Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Diare Anak

Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Diare Anak

Penulis: Justina | Editor: Agnes

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 31 Januari 2023

 

Diare adalah suatu kondisi ketika tinja atau feses menjadi encer dan mengandung banyak air. Diare merupakan masalah yang umum terjadi. Biasanya, diare akan berlangsung selama 1 atau 2 hari dan akan hilang dengan sendirinya.

Diare dapat menyerang siapa pun, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Namun diare akan lebih berbahaya jika dialami oleh anak-anak. Jika anak Anda mengalami diare selama lebih dari 2 hari, kemungkinan anak Anda mengalami masalah yang lebih serius. Diare yang berlangsung selama beberapa minggu bisa diakibatkan karena masalah kesehatan lain seperti sindrom iritasi usus besar.

Penyebab Diare Anak

Diare dapat membuat tubuh penderitanya lemas karena kekurangan cairan tubuh. Ada beberapa penyebab diare, terutama pada anak Anda. Umumnya diare pada anak bisa disebabkan oleh faktor berikut ini.

  • Infeksi virus atau bakteri yang menyerang pencernaan.
  • Kesulitan mencerna bahan makanan tertentu atau mengalami intoleransi makanan.
  • Respon sistem kekebalan terhadap makanan tertentu atau anak mengalami alergi makanan.
  • Makanan atau minuman yang mengandung parasit dan masuk ke dalam tubuh
  • Reaksi terhadap obat-obatan.
  • Penyakit usus, seperti penyakit radang usus.
  • Terdapat gangguan kerja fungsional pada usus dan perut, seperti sindrom iritasi usus besar.
  • Mengalami operasi pada perut atau kantong empedu.

Jika anak Anda mengalami diare yang parah disertai dengan gejala lainnya, menandakan bahwa anak Anda sedang mengalami penyakit serius. Oleh karena itu, segeralah berkonsultasi kepada dokter jika anak Anda gejala diare yang dialami tidak kunjung reda. Selain itu. Anda juga perlu berkonsultasi kepada dokter jika anak Anda mengalami gejala diare sampai tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Berbagai Cara Mengobati Perut Begah dan Pencegahannya

Gejala Diare Anak

Untuk mengetahui apakah anak Anda mengalami diare atau tidak, Anda perlu mengetahui beberapa gejala. Gejala diare setiap anak berbeda, namum Anda tetap dapat mengenali diare berdasarkan gejala umum, meliputi:

  • Kram pada perut.
  • Nyeri perut.
  • Perut tampak bengkak atau kembung.
  • Sakit perut atau mual-mual.
  • Sering bolak-balik ke kamar mandi.
  • Tubuh demam.
  • Terdapat kotoran pada darah.
  • Tubuh mengalami kehilangan cairan atau dehidrasi.
  • Inkontinensia.

Gejala diare mungkin terlihat seperti masalah kesehatan lainnya. Pastikan periksakan anak Anda ke penyedia layanan kesehatan atau dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Baca Juga: Makan Banyak tapi Kurus, Ketahui Penyebabnya

Cara Mengatasi Diare Anak

Cara mengobati dan mengatasi diare pada anak tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak Anda. Selain itu, cara mengobati diare juga tergantung pada seberapa parah gejala diare anak Anda.

Dehidrasi adalah masalah utama saat mengalami diare. Dalam kebanyakan kasus, mengobati diare berarti juga harus memberikan pengobatan pada dehidrasi.Tujuannya untuk mengganti cairan yang hilang selama diare. Antibiotik bisa diresepkan jika penyebab diare adalah infeksi bakteri.

Selain itu, selama diare anak-anak harus minum banyak air untuk menjaga cairan tubuh. dan membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang. Jika anak Anda mengalami dehidrasi, lakukanlah hal ini untuk meredakan gejalanya:

  • Tawarkan minuman yang mengandung larutan glukosa dan elektrolit. Cairan ini memiliki keseimbangan yang tepat antara air, gula, dan garam, yang diketahui mirip dengan cairan tubuh.
  • Hindari jus atau soda. Hal ini karena jus dan soda bisa memperburuk gejala diare pada anak Anda.
  • Jangan memberikan air putih pada bayi Anda, akan lebih baik memberikan bayi Anda ASI.
  • Jika anak Anda masih bayi, tetaplah berikan ASI pada bayi Anda. Hal ini karena bayi yang sering mengonsumsi ASI jarang mengalami diare. Selain itu, ASI mudah dicerna dibandingkan susu formula sehingga lebih aman dikonsumsi bayi Anda.

Kapan Harus Memeriksakan Anak Anda ke Dokter

Hubungi dokter anak jika anak berusia kurang dari 6 bulan atau memiliki salah satu dari gejala berikut:

  • Sakit perut.
  • Terdapat darah saat anak duduk.
  • Sering muntah.
  • Tidak mau minum cairan.
  • Demam tinggi.
  • Mulut kering dan lengket.
  • Penurunan berat badan secara drastis.
  • Lebih jarang buang air kecil (mengompol kurang dari 6 popok per hari).
  • Sering diare.
  • Rasa haus yang ekstrim.
  • Tidak ada air mata saat menangis.
  • Feses bayi berwarna merah.

Cara Mencegah Diare pada Anak

Mencuci tangan dengan benar dapat mengurangi penyebaran bakteri penyebab diare. Selain itu, anak Anda bisa diberikan imunisasi atau vaksinasi menggunakan vaksin rotavirus yang dapat mencegah diare. Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan anak Anda vaksin mana yang tepat untuk anak Anda. Tidak hanya itu, Anda juga perlu melakukan tindakan pencegahan berikut ini:

  • Saat Anda bepergian, pastikan apa pun yang dimakan dan diminum anak Anda aman dan higienis.
  • Hindari mengonsumsi air keran atau menggunakan air keran untuk sikat gigi.
  • Tidak mengonsumsi es yang terbuat dari air ledeng.
  • Hanya mengonsumsi susu yang sudah melewati proses pasteurisasi.
  • Tidak makan buah dan sayuran mentah kecuali Anda mencuci dan mengupasnya sendiri.
  • Hindari mengonsumsi daging dan ikan mentah atau yang masih setengah matang.
  • Hindari mengonsumsi makanan yang dibeli dari pedagang kaki lima atau junk food.

Baca Juga: Atasi Diare Secara Alami di Rumah

Sumber

John Hopkins Medicine. Diarrhea in Children. www.hopkinsmedicine.org

MSD Manual. (2020). Diarrhea in Children. www.msdmanuals.com

Stanford Children’s Health. Diarrhea in Children. www.stanfordchildrens.org

WebMD. (2020). Diarrhea in Children: Causes and Treatments. webmd.com