Dosis Paracetamol Untuk Anak

Dosis Paracetamol Untuk Anak

Penulis: Agnes | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 8 Februari 2023

 

Paracetamol adalah obat yang biasa digunakan sebagai penghilang rasa sakit untuk anak-anak. Obat ini sering digunakan untuk meringankan gejala sakit perut, sakit kepala, nyeri telinga, gejala pilek, nyeri otot, sakit gigi, dan demam pada anak.

Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet, sirup, dan suppositoria. Obat sirup biasanya diberikan kepada anak yang mengalami kesulitan dalam menelan obat tablet.

Paracetamol adalah obat yang bisa dibeli tanpa resep khusus dokter dan tergolong sebagai analgesik. Untuk penyakit ringan, para orang tua mungkin akan memberikan paracetamol tablet kunyah dengan rasa buah agar anak Anda mau mengonsumsinya.

Pemberian dosis obat tersebut disesuaikan dengan berat badan, usia, dan kondisi anak. Tujuannya untuk menghindari efek samping berupa mual, kram perut, diare, dan muntah.

Baca Juga: Efek Samping, Dosis, dan Peringatan Obat Paracetamol yang Perlu Diketahui

Pemberian Paracetamol untuk Anak

Jika digunakan dalam dosis yang tepat, paracetamol memiliki efek samping yang bisa ditoleransi dan aman dikonsumsi. Kebanyakan dokter memilih paracetamol untuk meredakan nyeri dan demam anak karena efek sampingnya yang rendah.

Anda bisa memberikan paracetamol jika anak Anda mengalami penyakit ringan, seperti sakit kepala, demam, dan nyeri. Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet, sirup, atau supositoria, yang masing-masing memiliki cara pemakaian yang berbeda.

1. Sirup

Obat sirup paracetamol tersedia dalam 2 jenis takaran yaitu 125 mg/mL dan 250 mg/mL. Kocok botol terlebih dahulu, lalu tuangkan obat sirup sesuai dosis yang tertera dalam kemasan atau resep dokter.

Gunakan sendok, cangkir kecil, atau pipet untuk memudahkan perkiraan dosis. Berikan kepada anak Anda dan ulangi pemakaian sesuai anjuran yang tertera.

2. Tablet

Tablet paracetamol anak biasanya memiliki rasa buah. Tujuannya agar anak Anda bisa mengonsumsi obat tanpa khawatir akan rasa pahit.

Anda bisa memberikan obat tablet sesuai petunjuk pada kemasan atau resep dokter. Obat tablet harus ditelan utuh bersama air putih. Jika anak Anda sulit menelan tablet utuh, Anda bisa menggerus obat menggunakan dua sendok. Namun, pastikan dosisnya tepat.

3. Suppositoria

Suppositoria adalah salah satu jenis paracetamol yang diberikan melalui lubang anus. Obat ini bisa digunakan untuk anak yang sulit meminum obat tablet dan sirup.

Sama seperti paracetamol lainnya, penggunaan obat ini harus mengikuti instruksi yang benar.

Baca Juga: 7 Obat Demam Alami untuk Anak

Perhatikan Sebelum Memberikan Obat

Sebelum memberikan paracetamol kepada anak Anda, konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika anak Anda:

  • berusia yang masih kecil (kurang dari 2 bulan)
  • pernah mengalami masalah hati atau ginjal
  • sedang menjalani pengobatan epilepsi
  • terapi obat tuberkulosis (TBC)
  • menggunakan warfarin (obat pengencer darah).

Dosis Paracetamol untuk Anak

Petunjuk penggunaan dan dosis paracetamol untuk anak yang tercantum pada kemasan biasanya berdasarkan usia. Namun, pemberian dosis paracetamol untuk anak yang paling tepat harus berdasarkan berat badan anak.

Meski Anda bisa membeli paracetamol secara bebas, pastikan untuk melihat petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat dan konsultasikan kepada dokter untuk pemberian dosis lebih lanjut.

Berikut dosis rata-rata paracetamol untuk anak berdasarkan usia dan berat badan:

  • Usia 4–11 bulan dengan berat badan 5–8 kg: dosis berkisar 2.5 mL atau 80 mg
  • Usia 12–23 bulan dengan berat badan 8–11 kg: dosis berkisar 3,75 mL atau 120 mg
  • Usia 2–3 tahun dengan berat badan 11–16 kg: dosis berkisar 5 mL atau 160 mg
  • Usia 4–5 tahun dengan berat badan 16–22 kg: dosis berkisar 7,5 mL atau 240 mg
  • Usia 6–8 tahun dengan berat badan 22–27 kg: dosis berkisar 10 mL atau 320 mg
  • Usia 9–10 tahun dengan berat badan 27–32 kg: dosis berkisar 12,5 mL atau 400 mg
  • Usia 11–12 tahun dengan berat badan 33–43 kg: dosis berkisar 15 mL atau 480 mg
  • Usia 13 tahun ke atas dengan berat badan di atas 43 kg: 20 mL atau 640 mg.

Penggunaan paracetamol tidak dianjurkan untuk bayi kurang dari 2 bulan untuk menghindari keracunan pada anak Anda. Jangan berikan dosis kepada anak di luar aturan pemakaian dalam 24 jam.

Paracetamol anak harus diberikan dengan jarak 4–6 jam dan tidak boleh lebih dari 4 dosis per hari. Jangan berikan obat ini kepada anak Anda selama lebih dari 3 hari tanpa anjuran dokter.

Kapan Harus Ke Dokter?

Hentikan penggunaan paracetamol jika demam anak tidak kunjung membaik setelah 3 hari penggunaan obat. Jika masih merasakan nyeri selama 5 hingga 7 hari, segera tanyakan dokter.

Selain itu, perhatikan selalu gejala anak Anda selama konsumsi obat paracetamol jika muncul ruam kulit, sakit kepala terus-menerus, kemerahan/ruam atau bengkak pada kulit segera hentikan pemakaian.

Penyimpanan Paracetamol

Simpan paracetamol pada suhu ruangan dan jauhkan dari panas dan udara lembap. Sementara untuk paracetamol berjenis suppositoria rektal sebaiknya disimpan di lemari pendingin pada suhu minimal 25°C karena obat cenderung mudah meleleh jika disimpan di suhu ruangan.

Baca Juga: Waspada, Penyebab Demam Naik-Turun

 

Sumber