Griseofulvin: Ketahui Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Griseofulvin: Ketahui Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Penulis: Elma | Editor: Handa

Griseofulvin adalah obat yang digunakan untuk mengobati dermatofitosis atau infeksi jamur pada bagian kulit, kulit kepala, selangkangan, kaki, dan kuku. Obat ini bekerja dengan cara mengendap di sel-sel terbawah lapisan epidermis sehingga keratin baru yang terbentuk mencegah sel jamur berkembang biak dan menyerang kulit.

Griseofulvin tergolong dalam jenis obat antibiotik dengan kandungan yang cukup keras. Oleh sebab itu Anda harus menggunakan griseofulvin sesuai dengan resep dan dosis yang diberikan oleh dokter. Berikut beberapa hal yang perlu Anda pahami sebelum menggunakan obat ini, antara lain:

Manfaat Griseofulvin

Seperti yang telah dijelaskan di atas, griseofulvin berguna untuk mengatasi masalah infeksi kulit pada tubuh manusia. Beberapa jenis masalah jamur yang bisa diobati dengan griseofulvin, seperti:

  • Kurap pada bagian wajah dan leher yang berjanggut (tinea barbae)
  • Kurap kulit kepala (tinea capitis)
  • Kurap pada bagian tubuh (tinea corporis)
  • Kurap di selangkangan dan pangkal paha (tinea cruris)
  • Kutu air atau kurap kaki (tinea pedis)
  • Kurap kuku (tinea unguium)

Dosis Griseofulvin

Penggunaan griseofulvin sebenarnya cukup berbeda pada tiap orang tergantung jenis infeksi jamur yang dialami. Hal ini juga dipengaruhi oleh jenis griseofulvin yang akan digunakan. Berikut dosis griseofulvin secara umum:

Dosis untuk Orang Dewasa

  • Untuk tinea barbare, corporis, cruris, dan capitis, dosis yang dibutuhkan yaitu 500 mg/hari.
  • Untuk tinea pedis atau unguium, dosisnya yaitu 1000 mg/hari sebagai dosis tunggal atau dua kali sehari.

Durasi pengobatan untuk kurap di kulit dan rambut yaitu 2-8 minggu. Sedangkan untuk kurap di kuku durasi pengobatan hingga 6 bulan bahkan bisa lebih dari satu tahun untuk kurap yang ada di kuku jari kaki.

Dosis untuk Anak-anak

Griseofulvin bisa digunakan untuk anak-anak dan dosis yang diberikan sesuai dengan berat badan anak. Secara umum, dosis harian anak-anak yaitu 10 mm/kg BB satu kali sehari dengan dosis tunggal atau terbagi.

Baca Juga : Fluconazole, Obat Anti Jamur Paling Aman Versi WHO

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Griseofulvin

Griseofulvin termasuk dalam salah satu Daftar Obat Esensial WHO, yakni obat-obatan teraman dan paling efektif yang diperlukan dalam sistem kesehatan. Meski begitu, tidak semua orang bisa menggunakan griseofulvin.

Griseofulvin sangat tidak dianjurkan untuk digunakan oleh ibu hamil dan wanita yang sedang berencana untuk hamil. Mengonsumsi griseofulvin selama 3 bulan pertama kehamilan dapat membahayakan janin dan dapat menyebabkan cacat lahir. Ibu menyusui juga dilarang untuk menggunakan griseofulvin.

Griseofulvin juga tidak diizinkan untuk digunakan oleh anak yang berusia di bawah 2 tahun. Anda tidak boleh menggunakan griseofulvin jika menderita porfiria atau gagal hati, alergi, dan porfiria (kelainan enzim genetik yang menyebabkan gejala yang mempengaruhi kulit atau sistem saraf). Sebelum menggunakan griseofulvin, lebih baik konsultasi dengan dokter bila Anda menderita penyakit tertentu.

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menggunakan Griseofulvin

Hindari menutup area kulit yang terkena griseofulvin dengan pakaian ketat agar tidak mengganggu sirkulasi udara di kulit. Bila Anda adalah seorang atlet maka lebih baik mengenakan kaus kaki dan sandal dari bahan katun. Jaga kulit Anda tetap kering agar jamur tidak semakin menyebar.

Menggunakan griseofulvin membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh sebab itu, lebih baik untuk menghindari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan pakaian lebih tertutup dan tabir surya (SPF 30 atau lebih tinggi) saat berada di luar ruangan. Selain itu, hindari mengonsumsi alkohol selama menggunakan obat ini untuk menghindari efek samping yang berbahaya.

Efek Samping Griseofulvin

Setiap orang akan merasakan respons yang berbeda setelah menggunakan griseofulvin. Efek samping yang biasanya terjadi setelah menggunakan griseofulvin, seperti:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Timbul ruam
  • Insomnia
  • Pusing

Anda harus segera berobat bila mendapatkan tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak di wajah atau tenggorokan, demam, sakit tenggorokan, mata berair, ruam kulit, atau kulit melepuh. Segera hubungi tim medis atau dokter bila Anda mengalami:

  • Kesemutan, mati rasa, atau nyeri terbakar di tangan atau kaki
  • Kebingungan dan mengalami masalah saat melakukan aktivitas sehari-hari
  • Demam, menggigil, bercak putih, atau luka di dalam mulut atau tenggorokan
  • Timbulnya masalah pada hati, kehilangan nafsu makan, sakit perut (sisi kanan atas), urin gelap, penyakit kuning (kulit atau mata menguning)
  • Mengalami masalah ginjal, seperti kuantitas buang air kecil, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, terasa lelah atau sesak napas, dan urin berbusa
  • Batuk darah, tinja berdarah, atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi

Baca Juga : Obat Aspilet: Ketahui Kegunaan, Efek Samping, dan Dosis Penggunaan

Sumber

Drugs.com. (2019). Griseofulvin. www.drugs.com 
WebMd. (2019). Griseofulvin 250 Mg Tablet. www.webmd.com 
WHO. (2019). World Health Organization model list of essential medicines: 21st list 2019. apps.who.int
MedlinePlus. (2017). Griseofulvin. medlineplus.gov