Kenali Penyakit Jiwa Waham dan Penyebabnya

Kenali Penyakit Jiwa Waham dan Penyebabnya

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2023

 

Terdapat beragam jenis masalah mental yang dapat muncul pada manusia, salah satunya adalah penyakit jiwa waham atau delusi. Meskipun terdengar serupa dengan gangguan mental halusinasi, penyakit jiwa waham tidak sama dengan halusinasi.

Penyakit jiwa waham dapat berdiri sendiri atau menjadi suatu tanda dari masalah mental lainnya, seperti skizofrenia. Lalu, apa yang memicu gangguan mental ini? Cari tahu lebih lanjut soal penyakit jiwa waham dan penyebabnya dalam artikel ini!

Baca Juga: Pahami Lebih Jauh Tentang Delusi

Apa Itu Penyakit Jiwa Waham?

Penyakit jiwa waham atau delusi termasuk dalam kategori gangguan mental psikotik yang membuat penderitanya tidak dapat membedakan realita dan imajinasi. Orang yang mengalami penyakit jiwa waham memiliki kepercayaan mengenai dirinya yang tidak sesuai dengan kenyataannya.

Ada banyak contoh dari penyakit jiwa waham, mulai dari meyakini dirinya memiliki penggemar rahasia sampai curiga kalau dirinya sedang diikuti oleh orang lain. Kenyataannya, apa yang dipercayai oleh penderita penyakit jiwa waham tidak sesuai dengan realita yang ada atau bahkan berlebihan.

Ada juga beberapa pasien penyakit jiwa waham yang memiliki kepercayaan yang absurd mengenai dirinya, seperti meyakini bahwa dirinya adalah titisan dewa atau merasa bahwa dirinya adalah kloning.

Penderita penyakit jiwa waham tidak menyadari bahwa keyakinan yang dipegang teguh oleh dirinya hanyalah angan-angan belaka dan merasa kesulitan untuk menerima kenyataan yang ada.

Biasanya orang yang menderita penyakit jiwa waham tetap bisa beraktivitas seperti biasa, tapi jika kondisi sudah parah, mereka dapat terus-menerus memikirkan delusi yang dimiliki sampai berperilaku aneh dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Umumnya, penyakit jiwa waham merupakan indikasi dari gangguan mental skizofrenia. Masalah mental ini sering muncul pada wanita daripada pria serta timbul di usia pertengahan atau akhir. Orang yang memiliki gangguan mental delusi juga terkadang bisa mengalami paranoid.

Seseorang baru akan didiagnosis memiliki penyakit jiwa waham apabila ia memenuhi kriteria dari panduan DSM-5, seperti mengalami satu atau lebih delusi yang berlangsung selama sebulan atau lebih.

Tentunya Anda perlu mengunjungi psikiater atau psikolog untuk menjalani pemeriksaan secara menyeluruh supaya Anda bisa mendapatkan diagnosis yang tepat.

Apa Penyebab Penyakit Jiwa Waham?

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan penyakit jiwa waham, mulai dari faktor biologis, genetik, sampai lingkungan. Di bawah adalah penjelasan lebih lengkap mengenai faktor-faktor pemicu penyakit jiwa waham:

1. Faktor Biologis

Penyakit jiwa waham dapat muncul akibat adanya masalah pada bagian otak yang berperan dalam persepsi dan pemikiran. Selain itu, gangguan mental delusi juga dapat dipicu oleh ketidakseimbangan senyawa kimia di otak.

2. Faktor Genetik

Orang dengan anggota keluarga yang menderita skizofrenia atau penyakit jiwa waham berpotensi lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental delusi. Hal ini karena adanya gen pemicu penyakit jiwa waham yang dapat diturunkan dalam keluarga.

