Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Fentanyl

Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Fentanyl

Penulis: Devita | Editor: Handa

Fentanyl adalah salah satu jenis analgesik opioid sintetik kuat yang mirip dengan morfin tetapi memiliki manfaat 50 hingga 100 kali lebih manjur. Analgesik adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri atau disebut juga pain killer. 

Obat ini biasanya digunakan untuk perawatan pasien dengan rasa sakit yang parah. seperti kanker dan pasca operasi. Terkadang obat ini juga digunakan untuk mengobati pasien dengan nyeri kronis yang secara fisik tidak bisa menerima opioid lain.

Ada berbagai bentuk Fentanyl yang bisa Anda gunakan untuk pengobatan antara lain, Fentanyl yang ditempelkan ke kulit, tablet hisap, Fentanyl yang disemprotkan ke hidung, dan fentanyl yang diberikan melalui injeksi. Jenis fentanyl injeksi biasanya terdapat di rumah sakit. Fentanyl bekerja dengan cara memblokir sinyal sakit yang disampaikan ke otak.

Manfaat Fentanyl

Beberapa manfaat Fentanyl, meliputi:

  • Mengobati nyeri pada pasien kanker
  • Obat tambahan dalam menjalankan prosedur bius atau anestesi
  • Mengurangi rasa nyeri hebat

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Fentanyl

Mengonsumsi Fentanyl selama kehamilan dapat memengaruhi ibu hamil dan janin yang ada di dalam kandungan. Perkembangan janin bisa terganggu akibat suntikan fentanyl ke dalam tubuh.

Oleh sebab itu, sebaiknya Anda konsultasi terlebih dahulu kepada dokter Anda apakah Fentanyl bisa dikonsumsi  atau tidak. Risiko menggunakan fentanyl saat kehamilan dan menyusui antara lain:

  • Bayi lahir prematur
  • Keguguran
  • Berat badan bayi rendah
  • Bisa menularkan infeksi ke bayi misalnya hepatitis, HIV, dan keracunan darah
  • Mengalami masalah kesehatan dan sosial selama kehamilan.
  • Fentanyl yang dikonsumsi ibu menyusui bisa mengganggu perkembangan pada anak.

Baca Juga : Daftar Obat Pencahar yang Bisa Anda Beli di Apotek

Dosis Fentanyl

Fentanyl hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Berikut dosis fentanyl secara umum:

1. Fentanyl Injeksi

Untuk penanganan pasien yang bisa bernapas secara normal, dosisnya yaitu 500-200 mcg kemudian akan diberikan dosis tambahan sebesar 50 mcg. Pemberian ini harus menggunakan infus dengan laju rendah sekitar 0,05-0,08 mcg/kg/menit.

Untuk pasien yang menggunakan ventilasi dan tidak bisa bernapas dengan normal, sebaiknya berikan 300-3500 mcg kemudian ditambah 100-200 berdasarkan respon pengobatan. Injeksi juga bisa diberikan dengan dosis 50-100 mcg dalam 30-60 menit sebelum anestesi.

2. Fentanyl Buccal

Merupakan tablet hisap yang dianjurkan untuk diberikan setiap 15 menit sekali sejumlah 200 mcg. Sekitar 15 menit kemudian pasien harus mengonsumsi lagi obat ini. Maksimal seseorang bisa mengonsumsi hingga 4 butir per hari dengan total 1,6 mg per dosis.

3. Fentanyl Sublingual

Obat ini juga berbentuk tablet namun harus diletakkan di bawah lidah. Mula-mula dokter akan memberikan 100 mcg. Tunggu 2-4 jam untuk mengonsumsi kembali. Jenis sublingual juga tersedia dalam bentuk spray dengan dosis yang sama.

4. Fentanyl Nasal

Dokter akan memberikan spray awal sejumlah 50-100 mcg melalui lubang hidung. Maksimal dalam sehari pasien akan menerima 4 kali spray fentanyl nasal.

5. Fentanyl Transdermal

Fentanyl ini berbentuk seperti koyo dengan dosis 25 mcg/jam. Koyo ini biasanya diganti setiap 72 jam sekali dengan area yang berbeda.

Efek Samping Fentanyl

Perlu Anda ketahui bahwa Fentanyl bisa memicu efek samping ringan hingga serius. Berikut efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi fentanyl, di antaranya:

  • Rasa mengantuk
  • Sakit perut disertai buang gas
  • Maag
  • Penurunan berat badan secara drastis
  • Kesulitan buang air kecil
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Gelisah dan depresi
  • Mimpi buruk
  • Kesulitan tidur
  • Mulut menjadi kering
  • Wajah, leher, dan dada menjadi kemerahan
  • Tubuh gemetar
  • Punggung sakit
  • Dada nyeri
  • Bagian tubuh tertentu mengalami pembengkakan, misalnya kaki, tangan dan lengan

Selain beberapa efek samping di atas, Fentanyl juga bisa menyebabkan efek samping yang serius, seperti:

  • Perubahan debar jantung
  • Halusinasi hebat yang disertai demam, otot kaku, diare, muntah, dan kehilangan koordinasi.
  • Tubuh menjadi lemas karena kehilangan nafsu makan.
  • Haid tidak teratur
  • Penurunan gairah seksual
  • Kejang
  • Ruam dan gatal-gatal

Interaksi dengan Obat Lain

Mengonsumsi Fentanyl bersamaan dengan obat berikut bisa menimbulkan efek berbahaya, yaitu:

  • Buprenorfin. Obat ini dapat menghambat kerja fentanyl dan membuat kedua jenis obat tidak efektif untuk digunakan.
  • Obat depresi, seperti penghambat oksidase monoamine (MAOIs). Mengonsumsi obat jenis MAOI bersamaan dengan Fentanyl bisa menyebabkan kecemasan, gelisah, bingung, pernapasan lambat hingga koma. Jangan minum Fentanyl jika Anda sedang mengonsumsi MAIO dalam 14 hari terakhir.

Baca Juga : Obat Risperidone: Kenali Manfaat dan Efek Sampingnya

Sumber

Healthline (2020). Fentanyl, Transdermal Patch. www.healthline.com
Medline Plus. Fentanyl. www.medlineplus.gov
MIMS. Fentanyl. www.mims.com
National Institute of Drugs Abuse. Fentanyl. www.drugsabuse.gov
Your Room. Fentanyl. yourroom.health.nsw.gov.au