Claustrophobia : Ciri – Ciri dan Pengobatannya

Claustrophobia : Ciri – Ciri dan Pengobatannya

Penulis : Emy | Editor : Atsa

Claustrophobia adalah perasaan cemas yang menyebabkan rasa takut yang intens terhadap ruang tertutup. Jika Anda merasa sangat gugup atau kesal saat berada di tempat yang sempit, seperti lift atau ruangan yang penuh sesak, Anda mungkin menderita klaustrofobia.

Beberapa orang dengan Claustrofobia akan merasa takut saat berada di segala jenis area tertutup, sebagian yang lain menyadari masalahnya hanya saat mereka berada di ruang sempit tertentu, seperti di dalam kendaraan umum yang padat penumpang saja.

Ciri Claustrophobia

Claustrophobia adalah jenis fobia spesifik. Fobia spesifik meliputi gejala berikut:

• Ketakutan atau kecemasan yang intens tentang objek atau situasi tertentu – dalam hal ini, ruang kecil atau tertutup. Orang dengan claustrophobia biasanya mengalami ketakutan yang kuat akan mati lemas atau pembatasan, dan keinginan untuk melarikan diri.
• Menimbulkan ketakutan atau kecemasan
• Menghindari situasi di tempat sempit, atau menanggungnya namun dengan ketakutan atau kecemasan yang intens
• Ketakutan atau kecemasan tidak sebanding dengan bahaya yang sebenarnya

Ciri penghindaran berikut biasanya juga menyertai :

• di dalam ruangan – selalu mengecek pintu keluar, berdiri di dekat pintu keluar atau merasa khawatir ketika semua pintu ditutup
• di dalam kendaraan – menghindari bepergian saat lalu lintas padat
• di dalam gedung – lebih suka naik tangga daripada lift
• di sebuah pesta – berdiri di dekat pintu di ruangan yang penuh sesak, meskipun ruangannya besar
• menghindari kendaraan umum yang ramai
• bagi penderita claustrophobia yang parah, pintu yang tertutup dapat memicu perasaan panik.

Gejala Serangan Kecemasan

Jika seseorang yang menderita claustrophobia berada di ruang tertutup, mereka mungkin mengalami kecemasan atau serangan panik sebagai respons terhadap rasa takut yang luar biasa. Gejalanya bisa meliputi :

• berkeringat
• detak jantung lebih cepat
• hiperventilasi, atau ‘bernapas berlebihan’
• gemetar
• pusing
• mual / tidak enak badan
• pingsan
• ketakutan yang kuat akan bahaya

Pengobatan Claustrophobia

Tanpa pengobatan, Anda mungkin menghadapi Claustrophobia dengan selalu menghindari objek ketakutan. Anda mungkin menjauh dari tempat-tempat sempit, naik tangga daripada lift atau berjalan kaki daripada naik kereta bawah tanah. Beberapa orang, jika kecemasannya cukup parah, mungkin takut meninggalkan rumah.

Menghindari ruang sempit tidak akan membuat  fobia Anda  hilang. Langkah pertama untuk mendapatkan pengobatan adalah menemui  psikolog atau psikiater. Beberapa jenis terapi dari mereka dapat membantu.

• Terapi paparan.  Paparan secara bertahap ke dalam situasi yang membuat Anda takut justru bisa membantu Anda mengatasi rasa takut jika didampingi dengan bantuan terapis .
• Terapi perilaku kognitif (CBT).  CBT merupakan jenis  terapi melalui bicara  dengan terapis terlatih seperti psikolog dan psikiater. Anda berbicara tentang pikiran negatif yang mendorong rasa takut Anda dan mempelajari cara untuk mengatasinya. Anda mungkin mendapatkan CBT sendiri atau dikombinasikan dengan terapi paparan.
• Realitas maya (Virtual Reality / VR).  Simulasi virtual reality dari ruang sempit seperti lift atau bis yang padat penumpang dapat membantu Anda mengatasi rasa takut dalam suasana yang terasa aman.
• Relaksasi dan visualisasi. Anda dapat mempelajari cara menenangkan rasa takut saat berada dalam situasi yang biasanya membuat Anda takut.
• Perawatan medis. Jika  terapi  tidak cukup, psikiater dapat meresepkan obat kecemasan atau antidepresan untuk membantu Anda mengatasi situasi yang menyebabkan ketakutan.

Dukungan adalah kunci saat Anda mencoba mengatasi fobia. Bicaralah dengan pasangan Anda, anggota keluarga lain, dan teman. Anda bahkan dapat meminta mereka untuk ikut dengan Anda ke sesi terapi.

Baca Juga :Ketahui Perbedaan Psikolog dan Psikiater Sebelum Memilih

Sumber