • Pengobatan sebelumnya untuk kanker dengan kemoterapi atau radiasi
  • Paparan radiasi tingkat tinggi
  • Paparan bahan kimia, seperti benzena

Baca Juga : 12 Langkah Awal Mendeteksi Kanker Sejak Dini

2. Limfoma

Limfoma adalah kanker darah yang menyerang sistem limfatik. Sistem limfatik sendiri merupakan jaringan untuk melawan kuman dalam tubuh Anda yang terdiri dari beberapa jaringan pembuluh, meliputi kelenjar getah bening, limpa, dan kelenjar timus.

Pada penderita limfoma, limfosit akan mengalami perubahan dan tumbuh menjadi tidak terkendali sehingga menimbulkan gejala, seperti pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak, atau selangkangan), demam, kelelahan berkepanjangan, berkeringat di malam hari, sesak napas, penurunan berat badan, dan kulit gatal.

Penyebab Limfoma

Sayangnya, penyebab limfoma belum diketahui secara pasti. Meskipun begitu, limfoma disebabkan oleh limfosit yang mengembangkan mutasi genetik. Mutasi ini memerintahkan sel untuk berkembang biak dengan cepat yang menyebabkan meningkatnya jumlah limfosit berpenyakit.

Selain itu, seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih mungkin untuk mengalami limfoma. Bahkan infeksi dengan virus Epstein-Barr (EBV), HIV, atau bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) juga meningkatkan peluang Anda terkena limfoma.

Baca Juga : Kenali HIV dan Gejala Awalnya

3. Multiple Myeloma

Kanker darah jenis ini menyerang sel plasma di sumsum tulang yang bertugas memproduksi antibodi untuk melawan infeksi dalam tubuh Anda. Multiple myeloma terjadi ketika sel-sel plasma berkembang biak secara tidak normal dengan membiarkan terlalu banyak protein (disebut imunoglobulin) ke dalam tulang dan darah Anda.

Kondisi ini kemudian menyebabkan menumpuknya protein di seluruh tubuh Anda dan merusak organ tubuh. Selain itu, myeloma juga mengirimkan bahan kimia yang memicu sel lain untuk menggerogoti tulang Anda. Bahkan ketika multiple myeloma memburuk, sel-sel plasma keluar dari sumsum tulang dan menyebar sehingga menyebabkan lebih banyak kerusakan organ tubuh.

Penyebab Myeloma

Sama seperti leukemia dan limfoma, penyebab pasti multiple myeloma tidak diketahui. Namun menurut American Cancer Society, beberapa faktor risiko dapat memengaruhi peluang seseorang mendapatkan multiple myeloma, yaitu:

  • Usia Tua. Faktor satu ini merupakan faktor utama penyebab myeloma. Ini karena risiko mengembangkan multiple myeloma meningkat seiring bertambahnya usia. Kurang dari 1 persen kasus myeloma didiagnosis pada orang yang berusia kurang dari 35 tahun. Bahkan sebagian besar orang yang didiagnosis dengan kanker ini berusia setidaknya 65 tahun.
  • Jenis Kelamin. Faktanya, kebanyakan kasus, pria sedikit lebih mungkin mengembangkan multiple myeloma daripada wanita.
  • Ras. Multiple myeloma dua kali lebih umum terjadi pada orang Afrika-Amerika daripada orang kulit putih. Sayangnya, alasan ini tidak diketahui.
  • Riwayat Keluarga. Multiple myeloma tampaknya menurun di beberapa keluarga. Karena itu, Anda yang memiliki saudara kandung atau orang tua dengan myeloma lebih mungkin untuk mendapatkannya daripada seseorang yang tidak memiliki riwayat keluarga ini. Namun, sebagian besar pasien tidak memiliki saudara yang terkena, jadi ini hanya berpengaruh pada sedikit kasus myeloma yang ada.
  • Kegemukan. Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko seseorang terkena myeloma.
  • Memiliki Penyakit Sel Plasma Lainnya. Anda yang memiliki gamopati monoklonal dengan signifikansi yang tidak ditentukan (MGUS) atau plasmacytoma soliter berisiko lebih tinggi terkena multiple myeloma daripada seseorang yang tidak memiliki penyakit ini. MGUS sendiri merupakan tumor jinak yang terjadi akibat protein monoklonal (M) dalam darah tidak normal.

Pilihan Pengobatan dan Terapi Kanker Darah

Perawatan untuk kanker darah tergantung pada jenis kanker, usia Anda, seberapa cepat kanker berkembang, di mana kanker telah menyebar, dan faktor-faktor lainnya. Beberapa perawatan kanker darah yang umum termasuk:

  • Transplantasi sel induk. Transplantasi ini menanamkan sel-sel induk pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Sel induk dapat dikumpulkan dari sumsum tulang, sirkulasi darah, dan darah tali pusat.
  • Kemoterapi. Kemoterapi menggunakan obat antikanker untuk mengganggu dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Kemoterapi untuk kanker darah kadang-kadang melibatkan pemberian beberapa obat bersama-sama dalam dosis yang ditetapkan.
  • Terapi radiasi: Terapi ini dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau untuk menghilangkan rasa sakit, serta ketidaknyamanan.

Baca Juga : Manfaat Radioterapi untuk Pengobatan Kanker

Sumber


American Cancer Society. 2018. What Is Multiple Myeloma?. www.cancer.org
Cancer Treatment Centers of America. What are blood cancers?. www.cancercenter.com
Healthline. 2017. Leukemia. www.healthline.com
Mayo Clinic. 2019. Lymphoma.  www.mayoclinic.org
Verywell Health. 2020. Overview of Blood Cell Cancers. www.verywellhealth.com
Web MD. 2018. Types of Blood Cancer. www.webmd.com