Janin Tidak Terlihat Saat USG? Ini Penyebabnya!

Janin Tidak Terlihat Saat USG? Ini Penyebabnya!

Penulis: Justina | Editor: Ratna

USG atau ultrasonografi merupakan metode pencitraan menggunakan gelombang suara untuk mengetahui kondisi dan perkembangan bayi, mendeteksi usia kehamilan, dan untuk mengetahui apakah ada ketidaknormalan yang terjadi di dalam kandungan.

Metode pemeriksaan menggunakan pemindaian USG ini tidak 100% akurat. Namun. metode ini menjadi pilihan oleh banyak petugas kesehatan karena memiliki keuntungan yaitu tidak bersifat invasif, tidak menyebabkan sakit, dan aman untuk ibu dan janin. Jika terjadi ketidaknormalan pada janin, maka ibu hamil akan diminta untuk melakukan tes lanjutan untuk mengonfirmasi diagnosis yang telah dilakukan.

Baca Juga: Kenali Jenis-jenis USG Kehamilan dan Kegunaannya

Kegunaan Metode USG

Metode pemeriksaan dengan USG dapat digunakan di beberapa usia kehamilan, seperti:

Trimester Pertama

USG dilakukan pada tiga bulan pertama kehamilan untuk mengetahui perkembangan embrio di dalam rahim, mengkonfirmasi jumlah embrio, dan menghitung usia kehamilan.

Trimester Kedua

USG dilakukan di antara usia minggu ke-18 dan 20 untuk memeriksa perkembangan struktur janin seperti tulang belakang, anggota badan, otak, dan organ dalam. Ukuran dan lokasi plasenta juga dapat diperiksa. Selain itu, jika orang tua ingin mengetahui, jenis kelamin bayi juga dapat diketahui.

Trimester Ketiga

USG dilakukan setelah 30 minggu untuk memeriksa bahwa bayi terus tumbuh dalam kondisi normal. Selain itu, pemeriksaan ini juga melibatkan pemeriksaan lokasi plasenta untuk memastikan tidak menghalangi serviks.

Akan tetapi, bisa jadi hasil USG tidak menunjukkan janin, padahal hasil tes kehamilan telah menunjukkan tanda positif. Jika hal tersebut terjadi, mungkin disebabkan oleh beberapa penyebab sebagai berikut.

Penyebab Janin Tidak Terlihat Saat USG

Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan janin tidak terlihat pada saat USG.

Pemeriksaan Kehamilan yang Terlalu Dini

Pada saat calon orang tua melihat tanda dua garis pada test pack, pasti akan timbul rasa bahagia. Hal ini biasanya akan dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan ke dokter. Akan tetapi, ketika diperiksa dokter, bisa jadi janin masih belum terlihat.

Hal ini biasanya akan membuat ibu hamil kebingungan, mengapa janin tidak terlihat atau tidak terdeteksi meski hasil test pack menunjukkan hasil yang positif. Salah satu hal yang bisa menjadi penyebab mengapa janin tidak dapat terlihat saat dilakukan uSG yaitu karena pemeriksaan kehamilan dilaksanakan pada saat usia kehamilan masih sangat muda.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika janin belum terlihat di layar USG. Akan tetapi, ibu hamil tidak perlu cemas karena hal ini merupakan hal yang normal terjadi. Biasanya, setelah kehamilan memasuki minggu ke-6, pemeriksaan USG akan mendapatkan hasil yang lebih jelas.

Pada saat kehamilan memasuki usia 6 minggu, pemeriksaan USG dilakukan untuk mengonfirmasi kehamilan, memeriksa detak jantung janin, menentukan usia kehamilan dan prediksi kelahiran, mendiagnosis apakah memiliki potensi keguguran, memeriksa kehamilan ganda, dan mendeteksi adanya perkembangan kehamilan yang tidak normal.

Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik untuk USG?

Keguguran

Keguguran dapat menjadi faktor penyebab mengapa janin tidak dapat terlihat saat dilakukan pemeriksaan menggunakan metode USG. Meski tes kehamilan menunjukkan hasil yang positif, bisa saja ibu hamil mengalami pendarahan sebelum memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, tes kehamilan tetap akan menunjukkan hasil yang positif meski sudah 3 minggu setelah keguguran. Hal ini akan terus berlangsung sampai hormon yang ada di dalam tubuh ibu kembali stabil.

Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik terjadi pada saat sel telur yang telah dibuahi berimplantasi di luar rahim. Lebih dari 90% kehamilan ektopik berimplantasi di tuba fallopi. Oleh karena itu, kehamilan ektopik terkadang disebut sebagai kehamilan tuba.

Jika kehamilan ektopik tidak segera diketahui dalam jangka waktu yang lama, hal tersebut dapat mengancam jiwa ibu hamil. Risiko utamanya adalah tuba falopi akan pecah sehingga menyebabkan pendarahan internal yang parah. Jika demikian, maka dokter harus melakukan operasi darurat.

Dokter dapat mendiagnosis kehamilan ektopik ketika USG mendeteksi adanya kantung kehamilan atau embrio di luar rahim. Penelitian telah menunjukkan bahwa USG merupakan alat diagnostik untuk kehamilan ektopik yang dapat diandalkan dan akurat.

USG transvaginal merupakan metode USG yang lebih direkomendasikan daripada USG perut karena jauh lebih sensitif pada tahap awal kehamilan. Selain itu, pemeriksaan menggunakan USG transvaginal juga dapat melihat massa ektopik dengan lebih baik.

Paling sering, kehamilan ektopik berkembang di tuba fallopi. Akan tetapi pada kasus yang jarang terjadi mungkin kehamilan ektopik akan tumbuh di organ lain di sekitarnya seperti ovarium, leher rahim, bekas luka sesar, dan rongga perut.

Setelah mengetahui penyebab yang jelas mengenai faktor penyebab dari janin yang tidak terlihat saat USG, dokter akan melakukan penanganan sesuai dengan kondisi ibu hamil. Selain itu, dokter pada umumnya juga akan meminta ibu hamil agar tidak melakukan pekerjaan atau olahraga yang berat, hubungan seksual, bepergian terlalu jauh sampai kondisi kehamilan dapat dipastikan dengan jelas.

Baca Juga: Mengenal USG 4 Dimensi dan Kelebihannya

Sumber

BetterHealth. Pregnancy Tests – Ultrasound. www.betterhealth.vic.gov.au

HSE. (2021). If your pregnancy doesn’t show on an ultrasound scan. www2.hse.ie

NHS. Ultrasound Scans In Pregnancy. www.nhs.uk

Verywell Family. (2020). When Does the Gestational Sac Become Visible on an Ultrasound?. www.verywellfamily.com

Verywell Family. (2022). Diagnosing Ectopic Pregnancy With Ultrasound. www.verywellfamily.com

Verywell Family. (2020). Early Pregnancy Ultrasound Results. www.verywellfamily.com