Ini Perbedaan Batuk Biasa Dengan Batuk Akibat Covid-19

Ini Perbedaan Batuk Biasa Dengan Batuk Akibat Covid-19

Penulis: Nunik | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 29 Agustus 2022

 

Sepintas, batuk biasa dan batuk akibat Covid-19 tampak serupa. Padahal sebenarnya ada perbedaan karakter antara keduanya. Apa perbedaan dari dua batuk ini? berikut informasi lengkap mengenai perbedaan batuk biasa dengan batuk akibat Covid-19.

Baca Juga: Beda Gejala Batuk Pilek dan Covid-19

Perbedaan Batuk Biasa Dengan Batuk Akibat Covid-19

Ada banyak alasan kenapa seseorang batuk. Entah itu alasan yang baik atau buruk. Yang pasti, batuk merupakan proses refleks dari tubuh seseorang. Refleks ini sangat penting karena bisa memberikan perlindungan pada saluran udara dan paru-paru dari iritasi debu, kuman serta lendir.

Lantas, apa saja perbedaan batuk biasa dengan batuk akibat Covid-19? Berikut ulasan mengenai gejalanya.

GejalaFluCovid-19
Batuk√ (batuk kering)
Nyeri otot
Sakit tenggorokan
Hidung tersumbat atau berair
DemamTidak selalu
Mual atau muntahKadang-kadangKadang-kadang (lebih sering terjadi pada anak-anak)
DiareKadang-kadangKadang-kadang (lebih sering terjadi pada anak-anak)
Sesak nafas
Kehilangan penciuman dan rasaJarang

Dari daftar ini terlihat bahwa flu dan Covid-19 sama-sama memiliki gejala batuk. Nah, untuk membedakan kedua batuk ini, berikut adalah dua hal yang menjadi faktor utama perbedaannya.

2. Batuk dilihat dari faktor penyebabnya

Pada umumnya, penyebab batuk akibat flu adalah virus influenza/rhinovirus. Adapun batuk Covid-19 penyebabnya adalah coronavirus. Gejala munculnya batuk ini juga berbeda. Jika batuk akibat flu muncul dalam 1-3 hari, maka batuk Covid-19 sekitar 2-14 hari setelah terpapar.

Meskipun gejala munculnya kedua batuk ini berbeda, namun sama dalam hal penularan virus. Keduanya menular lewat udara, liur, ingus serta bersentuhan dengan penderita.

Melihat berdasarkan komplikasi yang muncul

Dari komplikasi yang muncul, batuk akibat flu biasanya akan reda dalam beberapa hari atau minggu. Apabila bertahan lebih dari tiga minggu, batuk telah masuk dalam kategori kronis. Batuk yang seperti ini biasanya menyerang penderita asma, sinusitis dan COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease). Jika tidak mendapatkan penanganan dengan baik, batuk flu dapat menyebabkan pneumonia.

Akan halnya batuk akibat Covid-19, gejala yang muncul juga dapat menyebabkan pneumonia dan ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome). Risiko akan meningkat lebih tinggi bagi  mereka yang lanjut usia, belum mendapatkan vaksin serta memiliki penyakit bawaan (komorbid).

Berapa lama batuk akibat Covid-19 akan berlangsung? Menurut penelitian WHO, batuk akibat virus Corona berlangsung selama 19 hari setelah pemulihan. Tak hanya batuk, penderita juga akan merasakan sakit pada tenggorokan.

Bukan itu saja, dalam beberapa kasus Covid-19, muncul penyebab gejala kesehatan lainnya. Masalah ini biasanya berlangsung lama walaupun infeksi virus telah sembuh. Gejala tersebut antara lain, long-haul Covid-19, parosmia, serta anosmia.

Mungkin penderita batuk akibat Covid-19 merasa khawatir akan kambuh meski telah sembuh. Beberapa pertanyaan mungkin akan muncul. Seperti apakah saya bisa menularkan virus ini, atau apakah saya harus vaksin, atau memakai masker?

Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya penderita lebih bijak dengan melakukan karantina tambahan selama 72 jam. Hal ini untuk mencegah penyebaran potensi infeksi. Satu lagi yang penting, dapatkan vaksinasi dan tetap gunakan masker. Vaksin telah terbukti secara efisien dapat memerangi Covid-19.

Inilah perbedaan batuk biasa dengan batuk akibat Covid-19. Apapun jenis batuk yang muncul, jangan sepelekan. Bila perlu konsultasikan ke dokter jika batuk tak hilang dan semakin memburuk.

Baca Juga: Beda Gejala Covid 19, Flu, dan Pilek

Sumber