Tukak Lambung: Penyebab, Gejala, serta Kapan Harus Ke Dokter

Tukak Lambung: Penyebab, Gejala, serta Kapan Harus Ke Dokter

Penulis: Novi | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 6 Februari 2023

 

Pernahkah Anda mengalami nyeri pada bagian perut atau ulu hati? Tidak selamanya nyeri pada bagian perut atau ulu hati disebabkan penyakit maag. Bisa jadi Anda mengalami tukak lambung, luka terbuka yang berkembang pada lapisan dalam perut atau bagian atas usus kecil (duodenum). Tukak lambung dikenal dengan istilah lain, yaitu ulkus peptikum.

Gejala paling umum dialami oleh penderita tukak lambung sama halnya dengan sakit maag, yaitu nyeri pada perut. Namun, penyebab dan pengobatan kedua gangguan tersebut berbeda. Untuk mengetahui pengobatan apa yang tepat, Anda perlu terlebih dahulu mengetahui penyebab, gejala, dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan medis.

Penyebab Tukak Lambung

Sebagian orang beranggapan bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan yang asam dan pedas dapat menyebabkan gangguan lambung. Hal tersebut memang benar, tetapi kurang tepat jika dianggap juga sebagai penyebab tukak lambung.

Makanan pedas atau asam tersebut hanya dapat meningkatkan risiko terjadinya tukak lambung. Penyebab utama terjadinya tukak lambung adalah:

1. Bakteri H. pylori

Bakteri H.pylori merupakan salah satu penyebab utama dari tukak lambung. Infeksi bakteri H. pylori dapat menyebabkan rusak dan terkikisnya lapisan lendir yang terdapat pada saluran pencernaan, terutama lambung.

Padahal, lapisan lendir pada lambung berfungsi untuk melindungi lambung dari kandungan asam yang berguna untuk mencerna makanan. Tanpa adanya lapisan lendir, kandungan asam tersebut dapat mencerna lambung itu sendiri.

2. Penggunaan Nonsteroidal Anti- Inflammatory Drugs (NSAID )

Penyebab utama lain dari tukak lambung adalah penggunaan NSAID, yaitu sekelompok obat yang digunakan untuk meredakan nyeri. NSAID juga dikenal dengan OAINS atau obat antiinflamasi nonsteroid.

Penggunaan NSAID ini dapat mengikis lapisan lendir pada saluran pencernaan sehingga berpotensi menyebabkan tukak lambung. Namun, tidak semua pengguna NSAID dapat menderita tukak lambung. Penggunaan NSAID dapat menyebabkan tukak lambung karena didorong oleh faktor lain, seperti:

  • Penggunaan NSAID dalam waktu lama.
  • Penggunaan NSAID dalam dosis yang tinggi.
  • Penggunaan NSAID bersamaan dengan penggunaan kortikosteroid
  • Memiliki riwayat penyakit maag.
  • Berusia 70 tahun ke atas.

Selain dua penyebab utama di atas, tukak lambung juga dapat terjadi karena penyebab lain, yaitu:

  • Penggunaan obat lain, seperti steroid, aspirin, ibuprofen, dan naproxen.
  • Pernah menjalani operasi atau tindakan pembedahan.
  • Mengalami sakit parah karena infeksi atau penyakit.
  • Mengalami sindrom Zollinger-Ellison (gastrinoma).

Faktor Risiko Tukak Lambung

Gangguan tukak lambung dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal jenis kelamin, status sosial, usia, dan ras. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapar meningkatkan kemungkinan atau risiko seseorang mengalami tukak lambung, antara lain:

  • Merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko tukak lambung, terutama pada orang yang terinfeksi bakteri H.pylori.
  • Mengonsumsi minuman beralkohol. Minuman beralkohol dapat mengikis lapisan lendir (mukosa) dalam perut dan dapat meningkatkan kadar asam lambung.
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas.

Baca Juga : 10 Obat Alami untuk Mengobati Maag

Gejala Tukak Lambung

Tukak lambung sering kali memperlihatkan beberapa gejala. Gejala umum yang dialami penderita tukak lambung, meliputi:

  • Sakit perut yang terasa seperti terbakar. Rasa sakitnya dapat semakin parah pada waktu makan dan malam hari.
  • Merasa kenyang, kembung, atau bersendawa.
  • Mual.
  • Maag.
  • Tidak bisa makan makanan berlemak.

Selain memperlihatkan gejala umum, tukak lambung pun memperlihatkan gejala lain terlebih ketika kondisi tukak lambung sudah parah. Gejala-gejala tersebut, yaitu:

  • Mual atau muntah yang parah.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Tidak mampu minum banyak cairan.
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
  • Mudah merasa lemah.
  • Kesulitan bernapas dan nyeri dada.
  • Muntah darah atau muntah yang tampak berwarna merah atau hitam.
  • Tinja berdarah atau berwarna hitam.

Meski menyebabkan beberapa gejala seperti yang telah disebutkan di atas, tetapi ada pula beberapa penderita yang tidak memperlihatkan gejala pada masa awal terjadinya tukak lambung. Gejala baru muncul setelah kondisi tukak lambung sudah parah.

Kapan Harus Ke Dokter?

Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala parah, seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya. Selain itu, jika Anda telah mengonsumsi antasida yang dijual bebas hanya dapat meredakan nyeri sementara waktu saja. Antasida adalah obat yang dapat menghambat peningkatan kadar asam pada saluran pencernaan dan mampu meredakan nyeri di saluran pencernaan.

Baca Juga : 5 Obat Asam Urat yang Mudah Didapat di Apotek

Sumber

American College Gastroenterology. Peptic Ulcer Disease. gi.org
Cleveland Clinic. Peptic Ulcer Disease. my.clevelandclinic.orgMIMS. Neurobion.www.mims.com
Healthline. 2020. Peptic Ulcer. www.healthline.com
Mayoclinic. Peptic Ulcer. www.mayoclinic.org
NCBI. 2020. Gastric Ulcer. www.ncbi.nlm.nih.gov
Widayat, Wahyu, dkk. 2018. Profil Pengobatan dan DRP’S pada Pasien Gangguan Lambung (Dispepsia, Gastritis, Peptic Ulcer) di RSUD Samarinda. Samarinda: Universitas Mulawarman. sinta.unud.ac.id