3. Faktor Lingkungan

Tidak hanya secara genetik dan biologis, faktor lingkungan juga dapat menyebabkan penyakit jiwa waham. Stres, trauma masa lalu, terisolasi secara sosial, serta penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang dapat membuat seseorang mengalami penyakit jiwa waham.

Jenis-Jenis Penyakit Jiwa Waham

Penyakit jiwa waham tidak hanya satu jenis saja tapi terdapat beragam tipe penyakit jiwa waham tergantung dari jenis delusi yang diyakini. Berikut adalah beberapa jenis penyakit jiwa waham:

  • Erotomania. Penderita penyakit jiwa waham jenis ini meyakini bahwa dirinya dicintai oleh seseorang yang terkenal atau penting.
  • Grandiose. Orang yang memiliki penyakit jiwa waham jenis grandiose akan merasa bahwa dia adalah seseorang yang berkuasa, terkenal, mempunyai bakat khusus, atau memiliki suatu pengetahuan atau kekuatan yang spesial.
  • Kepercayaan Akan Fenomena Tertentu. Penderita penyakit jiwa waham ini mempercayai fenomena tertentu yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata.
  • Pemancar Pikiran. Pasien penyakit jiwa waham jenis ini meyakini bahwa apa yang sedang dia pikirkan dapat diketahui oleh orang lain.
  • Persecutory. Orang yang memiliki penyakit jiwa waham persecutory mempercayai bahwa dirinya atau orang terdekatnya diikuti oleh seseorang yang akan mencelakai mereka. Terkadang, penderita persecutory akan terus-menerus melapor pada pihak berwajib.
  • Rasa Cemburu Berlebih. Penyakit jiwa waham persecutory ditandai dengan rasa curiga yang berlebih mengenai pasangan mereka. Penderita penyakit jiwa waham ini meyakini kalau pasangannya tidak setia dengannya.
  • Sugesti Pikiran. Berbanding terbalik dengan penyakit jiwa waham jenis pemancar pikiran, penderita gangguan delusi jenis sugesti pikiran merasa bahwa ada seseorang atau entitas di luar dirinya yang memberikan sugesti-sugesti atau menanamkan pemikiran tertentu ke dalam dirinya.
  • Somatik. Pasien penyakit jiwa waham jenis somatik meyakini kalau dirinya memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu.
  • Campuran. Penyakit jiwa waham campuran merupakan gabungan dari dua atau lebih tipe penyakit jiwa waham yang berbeda.
  • Tidak Spesifik. Jenis penyakit jiwa waham ini tidak cocok dengan tipe-tipe jenis gangguan mental delusi manapun.

Cara Mengatasi Penyakit Jiwa Waham

Penanganan penyakit jiwa waham dapat berupa pengobatan dan terapi. Psikiater bisa memberikan obat antipsikotik, obat penenang, dan obat antidepresan untuk pasien penyakit jiwa waham.

Sementara itu, untuk terapi, pasien penyakit jiwa waham dapat mengikuti konseling, terapi perilaku kognitif, ataupun terapi keluarga.

Diperlukan dukungan dari orang terdekat dan lingkungan yang positif untuk bisa membantu penderita penyakit jiwa waham keluar dari keyakinannya. Jauhkan juga hal-hal yang dapat memicu pemikiran delusi penderita.

Sampai saat ini belum ada solusi yang pasti untuk mencegah dan mengobati penyakit jiwa waham secara total.

Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog apabila Anda atau kerabat memiliki tanda-tanda penyakit jiwa waham, untuk mendapatkan pemeriksaan serta penanganan yang tepat.

Baca Juga: Apa Penyebab Disorientasi dan Gejalanya

Sumber

Cleveland Clinic. (2018). Delusional Disorder. www.my.clevelandclinic.org

Medical News Today. (2021). What to Know About Delusional Disorder. www.medicalnewstoday.com

Verywell Mind. (2021). What is a Delusion?. www.verywellmind.com

WebMD. (2020). Delusions and Delusional Disorder. www.webmd.com