Cara Efektif Cegah Leptospirosis di Musim Hujan

Cara Efektif Cegah Leptospirosis di Musim Hujan

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 5 Juni 2023

 

Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang terjadi di seluruh dunia dan dapat menyebabkan penyakit serius seperti gagal ginjal atau hati, meningitis, kesulitan bernapas, dan pendarahan.

Leptospirosis, kadang-kadang dikenal sebagai “kencing tikus”, disebabkan oleh sejenis bakteri dalam urin hewan pembawa – seperti tikus, anjing, babi, kuda, dll – yang meresap ke dalam air banjir. Ini menyebar ke tubuh manusia melalui luka terbuka atau goresan. Jalan lain mungkin termasuk mata, hidung dan mulut. Jika tidak segera diobati, ada risiko komplikasi parah yang bisa berakibat fatal.

Kasus leptospirosis dapat meningkat setelah banjir ketika orang mungkin harus mengarungi air yang terkontaminasi atau menggunakannya untuk minum atau mandi.

Apa itu Leptospirosis?

Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang ditularkan melalui air yang tercemar infeksi bakteri Leptospira interrogans dari urin dan feses hewan yang mencemari tanah, air, dan tumbuh-tumbuhan. Cara penularan penyakit ini termasuk menelan makanan atau air yang terkontaminasi, atau ketika kulit rusak, selaput lendir, atau luka terbuka. Masa inkubasi penyakit ini antara 7-10 hari.

Tanda dan Gejala

Gejala umum leptospirosis termasuk demam, sakit kepala, ruam tubuh, muntah, dan gangguan fungsi perut, yang semuanya dapat diobati dengan menggunakan antibiotik yang diresepkan oleh dokter kulit dan dokter. Jika penyakit ini tidak diobati, dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal hati atau meningitis.

Cara Mencegah Leptospirosis

Cara terpenting untuk mencegah leptospirosis adalah menghindari menyentuh atau meminum air yang mungkin terkontaminasi. Selain itu, ikuti juga langkah-langkah berikut untuk mengurangi risiko leptospirosis:

1. Pastikan konsumsi air bersih

Terutama saat terjadi banjir dan musim hujan, pastikan untuk mengonsumsi air yang matang agar aman untuk diminum. Konsumsi air yang sudah direbus atau menggunakan air minum kemasan yang asli pabrik.

Bahkan untuk berkumur atau menyikat gigi, pastikan saluran keran merupakan air yang bersih. Jika kotor atau ragu, sebaiknya gunakan air kemasan. 

2. Jaga kebersihan diri

Setelah kembali dari bepergian, mandi secara menyeluruh dan keringkan segera setelah kontak dengan air yang mungkin terkontaminasi. Sebelum makan juga cuci tangan dan kaki secara menyeluruh agar membantu pencegahan dan perlindungan dari bakteri yang menempel. Gunakan sabun dan cuci kedua tangan dan kaki dengan air bersih yang mengalir.

3. Plaster dan pelindung anti air

Jika terdapat luka pada bagian tubuh, tutupi luka atau lecet dengan perban tahan air atau penutup lain yang menghalangi air bersentuhan dengan kulit. Juga jangan lupa untuk ganti plaster jika dirasa plaster sudah mulai berkurang kerekatannya

Kenakan pakaian pelindung atau tahan air, sepatu atau sepatu bot di dekat genangan air yang mungkin terkontaminasi urin hewan.

4. Hindari hewan pengerat

Cegah gigitan hewan pengerat dengan menyimpan makanan, air, dan sampah di wadah tertutup. Jika Anda mencurigai adanya tikus di rumah, siapkan jebakan atau obat untuk membasmi tikus di rumah Anda.

5. Awasi kesehatan binatang peliharaan

Jika Anda mencurigai hewan peliharaan atau binatang ternak Anda menderita leptospirosis, periksakan segera ke dokter hewan. Gejala leptospirosis pada anjing diantaranya demam, tampak lelah, kurang nafsu makan dan peningkatan atau penurunan buang air kecil. Gejala leptospirosis pada binatang ternak dapat berupa penurunan produksi susu dan keturunan yang tidak sehat.

Baca Juga: 8 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh saat Musim Hujan

Sumber

CDC. (2022). Hurricanes, Floods and Leptospirosis. www.cdc.gov

Bangkok Hospital. Rat Fever: Common Disease In Rainy Season That You Must Be Aware Of. www.bangkokhospital.com

Healthcare Radius. (2021). How to avoid Leptospirosis during the monsoon season?. www.healthcareradius.in