Kenali Penyebab dan Cara Merawat Anak saat Diare
By: Opie
Categories:
Kenali Penyebab dan Cara Merawat Anak saat Diare
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Tidak hanya pada orang dewasa, diare juga bisa terjadi pada anak-anak dan dampaknya bisa lebih serius.
Jika diare pada anak Anda bertahan lebih dari 2 hari, maka Anda perlu waspada.
Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Diare Anak
Penyebab Diare pada Anak
Berikut adalah beberapa penyebab diare pada si kecil:
- Infeksi bakteri dan virus
- Intoleransi pada makanan
- Alergi makanan
- Reaksi obat
- Pencernaan di lambung dan usus yang terganggu
- Penyakit usus
Berbagai Jenis Diare
1. Diare akut
Bisanya diare ini terjadi selama 1-2 hari dan bisa langsung hilang dengan perawatan yang tepat. Diare jenis ini terjadi karena kontaminasi bakteri, atau saat anak Anda terserang virus tertentu.
2. Diare kronis
Diare jenis ini bisa bertahan selama beberapa minggu, sebab diare ini disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya, misalnya:
- Iritasi usus besar
- Penyakit usus
- Penyakit Crohn
- Penyakit celiac
- Giardia
- Kolitis ulserativa
Perawatan yang tepat pada Diare Anak
Agar diare pada anak bisa cepat berhenti, Anda perlu memberikan perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk merawat anak yang sedang terkena diare.
1. Minum cairan elektrolit
Tubuh Anda sudah memiliki cairan elektrolit, namun saat sedang diare, cairan tersebut banyak yang hilang.
Padahal, elektrolit memiliki fungsi untuk mengontrol keseimbangan cairan di tubuh, sehingga tubuh Anda bisa bekerja dengan baik.
Anda bisa memberikan oralit kepada anak Anda. Oralit mengandung gula dan garam, yaitu kandungan yang dibutuhkan untuk menggantikan mineral yang sudah hilang.
Jika anak Anda sudah buang air dengan normal kembali, Anda sudah bisa tenang. Namun Anda juga perlu menghubungi dokter jika anak Anda mengalami dehidrasi yang disertai dengan muntah.
2. Jangan memberi air saja ke bayi Anda
Meskipun diare membuat anak membutuhkan banyak cairan, Anda sebaiknya tidak sekadar memberikan air terus-menerus khususnya pada bayi dan balita.
Sebab, sumber hidrasi utama bayi adalah ASI atau susu formula. Jika bayi Anda terlalu banyak minum air, maka bayi bisa terkena intoksikasi atau ketidakseimbangan kadar sodium.
Gejala intoksikasi sendiri, meliputi:
- Bingung
- Kram otot
- Mual dan muntah
- Lemas
- Sesak napas
Karena itu, saat bayi mengalami diare, Anda cukup berikan ASI atau susu formula lebih sering.
Baca Juga: Jangan Panik Dulu, Ini Cara Atasi Sakit Perut pada Anak
3. Pastikan makanan dan minumannya aman dikonsumsi
Makanan serta minuman yang terkontaminasi oleh bakteri bisa membuat diare semakin parah, terutama pada anak-anak yang sering membeli makanan di luar rumah.
Anda perlu untuk memperhatikan asupan makannya, pastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi anak bersih saat diolah dan tidak memperparah kondisi diarenya.
Anda sebaiknya juga memberikan makanan dengan porsi sedikit namun lebih sering. Selain itu, berilah makanan yang lembut agar lebih mudah dicerna, seperti:
- Pisang
- Sereal
- Kentang rebus
- Daging yang direbus atau dipanggang
- Sup
Di lain sisi, berikut adalah berbagai makanan yang harus dihindari:
- Jus apel
- Makanan berminyak
- Brokoli
- Sayur berdaun hijau
- Produk susu
4. Sering mencuci tangan
Diare merupakan penyakit yang bisa membahayakan anak. Namun, dengan mencuci tangan dengan baik dan benar, diare bisa dicegah.
Terlebih lagi, penelitian membuktikan bahwa mencuci tangan juga bisa mencegah anak terhindar dari kuman yang tahan oleh antibiotik dan sulit untuk disembuhkan.
Cara mencuci tangan dengan benar:
- Basahkan tangan dengan air mengalir
- Gunakan sabun
- Gosok tangan sampai bersih sampai ke sela-sela jari dan di bawah kuku
- Cuci tangan minimal 20 detik
- Bilas tangan dengan air mengalir
- Keringkan tangan
5. Berikan vaksin rotavirus
Rotavirus adalah virus yang bisa menyebabkan diare, muntah, demam, serta sakit perut. Karena itu, Anda perlu memberikan vaksin rotavirus untuk anak dan bayi anda agar terhindar dari penyakit rotavirus yang parah.
Biasanya, vaksin ini diberikan kepada anak berusia di bawah 1 tahun. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan vaksin yang baik bagi anak Anda.
Kapan harus menghubungi dokter
Meski sudah merawat anak saat sedang diare, namun diare pada anak mungkin bisa parah. Maka itu, hubungi dokter jika anak Anda mengalami gejala, seperti:
- Mulut kering
- Menangis namun tak mengeluarkan air mata
- Tidak kencing selama 6 jam
- Sakit perut
- Demam tak turun
- Buang air besar yang disertai dengan darah
- Mata cekung
Baca Juga: Obat Sakit Perut Anak berdasarkan Penyebabnya
SumberJohns Hopkins Medicine. Diarrhea in Children. www.hopkinsmedicine.org
Web MD. (2011). Preventing Dehydration When You Have Diarrhea or Vomiting. www.webmd.com
Web MD. Water for Infants: When Is It Safe to Give Water to Infants?. www.webmd.com
Medline Plus. (2019). When your child has diarrhea. medlineplus.gov
CDC. (2020). Show Me the Science – Why Wash Your Hands? | Handwashing. www.cdc.gov
CDC. (2018). Rotavirus Vaccination. www.cdc.gov