Kalium Klorida: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Kalium Klorida: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Penulis: Dita | Editor: Umi

Kalium adalah mineral yang ditemukan dalam banyak makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Kalium berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, khususnya detak jantung. Lantas, apa itu kalium klorida?

Kalium klorida merupakan suplemen mineral yang digunakan untuk mengobati atau mencegah rendahnya kadar kalium dalam darah. Tingkat kalium dalam darah sangat penting bagi tubuh Anda. Kalium membantu sel, ginjal, jantung, saraf, dan otot agar bisa bekerja dengan baik. Kebanyakan orang mendapatkan cukup kalium dengan mengonsumsi makanan yang seimbang.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan turunnya kadar kalium dalam tubuh termasuk diare dan muntah berkepanjangan yang parah, masalah hormon (seperti hiperaldosteronisme), atau pengobatan yang menggunakan pil diuretik.

Diet tinggi kalium bisa membantu mengurangi berbagai efek berbahaya yang disebabkan oleh garam terhadap tekanan darah. Beberapa manfaat konsumsi suplemen kalium klorida antara lain:

  • Mengurangi tekanan darah tinggi
  • Menurunkan risiko terkena masalah pada jantung dan stroke
  • Mengurangi konsumsi garam jika digunakan sebagai pengganti.

Baca Juga: Gangguan Kesehatan karena Kekurangan Kalium atau Potasium (Hipokalemia)

Kegunaan Kalium Klorida

Seperti yang sudah disebutkan di atas, Anda dapat memanfaatkan kalium klorida untuk mengatasi rendahnya kadar kalium dalam darah atau hipokalemia.

Hipokalemia bisa menyebabkan detak jantung menjadi tidak normal/teratur. Pada kasus yang parah, hipokalemia bisa menyebabkan kematian. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Defisiensi insulin
  • Pengobatan pengganti insulin
  • Infeksi gastrointestinal, atau muntah dan diare parah
  • Masalah ginjal.

Ginjal berperan dalam mempertahankan atau mengeluarkan kalium dari dalam tubuh. Muntah atau diare bisa menyebabkan tubuh mengeluarkan kalium dalam jumlah yang lebih besar dari seharusnya. Dalam kondisi seperti ini, seseorang bisa menggunakan kalium klorida sebagai suplemen untuk meningkatkan kadar kalium dalam tubuhnya.

Kegunaan lain dari kalium klorida antara lain:

  • Tetes mata dan perawatan lensa kontak
  • Pengganti makanan yang rendah sodium
  • Obat yang diberikan lewat oral, suntikan, atau intravena (infus).

Bagaimana Cara Penggunaan Kalium Klorida yang Benar?

Kalium klorida bisa diperoleh dengan resep lewat tablet extended-released. Selain itu, Anda juga bisa menemukannya dalam bentuk larutan injeksi siap pakai atau bubuk larut.

Sebelum mengonsumsi obat atau suplemen apapun, Anda harus selalu mengikuti petunjuk dokter atau keterangan yang ada pada label.

Dalam kasus yang lebih parah, dokter atau tenaga kesehatan bisa memberikan kalium klorida lewat intravena (infus) ke pembuluh darah. Pemberian kalium klorida pada bayi atau anak di usia kurang dari 16 tahun harus dengan petunjuk dan pengawasan dokter.

Kebutuhan kalium harian untuk dewasa dan remaja adalah:

  • Usia 14–18 tahun: wanita 2.300 mg dan pria 3.000 mg
  • Usia di atas 19 tahun: wanita 2.600 mg dan pria 3.400 mg.

Perlu Anda ketahui bahwa perhitungan di atas tidak berlaku untuk mereka yang mengeluarkan kalium yang lebih banyak atau lebih sedikit lewat urine. Misalnya saja, pada pasien yang memiliki masalah ginjal atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Efek Samping Kalium Klorida

Sebagian efek samping dari kalium klorida tergantung pada bagaimana cara orang tersebut mengonsumsinya.

Kalium klorida yang dikonsumsi secara oral mungkin akan menyebabkan muntah dan diare. Jika lewat suntikan, pasien mungkin akan mengalami komplikasi di tempat suntikan antara lain:

  • Flebitis atau radang pembuluh darah
  • Bercak merah pada kulit atau eritema
  • Pembekuan darah atau trombosis
  • Hiperkalemia ringan atau memiliki kadar kalium lebih tinggi dari yang seharusnya.

Hiperkalemia terutama kasus ringan pada sebagian orang muncul tanpa gejala. Namun, ada beberapa tanda yang mungkin akan dirasakan oleh penderita antara lain:

  • Palpitasi jantung
  • Otot yang melemah
  • Perasaan tertusuk atau terbakar (paresthesia)
  • Kelumpuhan
  • Aritmia jantung yang mungkin bisa menyebabkan kematian
  • Ginjal tidak mengeluarkan kalium
  • Lesi usus kecil yang bisa menyebabkan usus berlubang, perdarahan atau obstruksi.

Jika Anda mencurigai orang di sekitar Anda ada yang mengonsumsi terlalu banyak kalium klorida, mereka harus segera mendapatkan bantuan tenaga medis.

Baca Juga: Ketahui Fungsi Suplemen Kolagen dan Efek Sampingnya

 

Sumber

Drug (2022). Potassium Chloride. www.drugs.com

Medical News Today (2022). What Is Potassium Chloride and What Are Its Benefits? www.medicalnewstoday.com

Rxlist (2021). Potassium Chloride. www.rxlist.com

WebMD (2022). Potassium Chloride Tablet, Extended Release Particles/Crystals – Uses, Side Effects, and More. www.webmd.com