Kenali Penyebab dan Gejala Radang Telinga

Kenali Penyebab dan Gejala Radang Telinga

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2023

 

Radang telinga atau yang kerap disebut sebagai otitis media akut adalah infeksi telinga tengah. Telinga tengah merupakan ruangan yang berisi udara di belakang gendang telinga yang berisi tulang-tulang kecil telinga yang bergetar. Pada umumnya, gangguan ini kerap dialami oleh anak-anak daripada orang dewasa.

Radang telinga sering sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, pengobatan dapat dilakukan untuk mengatasi rasa sakit yang ditimbulkan.

Baca Juga: 6 Gangguan pada Telinga dan Cara Mengatasinya

Penyebab Radang Telinga

Radang ini dapat disebabkan karena bakteri atau virus di telinga tengah. Tak hanya itu, gangguan ini juga sering diakibatkan karena penyakit seperti pilek, flu, atau alergi yang dapat menyebabkan pembengkakan pada saluran hidung, tenggorokan, dan saluran eustachius.

Saluran eustachius yang membengkak dapat tersumbat, sehingga membuat cairan menumpuk di telinga tengah. Cairan yang menyumbat ini bisa terinfeksi dan menimbulkan gejalanya. Sedangkan pada anak-anak, saluran eustachius lebih sempit dan horizontal, oleh karena itu anak lebih rentan untuk terinfeksi virus atau bakteri lewat saluran eustachius.

Tak hanya karena saluran eustachius, kelenjar gondok juga berpengaruh pada terjadinya radang telinga. Kelenjar parotis terletak di dekat pembukaan saluran eustachius. Oleh karena itu, jika kelenjar parotis mengalami pembengkakan, maka akan menyumbat saluran.

Hal tersebut dapat menimbulkan radang telinga atau infeksi telinga tengah. Pembengkakan dan iritasi adenoid (dua bantalan kecil di belakang hidung) juga meningkatkan risiko pada anak-anak, karena anak-anak memiliki kelenjar parotis yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan orang dewasa.

Baca Juga: Kenali 7 Penyebab Sakit Telinga

Faktor Risiko

Berikut beberapa risiko radang telinga yang perlu Anda ketahui.

  • Usia. Anak-anak yang masih berusia 6 bulan hingga 2 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena, karena ukuran dan bentuk saluran eustachius anak-anak dan sistem kekebalan mereka yang belum berkembang.
  • Tempat Penitipan Anak-anak. Anak-anak yang dirawat secara berkelompok atau ditempatkan di penitipan anak di mana ada banyak anak-anak di lokasi tersebut, lebih berisiko terkena pilek dan radang telinga daripada anak-anak yang tinggal di rumah.
  • Cara Makan pada Bayi. Bayi yang minum dari botol dalam posisi berbaring cenderung lebih berisiko terkena infeksi telinga daripada bayi yang diberi ASI.
  • Musim. Dapat terjadi saat musim gugur dan musim dingin. Orang yang mengalami alergi karena faktor musim dapat meningkatkan risiko terkena ketika jumlah serbuk sari di udara lebih tinggi.
  • Kualitas Udara yang Buruk. Paparan asap tembakau dan polusi udara yang tinggi dapat meningkatkan risiko terkena.
  • Celah pada Langit-langit. Perbedaan struktur tulang dan otot pada anak-anak yang memiliki celah langit-langit dapat membuat saluran eustachius lebih sulit untuk dialiri.

Pengobatan

Beberapa radang telinga bisa sembuh tanpa melakukan pengobatan terlebih dahulu. Oleh karena itu, pengobatan yang diambil untuk meredakannya tergantung pada banyak faktor yang menyebabkannya, termasuk usia dan keparahan gejalanya.

Gejala radang telinga bisa membaik dalam beberapa hari pertama, dan beberapa orang yang mengalaminya bisa sembuh dengan sendirinya dalam satu hingga dua minggu tanpa melakukan pengobatan apapun.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan beberapa obat-obatan untuk mengurangi atau mengatasi rasa sakit akibat radang telinga, seperti:

Obat Nyeri

Dokter bisa memberikan beberapa resep obat seperti acetaminophen yang dijual secara bebas, atau ibuprofen untuk menghilangkan rasa sakit. Gunakan obat sesuai petunjuk pada label.

Akan tetapi, tetap berhati-hatilah saat Anda akan memberikan aspirin kepada anak-anak atau remaja. Apalagi, jika anak-anak dan remaja tersebut baru saja pulih dari cacar air atau gejala seperti flu, maka hindarilah memberikan aspirin karena aspirin dapat menimbulkan sindrom Reye.

Tetes Anestesi

Pengobatan menggunakan tetes anestesi dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit atau nyeri jika gendang telinga tidak terdapat lubang atau robekan di dalamnya.

Antibiotik

Dokter juga bisa merekomendasikan penggunaan antibiotik untuk mengatasinya pada anak-anak. Anak-anak di bawah usia 6 bulan dengan radang telinga akut yang dikonfirmasi lebih mungkin diobati menggunakan antibiotik tanpa memerlukan waktu tunggu untuk pengamatan awal.

Jika gejala sudah membaik, pastikan untuk menggunakan antibiotik sesuai aturan yang berlaku. Jika tidak meminum semua obat yang diberikan, dapat menyebabkannya menjadi kambuh dan resistensi bakteri terhadap obat antibiotik. Oleh karena itu, segera konsultasikan kepada dokter atau apoteker jika Anda secara tidak sengaja melewatkan satu dosis untuk mengonsumsi obat.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Telinga Tersumbat

Sumber

Cleveland Clinic. (2020). Ear Infection (Otitis Media). my.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. Ear infection (middle ear). www.mayoclinic.org

NHS Inform. (2021). Middle ear infection (otitis media). www.nhsinform.scot

NHS. (2021). Ear infections. www.nhs.uk

WebMD. (2021). Understanding Ear Infection — Symptoms. www.webmd.com