Cara Efektif Mengobati Jerawat Batu

Cara Efektif Mengobati Jerawat Batu

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 5 November 2022

Jerawat batu atau yang dalam istilah medis disebut dengan jerawat kistik adalah jenis jerawat yang paling serius. Seperti namanya, jerawat ini berkembang ketika ada kista nanah yang terbentuk jauh di bawah lapisan kulit. Ini bisa terjadi akibat kombinasi bakteri, minyak dan sel kulit mati yang terperangkap di pori-pori kulit. Akibatnya, area tersebut akan tampak bengkak dan memerah.

Jerawat batu umumnya akan menyebabkan permukaan kulit terasa gatal atau sakit. Jika jerawat ini pecah, infeksinya bisa menyebar dan jerawat bisa bertambah banyak.

Siapa saja bisa mengalami jerawat. Namun, jerawat batu umumnya terjadi pada orang dengan kulit berminyak. Mereka yang masih berada di usia remaja, wanita atau orang dewasa dengan kondisi hormon yang tidak seimbang juga lebih berisiko mengalami jerawat kistik.

Bagaimana Cara Mengatasi Jerawat Batu?

Salah satu langkah untuk menghindari munculnya jerawat adalah dengan menjaga kebersihan kulit. Mulai dari mencuci muka sebanyak dua kali sehari sampai melakukan eksfoliasi untuk menyingkirkan sel-sel kulit mati.

Jika jerawat batu muncul, umumnya pengobatan dengan obat-obatan yang dijual bebas tidak akan efektif. Ini karena jerawat batu memiliki tingkat keparahan yang berbeda dengan jerawat biasa. 

Pada kasus jerawat ringan dan sedang, bisa ditangani oleh bantuan dokter umum. Namun, jerawat parah seperti jerawat kistik mungkin memerlukan rujukan ke dokter spesialis karena mungkin meninggalkan bekas atau sudah menunjukkan tanda-tanda munculnya jaringan parut. Sebagian besar obat yang diresepkan untuk mengobati jerawat kistik juga harus dikontrol dengan ketat.

Beberapa pilihan obat yang mungkin akan diresepkan oleh dokter antara lain:

1. Isotretinoin

Isotretinoin merupakan salah satu jenis obat keras yang diresepkan dan termasuk jenis obat yang paling efektif untuk menyembuhkan jerawat batu. Obat ini merupakan bentuk turunan vitamin A yang harus dikonsumsi setiap hari. Pada sebagian besar kasus jerawat batu, proses penyembuhan bisa berlangsung antara 4 sampai 6 bulan.

Perlu diingat bahwa konsumsi isotretinoin mungkin akan menyebabkan bebera risiko termasuk masalah gangguan suasana hati, sakit kepala, mimisan, sakit persendian hingga inflamasi kulit. Bicarakan dengan dokter Anda jika mengalami berbagai efek samping ini setelah mengonsumsi isotretinoin.

2. Antibiotik

Apabila jerawat batu menyerang area kulit yang luas, konsumsi antibiotic akan membantu mengurangi bakteri dan inflamasi penyebab terbentuknya jerawat batu. Sayangnya, kelebihan minyak dan sel-sel kulit mati yang terjebak di pori-pori tidak bisa diatasi oleh antibiotik.

Konsumsi antibiotik juga sebaiknya tidak dilakukan dalam jangka panjang karena bisa membuat bakteri menjadi kebal. Kalau konsumsi antibiotik tidak membuat jerawat Anda membaik, dokter biasanya akan meresepkan isotretinoin.

3. Obat Oles Retinoid

Obat topikal atau obat oles retinoid juga merupakan turunan dari vitamin A. Tapi obat topikal biasanya tidak sekuat isotretinoin. Obat oles ini bekerja dengan cara melepaskan folikel rambut atau bulu halus untuk menyingkirkan dan mencegah jerawat menjadi semakin parah.

Retinoid topikal umumnya digunakan bersamaan dengan antibiotik topikal agar hasilnya lebih efektif. Retinoid topikal bisa digunakan sehari-hari dan tersedia dalam berbagai bentuk mulai dari krim, gel dan lotion.

4. Spironolakton

Secara umum, obat ini biasa digunakan diuretik untuk membantu mengobati edema dan tekanan darah tinggi. Untuk masalah jerawat, obat ini bekerja dengan cara mengelola kadar androgen berlebih yang bisa menyebabkan peradangan pada jerawat. Ini biasanya hanya efektif untuk wanita yang mengalami jerawat batu di garis rahang atau wajah bagian bawah.

5. Benzoil Peroksida

Benzoil peroksida adalah perawatan jerawat untuk berbagai tingkat keparahan. Orang-orang dengan jerawat parah biasa menggunakannya saat menunggu perawatan dari dokter spesialis. Anda bisa membeli benzoil peroksida dalam bentuk oles di apotek. Obat ini bekerja dengan membunuh bakteri penyebab jerawat.

Baca Juga:6 Manfaat dari Rutin Facial Treatment

Perawatan untuk Mencegah Jerawat Batu Kembali

Cuci Muka Dua Kali Sehari

Mencuci muka tidak hanya bisa mencegah timbulnya berbagai macam jerawat tapi juga bisa menjadi langkah merawat infeksi jerawat batu. Selain mencuci wajah dua kali sehari, cuci juga wajah Anda ketika habis berkeringat. Gunakan sabun yang lembut dan usapkan ke wajah menggunakan ujung jari. Selanjutnya, bilas dengan air hangat.

Hindari Faktor-faktor yang Bisa Memperparah Jerawat

Selagi melakukan pengobatan, Anda juga perlu memperhatikan hal-hal apa saja yang sebaiknya dihindari agar jerawat tidak semakin parah. Misalnya saja dengan tidak menggunakan scrub dan produk eksfoliasi yang bisa menyebabkan iritasi.

Menyentuh apalagi menekan jerawat juga sebaiknya dihindari karena berpotensi membuat infeksi masuk semakin dalam ke kulit dan menyebar. Ketimbang memencet dan berusaha mengeluarkan isinya, biarkan benjolan sembuh dengan sendirinya. Ini bisa meminimalisir infeksi dan munculnya bekas jerawat.

Selain itu, mengubah gaya hidup juga penting. Mengelola stres dengan baik dan olahraga bisa membantu mempercepat proses penyembuhan. Beberapa riset juga menyarankan untuk mulai menerapkan diet rendah gula untuk mengurangi berbagai gejala dari jerawat batu Anda.

Baca Juga:7 Langkah Mudah Hilangkan Jerawat Meradang

 

Sumber

Healthline (2019). What Is Cystic Acne and How Is It Treated? www.healthline.com

Webmd (2020). Cyctic Acne. www.webmd.com

Medical News Today (2017). Everything You Need to Know About Cystic Acne. www.medicalnewstoday.com

Medicine Net (2019). Cystic Acne. www.medicinenet.com