Bagaimana Cara Mengendalikan Ego yang Terluka?

Bagaimana Cara Mengendalikan Ego yang Terluka?

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 22 Maret 2023

 

Pernahkah Anda mendapatkan kekalahan atau kegagalan yang tak pernah Anda duga?

Misal, ketika ternyata Anda tidak lulus dalam seleksi masuk universitas, Anda gagal dalam seleksi pekerjaan, atau kalah sebagai atlet di lapangan.

Kekalahan seringkali melukai diri Anda, terlebih ego. Jika ego Anda terluka, tidak menutup kemungkinan akan sulit untuk untuk menyeimbangkan Id dan Superego Anda.

Hal ini mungkin akan menimbulkan ‘kekacauan’ untuk sementara di hati dan hidup Anda.

Baca Juga: Apa Itu Alter Ego? Berikut Penjelasannya

Mengenal Ego dalam Kepribadian Seseorang

Kepribadian manusia menurut Freud terdiri dari tiga elemen yakni id, ego, dan superego.

Ego sendiri bertugas untuk menengahi tuntutan id dan superego.

Kunci kepribadian yang sehat adalah jika ego Anda bisa menstabilkan id dan superego.

Contoh, id didasarkan akan dorongan kesenangan dan keinginan. Jika Id Anda terlalu dominan, maka Anda akan kurang terkendali, impulsif, bertindak tanpa berpikir, termasuk memikirkan apakah tindakan yang Anda lakukan pantas atau tidak.

Namun, jika superego yang dominan, Anda mungkin akan cenderung mudah menghakimi, perfeksionis, dan terlalu moralistik.

  • Orang yang memiliki kekuatan ego yang baik cenderung percaya diri, mampu menghadapi tantangan, pandai menemukan solusi, memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, mampu mengatur emosi di berbagai situasi.
  • Orang yang memiliki kemampuan mengatur ego yang rendah cenderung pesimis, menghindari tantangan, ketahanan psikologis yang rendah dan mudah menyerah.

Strategi Mengendalikan Ego yang Terluka

Ego Anda tidak hanya berguna ketika Anda menginginkan sesuatu, atau bertindak atas sesuatu.

Tahukah Anda bahwa mendapatkan apa yang tidak diharapkan, mengalami kekalahan, terpukul dengan hasil yang didapatkan diketahui dapat melukai ego Anda?

Padahal, tidak setiap waktu kita dapat memenangkan sebuah perlombaan. Tidak setiap waktu pula kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.

Karena itu, berikut adalah strategi yang bisa Anda gunakan ketika menghadapi ego yang terpukul:

1. Bangun resistensi Anda

Ego yang terluka terkadang membuat ketahanan diri Anda menjadi ternganggu.

Anda mungkin akan lebih menyukai menghindar daripada menghadapi apa yang terjadi.

Bangunlah resistensi dan tekankan pada diri Anda bahwa setiap yang dilalui dalam hidup ini tak bisa dihindari.

Belajarlah untuk tidak menghindar dari tempat, orang, atau kegiatan yang menjadi pencetus ego Anda terluka.

2. Mengakui bahwa kekalahan atau kegagalan memang menyakitkan

Penerimaan dimulai dari ketika Anda menyadari bahwa Anda mendapatkan kekalahan atau kegagalan.

Penerimaan juga berarti Anda menyadari dan merasakan bahwa ini hal yang menyakitkan.

Anda tidak perlu menyangkal perasaan ini atau berpura-pura bahwa Anda baik-baik saja padahal hati Anda begitu terluka.

Setidaknya, di hadapan diri sendiri, akui bahwa Anda memang merasa sedih, terpukul, terluka, serta tidak baik-baik saja.

3. Belajar dari pengalaman kegagalan Anda

Semua orang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang berharga. Kendati menyakitkan, Anda mendapatkan hal baru dari kekalahan.

Ketahui penyebab mengapa Anda gagal atau kalah, bukan untuk berandai-andai, tetapi memperbaiki diri.

Bangkitlah dengan belajar dari pengalaman atas kekalahan Anda.

Baca Juga: 5 Jenis Emosi Manusia dan Cara Terbaik Menghadapinya

4. Kenali, pahami, dan belajar mengelola emosi

Emosi tidak hanya marah, Anda bisa senang, sedih, jijik, malu, iri, atau takut, misalnya.

Ketika Anda mengenali emosi yang dirasa, memahami secara penuh diri Anda, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk mengelola emosi yang dirasakan.

Melalui tahu apa yang Anda rasa ketika mengalami kekalahan, Anda akan lebih mudah memahami diri dan mengelola emosi tersebut.

5. Menyadari bahwa tidak selamanya Anda akan berhasil dalam hidup

Tidak selamanya Anda berhasil dalam hidup, sama halnya berarti tidak selamanya Anda akan gagal.

Kegagalan mungkin membuat Anda bertanya-tanya, mengapa gagal, atau mengapa terus-menerus gagal? Namun, Anda perlu menyadari bahwa hidup tak selamanya berputar pada kegagalan.

Jika Anda selalu gagal pada satu hal, tidak menutup kemungkinan Anda sebenarnya mumpuni di bidang lain.

Kegagalan memang melukai ego Anda, tapi mungkin saja, kehidupan sedang membawa Anda ke tempat yang lebih baik.

6. Berlapang dada dan menghargai pemenang

Lapang dada ketika ego Anda terluka adalah hal yang mungkin sulit dilakukan.

Namun, Anda perlu belajar menerima kekalahan dan menghargai pemenang. Tunjukkan sportivitas dalam kehidupan.

7. Hindari mempertanyakan ‘bagaimana jika’ atau ‘kalau saja’

Kadang-kadang, ketika Anda kalah atau gagal, Anda mungkin menjadi mempertanyakan berbagai hal dalam hidup.

Bagaimana jika di poin 20 Anda tidak kehilangan fokus? Bagaimana jika Anda belajar lebih awal? Kalau saja Anda mengerjakan dengan lebih serius’, dan kalimat-kalimat serupa mungkin menghantui kepala Anda.

Namun, mempertanyakan ‘bagaimana jika’ atau ‘kalau saja’ sama halnya menggali luka ego semakin dalam.

Sedikit penyesalan mungkin membantu Anda berkembang, tetapi terus-menerus menyesal lebih sering menghancurkan.

8. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Beri waktu untuk diri Anda sendiri. Anda dapat menenangkan diri dan melakukan hal-hal yang Anda sukai.

Perbanyak berbincang dengan diri sendiri, tetapi hindari terus menerus menyesali.

9. Hidup di masa kini  dan lanjutkan hidup Anda

Kekalahan adalah hari kemarin, dan Anda kini hidup di hari ini. Hiduplah di masa kini dan lanjutkan hidup Anda.

Tidak selamanya Anda akan gagal. Pun, bukankah lebih baik meningkatkan diri dari pada bergelung dengan kekalahan yang menyakitkan hati?

 

Baca Juga: Cara Ampuh Mengendalikan Emosi agar Tidak Mudah Marah

Sumber

Psychology Today. (2016). 8 Ways to Overcome a Blow to Your Egowww.psychologytoday.com

Verywell Mind. (2020). Ego as the Rational Part of Personality  www.verywellmind.com

Verywell Mind. (2020). Freud’s Id, Ego, and Superego www.verywellmind.com